Share

128. Kemarahan Pramono Bag. 2

Beberapa menit sebelumnya.

“Mas sarapanlah dulu.” Ratna meletakkan mangkuk sayur di meja. Satu piring dia ambil dan meletakkannya di depan Pramono. Di atasnya, nasi lengkap dengan sayuran telah tersaji.

“Terima kasih,” jawab Pramono melirik wanita di seberang meja sebentar. Tampak sembab di wajah itu. Dia yakin, Ratna menangis belum lama tadi.

Beralih ke piring, laki-laki itu meraih sendok di atasnya. “Kau baik-baik saja?”

Ratna tertawa datar. “Apa ada yang baik-baik saja, setelah diceraikan suaminya?”

Butuh waktu bagi Ratna untuk mendengar tanggapan laki-laki di depan meja. Wajahnya menunduk ke arah makanan di hadapan. “Aku hanya tak ingin membebanimu, Ratna,” ucap Pramono dengan nada begitu rendah.

“Aku tahu.” Wanita itu mengangguk. “Itulah kenapa kuminta Kak Syarif datang untuk menjemput ke sini.”

“Syarif? Asisten Ayah?”

“Ya.”

Pramono manggut-manggut. Kabari aku saat dia datang. Aku harus ke kantor sebentar.

***

Usai mengantar Tasya ke sekolah, Pramono bergegas menuju kan
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status