Kapan Cersil Kerajaan Jawa Pertama Kali Terbit?

Cerita silat Jawa itu punya sejarah panjang banget, tapi kalau ngomongin yang tercetak resmi, 'Serat Damarwulan' termasuk salah satu yang paling awal. Aku pernah riset kecil-kecilan waktu kuliah, naskah ini diperkirakan muncul sekitar abad ke-18 di era Kasunanan Surakarta. Uniknya, ceritanya nggak cuma soal ksatria tapi juga penuh simbolisme politik zaman itu.

Yang bikin menarik, perkembangan cersil Jawa itu dipengaruhi sama sastra Persia dan India lewat perdagangan. Aku punya koleksi buku 'Panji Angreni' yang terbit tahun 1920-an, itu salah satu contoh awal cetakan komersial. Bahasanya masih kental Jawa kuno tapi udah lebih terstruktur dibanding naskah-naskah sebelumnya.

Kalo mau lihat perkembangan terbaru, sekarang banyak penerbit indie yang nerbitin ulang karya-karya klasik ini dengan ilustrasi modern. Tapi tetep aja, rasanya beda sama naskah asli yang biasanya ditulis di daun lontar.

Aku ingat pertama kali nemu cerita silat kerajaan Jawa waktu masih kecil, nenek suka bacain sebelum tidur. Yang paling legendaris ya 'Serat Centhini', terbit sekitar abad ke-19 tapi naskah aslinya konon dari zaman Mataram Islam. Aku suka banget cara ceritanya campur antara petualangan, mistis, sama filosofi kehidupan. Dulu belum ada penerbit modern, jadi naskah-naskah ini disalin tangan dan disebarin lewat tradisi lisan. Kalo mau baca versi modern, ada yang udah dialihbahasakan ke bahasa Indonesia.

Waktu jalan-jalan ke perpustakaan keraton Yogyakarta, aku nemu fakta menarik tentang literatur Jawa klasik. Menurut katalog mereka, kumpulan cerita panji termasuk yang paling tua, diperkirakan mulai ditulis sistematis sekitar abad ke-14. Tapi bentuknya masih berupa kidung atau tembang, bukan prosa seperti sekarang.

Yang disebut-sebut sebagai novel silat Jawa pertama justru 'Serat Menak' dari abad ke-18, bercerita tentang petualangan Amir Hamzah. Uniknya naskah ini awalnya ditulis dalam bentuk tembang macapat baru kemudian diadaptasi jadi prosa. Aku pernah baca terjemahan bahasa Indonesianya yang diterbitin Gramedia, lumayan membantu buat yang nggak ngerti bahasa Jawa kuno.