Alamat Profile

Police Captain Hendrix Anderson, a young and a smart man, a member of CIDG. He is a low key profile because of his job especially that he is the chief of Intelligence Section. No one can dares to compete him because of his unique personality most especially that he is the most awardee and a valedictorian of his class 2015. He was known of being a smart and great officer. There is no excuse when it comes to him. But fate and his leadership will test him. How can he do his job well if the woman he loves are involved? He will be a good law enforcement officer or will his love prevail over it?

Introduction: Après mon obtention du diplôme de licence en traduction, j'étais à la recherche d'un emploi. J'avais entendu parler d'une opportunité de job dans l'entreprise White angel. C'est une entreprise spécialisée dans la réalisation des vêtements et la production des produits cosmétiques. Ils avaient besoin d'une secrétaire bilingue qui soit capable de traduire et interpréter de l'anglais vers le français et vice versa. C'était comme une coïncidence,j'avais le profile demandé. J'ai déposé ma candidature. Mais le jour de mon entretien avec le PDG de l'entreprise,ma vie change complètement. Apparemment, il venait de perdre son épouse. Il m' a embauché pour devenir la nourrice de sa fille et non sa secrétaire. Moi: Pourquoi moi? Pourquoi ne cherchez vous pas une autre personne pour ce job? Lui: Ma fille se sent à l'aise avec vous Mlle Catherine Bintcha. Vous êtes là seule personne qui sait la consoler quand t'elle pleure. Moi: Mais j'ai été embauché comme secrétaire déjà. Je ne pourrai remplir deux tâches à la fois! Lui: Ma fille a plus besoin de vous que moi. Je m' en passerai de vos services de secrétariat. Moi.... Lui: Combien d'argent devrai-je vous payez pour le poste de secrétaire? Je promets de quadrupler cette somme si vous acceptez de travail pour ma fille. Moi: Euh...Je dois réfléchir. Lui: Je prends cette réponse pour un oui. Revenez demain matin à la première heure et je vous ferai signer la première partie de votre chèque. .....

Luca Vaughan, anak buah kepercayaan Nico Grimald yang sangat tangguh dan cerdas. Kali ini Luca ditugaskan untuk menculik seorang gadis yang sudah lama dicintai oleh Nico. "Dia baru saja lulus kuliah, aku ingin kau menculik dan membawanya ke sini, apapun resikonya, kau harus membawa dia," titah Nico penuh penekanan. "Oke, berikan alamat dan fotonya." Luca berhasil menemukan gadis itu, dia menyusup ke kamar sang gadis lalu menodongkan pistol. "Ikut denganku secara suka rela atau kau akan aku bawa paksa," ancam Luca, reaksi si gadis menunjukkan keterkejutan. "Kau mau menculikku?" "Iya." Brielle justru kegirangan lalu mengambil kopernya. "Heh kau mau apa?" tanya Luca bingung. "Aku bosan di rumah, aku sangat ingin pergi dari sini, tunggu sebentar ya, aku akan siap-siap dulu, kau tidak perlu menodong senjata begitu karena aku akan ikut denganmu secara suka relaaaaa." Luca menjatuhkan rahang tegasnya melihat reaksi Brielle yang begitu riang ingin dibawa. "Aku pikir akan rumit, wah, ini penculikan pertama yang membuat pekerjaanku mudah," gumam Luca sembari menatap Brielle.

Abyan mengutus dua orang suruhannya untuk melamar kekasihnya di Jawa. Dia sengaja tidak memberitahu terlebih dahulu karena ingin membuat kejutan. Sampai di Desa tujuan, Joni dan Fathul--orang suruhan Abyan menunaikan tugasnya dengan baik. Lamaran merekapun diterima dengan baik. Abyan merasa lega dan memutuskan mendatangi rumah calon istrinya itu untuk membicarakan tentang tanggal pernikahan. Tiba di sana, Abyan disambut dengan hangat oleh Ayah dan Ibunya. Namun saat melihat anak Gadis yang keluar membawakan cangkir berisi minuman untuknya, dia bingung karena tidak mengenali gadis itu. "Kalian nggak salah alamat kan?" tanya Abyan menginterogasi orang suruhannya itu.  "Enggak, Bos. Ini real, Namanya Nabila kan? Anaknya Ibu Sri Hartini dan Pak Agus Winarto?" Abyan mengembuskan napas kasar, ditoyornya kepala kedua orang suruhannya itu. "Nabila dari mana? Nadia gublok! Orang tuanya Sri Rahayu dan Agus Suwito" desis Abyan geram. Dia mengacak rambutnya dengan sedikit menariknya. "Kenapa kalian bisa salah?"  "Loh ini catetannya dari Fathul kok, Bos." Dia menyerahkan selembar kertas. Nabila Saraswati Ibu Sri Hartini Bapak Agus Winarto. "Siapa yang nyatet ini?" tanya Abyan geram. "Fathul, Bos." jawab Joni. "Sini kamu Fathul, saya bilang Nadia Sasmita, Ibu Sri Rahayu dan Bapak Agus Suwito, kenapa bisa salah?" Abyan sangat geram, ingin sekali memaki mereka dengan keras tapi dia menyadari sedang bertamu di rumah orang.Sementara yang dimarahi hanya garuk-garuk kepala kaya orang bingung. Ditengah kemarahannya, Joni menepuk lirih lengan Abyan. "Pak, Bapak lupa ya, kan si Fathul rada budeg."