Share

Bab 99

Kini, aku sudah ada di ruang rawat, ditemani mama dan Hilman. Mama terus saja memarahi Dhita yang mengambil keputusan secara sepihak, sedangkan Dhita, hanya tertawa puas. Gadis itu berhasil membuat mama dan kakaknya kesal.

"Ma, kakak ipar dan keponakan semuanya baik-baik saja, jika terlambat sedikit apa yang terjadi pada mereka!" ketus Dhita yang terus memandangi wajah keponakannya, Dhita mengambil gambar twins, sesaat setelah mereka dibersihkan oleh suster. "Kalau masalah memanggil mama, aku beneran lupa! Aku ingat setelah Mbak Yumna sudah dipindah ke sini!" sambung Dhita dengan cuek, aku hanya menggelengkan kepala.

"Makasih sayang," Hilman mengecup kening dan menggenggam tanganku dengan erat.

Mama Rumi mendekatiku dan tersenyum manis, mengucapkan terima kasih dan memberikan dukungan padaku. Sesekali melontarkan kekesalannya pada anak bungsu yang sangat dia sayangi.

"Aku mau jemput ibu, bapak dan Aqila dulu, ya," Hilman, mengecup keningku sekali lagi dan keluar setelah menitipkan dir
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status