Azalea And Liam

Ambar harus menelan pil pahit saat suaminya diam-diam ternyata menikah dengan wanita dari masa lalunya. Dua tahun usia pernikahannya, dua tahun pula dia diselingkuhi. Dia lebih baik merelakan suaminya dari pada menjadikan lelaki itu rebutan.

LC yang aku sewa ternyata istriku sendiri. Padahal setiap bulan aku kasih nafkah, kenapa dia kerja begini, kemana perginya uang yang selalu kukirim?

Aku tak sengaja menghamili istri majikan. Namun aku dibuat kaget saat tahu dia masih perawan padahal sudah 5 tahun menikah, ternyata suaminya ....

Riani Mutia Azahra, seorang gadis miskin yang kerap kali di bully oleh teman-temannya hanya karena dirinya adalah seorang anak dari ayah yang menderita gangguan jiwa. Riani dibully karena sang ayah kerap mengamuk di sekolahnya. Karena himpitan ekonomi yang terus mendera, akhirnya ibu tiri Riani yang bernama Tuti menjual Riani di aplikasi m1chat. Seorang teman dari pria yang bernama Kenzo pun melihat iklan Riani di aplikasi haram itu. Dia memberitahu Kenzo jika gadis yang kerap ia bully itu menjajakan dirinya. Kenzo yang menyimpan benci yang amat besar kepada Riani pun membeli gadis itu. Alasannya adalah untuk menginjak injak harga diri Riani. Rasa benci Kenzo terhadap gadis lugu itu karena Riani berperan besar dalam perpisahan dirinya bersama wanita yang amat Kenzo cintai yang bernama Shakila. Setelah membeli Riani dari ibu tirinya, Kenzo menjadikan Riani penghangat ranjangnya. Kenzo sengaja ingin menjadikan Riani wanita kotor dan akan membuangnya ketika ia sudah bosan . Apakah cinta akan memerangkap keduanya? Atau kah Kenzo akan membuang Riani setelah ia bosan seperti tujuan awalnya?

Alana yang baru saja kehilangan sang buah hati akibat penyiksaan dari suaminya mendapatkan tawaran menjadi ibu susu dari anak seorang CEO. Sang CEO yang bernama Elzaino terpaksa mencari ibu susu karena sang istri kabur dengan cinta pertamanya dan meninggalkan buah hati mereka begitu saja. Melihat sikap Alana yang polos, tulus dan baik hati, serta melihat cinta kasih yang diberikan Alana pada putranya membuat perasaan El tergugah dan jatuh hati pada wanita itu. Akan tetapi, saat bunga-bunga cinta itu bermekaran, sang istri yang bernama Amanda kembali dan berusaha merebut putra mereka karena El menolak kembali padanya. Ditambah dengan penolakan sang ibu dan adik-adiknya pada hubungan dirinya dengan Alana membuat Elzaino semakin bimbang. Mampukah ia mempertahankan perasaannya pada Alana? Ataukah ia menyerah dan kembali pada sang istri yang kini memohon untuk kembali padanya dan mengajak membesarkan buah hati mereka bersama?

Ma demi-sœur m’a accusée à tort d’être responsable de ses allergies, et, dans un accès de rage, mes trois frères m’ont enfermée dans une cave exiguë, sans lumière ni air. Ils ont même enchaîné la porte. J’ai frappé la porte de la cave, suppliant de toutes mes forces qu’on me laisse sortir. Alors que le frère aîné, un homme d’affaires d’élite, s’apprêtait à partir, une froide colère se lisait sur son visage : « Tu as l’habitude de maltraiter Zoé dans de petites histoires, mais je n’ai pas l’intention de t’embêter pour ça. Cette fois, tu savais que Zoé était allergique aux fruits de mer, et malgré cela, tu l’as laissée en manger. N’est-ce pas là une malveillance délibérée ? Tu ferais bien de réfléchir à ce que tu as fait ! » Le deuxième frère, récemment couronné Roi des Chants, et le troisième, un peintre talentueux, ont grogné : « Une personne aussi perfide que toi, qui trouve toujours des excuses, tu vas rester là-dedans, et que cela te serve de leçon ! » Après avoir dit ces mots, ils ont pris ma demi-sœur, tremblante, dans leurs bras et se sont précipités à l’hôpital. Peu à peu, l’air dans la cave se raréfiait. Chaque respiration devenait un combat. La suffocation m’a envahie, et bientôt, tout ce que j’avais ressenti s’est transformé en un calme absolu. Je suis morte, seule, dans cet espace clos. Trois jours plus tard, lorsqu’ils sont revenus de l’hôpital avec ma demi-sœur, ils se sont souvenus enfin de moi. Mais ils ont ignoré que, dans l’obscurité de cette cave étouffante, j’avais déjà succombé au manque d’oxygène.

Hinaan dan cacian sudah biasa Sofia dengar dari mulut mertua dan ipar-iparnya. Bahkan hinaan itu datang dari mulut suaminya sendiri kala Sofia selalu berpenampilan lusuh. Hal tragis kemudian terjadi pada hidup Sofia kala ia kehilangan buah hati yang ia kandung. Bak terjatuh lalu tertimpa tangga, setelah kematian sang anak, Sofia pun diceraikan oleh sang suami. Chaeril atau Eril, suami Sofia bermain gila di belakang Sofia dengan mantan kekasihnya. Rongrongan dari ibu dan saudara-saudaranya pun turut menjadi andil Eril menceraikan Sofia. Sang ibunda berkata jika Sofia tak sepadan dengan mereka karena Sofia hanyalah seorang anak petani miskin. Dalam keterpurukannya, Sofia mampu bangkit karena semangat dari kedua orang tua dan dari Dokter Reynard, mantan kekasih yang muncul kembali ke dalam hidupnya. Namun apa jadinya jika Eril dan keluarga tahu jika selama ini Sofia adalah cucu dari seorang konglomerat dan di masa depan Sofia merupakan seorang calon pewaris? Apakah mereka menyesal karena sudah membuang sebuah berlian dan menukarnya dengan batu kerikil seperti mantan kekasih Eril? Lalu, apakah cinta Sofia akan bersemu kembali bersama mantan kekasih yang selama ini belum move on darinya?

Charlotte devoted six years to being the perfect wife and the efficient secretary—loyal, and the quiet force behind Drake Watson’s corporate empire. She sacrificed her career, her dreams, and even her dignity. But when betrayal shattered her world, she lost everything, including the child she never got to hold, the moment her husband’s mistress, Mia, returned from Paris. After a devastating loss, Charlotte finally resigns, files for divorce, and walks away from Drake. Drake believed losing her was just an inconvenience until she returned, not as his wife, but as his worst nightmare. Now a powerful CEO in her own right, she’s no longer the obedient secretary who lived in his shadow. She’s his rival, and the one woman he can’t afford to underestimate. But what happens when the woman he cast aside becomes the storm that could bring him down, not just in business, but in the one place that will hurt him the most… his heart. Drake isn’t the man she thought he was. As she rises in the corporate world, he fights to pull her back into his arms. But can she trust the man who once shattered her? And will revenge be enough… when love still burns between them?

"Wenny, sejak kamu kecil, keluarga kita sudah menjodohkanmu. Sekarang kan penyakitmu sudah hampir sembuh, apakah kamu mau pulang ke Kota Jintara dan menikah? Kalau kamu tetap nggak mau, aku akan bicara lagi sama ayahmu untuk membatalkan perjodohan ini." Di dalam kamar yang remang-remang, Wenny Sanjaya hanya bisa mendengar keheningan. Saat orang di ujung telepon hampir menyerah untuk membujuknya lagi, tiba-tiba dia berkata, "Aku mau pulang untuk menikah." Bu Maya Sanjaya tertegun di seberang telepon, seperti tidak menyangka, "Kamu ... kamu setuju?" "Wenny menjawab dengan tenang, "Ya, aku setuju. Tapi, aku masih butuh waktu untuk menyelesaikan urusanku di Kota Hanis. Aku akan kembali dalam dua minggu. Ibu, kalian siapkan saja dulu pernikahannya." Setelah mengucapkan beberapa pesan tambahan, dia menutup telepon.

His name is Raive. The one who, 700 years ago, had lost. The necromancer who conquered half the world with an army of the undead, but then was buried alive under a terrible curse: never to die, never to be saved. He was so feared that all necromancy curses were buried with him, so that never again could such a dangerous magician arise. Angelina – a weak historian-necromancer whose only talent was a flawless grasp of the language of the dead. Fate willed it that she find a mysterious gravestone and break the seal holding the one who was never to be released: Raive – the King of the Dead! What will happen to them next? Will the Undead King help this unknown girl or will he use her mysterious blood to regain his own power and speed his way to the throne? What can they both do when passion begins to ruin all their plans, and dark desires call forth the worst poison?