Ben Ten Watch

Pernikahan antara Pratama Wijaya dengan Kyana tidak semulus dengan apa Ang diucapkan oleh Tama saat ijab kabul dahulu. Kehadiran adik ipar yang datang dan tinggal bersama mereka, menjadikan keluarga harmonis mereka berubah jadi keluarga yang hancur dengan semua tipu daya, dan juga rencana busuk dari adik iparnya yang bernama Welas. Banyak cara yang dibuat oleh Welas untuk menjadikan kakak iparnya di cerai oleh Tama, saudaranya. Iming-iming hadiah 2 Milyard, yang dikatakan oleh Zya, sebagai imbalan untuk mendapatkan Tama,membuat Welas lupa diri dan menjadikan semuanya halal dan mengharuskannya berbuat apa saja.

Bramono adalah seorang casanova yang tidak peduli terhadap perasaan wanita. Wajahnya yang tampan nan rupawan, membuat dia sangat gampang untuk menaklukkan wanita untuk diajak bermain ranjang. Tidak ada yang namanya tidur berulang kali untuk satu wanita bagi Bramono. Setiap kali dia bermain ranjang, sudah pasti bersama wanita yang selalu berbeda, dan itu pun bersama wanita berparas cantik dengan bodi yang aduhai. Bramono sangat selektif dalam memilih lawan ranjangnya. Dia tidak akan pernah mau bermain dengan wanita sederhana, walaupun wanita itu yang mengemis untuk ditiduri oleh Bramono. Namun pada suatu suatu ketika, Bramono dijebak oleh mantan kekasihnya yang memiliki segumpal dendam. Akibat jebakan itu, Bramono meniduri gadis bernama Mala. Dia sangat jauh dari standar wanita penghangat ranjang Bramono. Dalam pengaruh obat afrodisiak, Bramono merenggut sesuatu yang paling berharga pada diri Mala. Akan tetapi, di saat telah sadar dari pengaruh obat yang menguasainya, Bramono bukannya merasa bersalah, dia malah menghina dan mengancam gadis itu karena sangat menjijikkan di matanya. Mala yang begitu ketakutan, membawa lukanya pergi menjauhi Bramono. Entah karma yang telah datang pada Bramono, seorang casanova yang digilai banyak wanita cantik dan berkelas itu malah mengalami hal yang tidak terduga. Tombak pusaka sebagai sosis yang dia banggakan untuk menerjang wanita di atas kasur tiba-tiba tidak lagi mau berdiri untuk bertarung, bahkan selera Bramono terhadap wanita pun menghilang. Bramono sudah berobat kian-kemari, tetapi tidak membuahkan hasil. Akhirnya Bramono mendapat angin segar untuk obat yang bisa menyembuhkannya, yaitu dengan cara berhubungan kembali dengan Mala. Akankah Bramono kembali menemukan Mala yang telah dia hina dengan beribu ancaman? Dan kalaupun Mala dia temukan, akankah Mala mau kembali berhubungan dengannya? Atau info mengenai berhubungan dengan Mala bisa menyembuhkannya kembali adalah sebuah jebakan kedua kalinya untuk Bramono dari seseorang?

Kitten being smuggled, that's the truth of our cold word it happened before, it happens even now, but when they crossed my lines, they signed their death certificate. I saved her, I killed them, but now I have a baby kitten to take care of, one that I have no plans on giving up...not ever! Alpha Eric, the boss of this pack, I'm mated to three of the most powerful wolves in the pack, and now we have her along. This is a CGL story, you've been warned. Apologies for any misspelling or grammar mistakes.

Erisca adalah gadis berusia 18 tahun. Dia dipertemukan dengan pria dewasa bernama Guntur –atasannya. Saat kebersamaan semakin rekat terjalin, masa lalu keduanya terkuak jelas. Apakah mereka bisa saling menerima satu sama lain? Apakah pula hubungan mereka bisa bertahan lama?

I stood in the shadows, the scent of pine and frost heavy in the air, watching my mate, Ethan, smile—truly smile—for the first time in years. But not at me. At her. My cousin, Isla. His first love. She sat beside him, warm and glowing, with our pups, Lucas and Mia, curled up against her like she was their real mother. They were laughing, sharing bites of ice-cream cake, the kind Lucas once said made his stomach hurt. I was never meant to be here. I wasn't his choice. He didn't fall in love with me—he was assigned to me. To him, our bond was never about love. It was a political arrangement—an alliance between two packs: his power, my father’s ambition. A tie forged not by hearts, but by bloodlines and borders. He never touched me unless required. He never looked at me like I was his Luna. In that moment, as their laughter echoed under the full moon, I felt the mate bond falter—thin, fading, like breath in winter. And I knew. I had played my part long enough. So I turned away. It was time to severe the bond that was never truly mine. But when he sensed I was really leaving, when the tether between us began to snap, he broke. Dropped to his knees, clutching the pups like lifelines, his voice raw. "Please," he whispered, "don't leave me." Even the pups cried, reaching for me with shaking hands. "Mom, we’re sorry… We didn't mean it. Please don't go."

My younger brother told me he was overwhelmed by school stress and had developed depression. I tried to help by encouraging him to seek treatment, drawing from my own experience with the illness. However, my mother blamed me, accusing me of passing the depression onto him. She took me to a witch, who locked me in the house. Every day, the witch used willow branches to drive away evil spirits, beating me until my skin was raw, forcing me to drink filthy water, and making me bleed. "This is the only way to banish the evil and bless your little brother." After enduring days of torment, my depression worsened, and I chose to end my life. However, when I opened my eyes again, I was back to the day my brother first confessed his depression. I looked at my body—whole and unharmed. This time, I will make them pay for everything I endured.

"Little bunny, little bunny. Wolf is HUNGRY!" The voice taunted me, followed by an evil cackle. * "Run, rabbit. RUN!" A monstrous bellow boomed through the night sky and crashed into my soul like a sledgehammer. I could feel a chill sweeping across my body and my heart pounding in my chest. The echoes of howls and laughter followed me from behind as I ran for my life. ** Elisabeth's life had been harder than most since she was a child--a distant and often cruel mother and her never-ending cycle of addiction that had taken over her life. But on this fateful night, something far more sinister was lurking in the darkness, ready to take her away from it all. Massive figures appeared out of nowhere, growling and taunting her. She tried to scream, but nothing would come out; before she knew it, she was waking up in a world where Viking werewolves ruled with mysterious faeries at their side. Every five years, they traveled to the human realm, collecting ten girls for their mate run--and tonight, Elisabeth was one of them. With only a white dress and her bare feet, Elisabeth stood beside the other nine girls as the beasts prowled around them menacingly. A silver dagger pierced each of our wrists, signaling the start of the hunt! “We honor the moon goddess; let your blood lead your mate to you!”

Axel berpikir bisa mendengarkan pikiran orang lain saat menyentuh tangan mereka adalah suatu hal yang menyiksa. Ia bahkan lebih memilih bekerja sebagai pegawai perpustakaan daripada bekerja di perusahaan besar agar terhindar dari keharusan berinteraksi dengan mereka. Suatu hari tiba-tiba kedua orang tuanya menghilang. Ia dan adik perempuannya yang mencari mereka justru berakhir di tempat yang tidak pernah mereka bayangkan. Sebuah dunia penuh peri dan sihir. Disana, mau tidak mau kemampuannya harus digunakan. Karena tidak semua peri yang mereka temui cantik dan lucu seperti dalam dongeng.

Saya lelaki biasa yang boleh dibilang culun dan cupu. Tiba-tiba saya mengenal seorang artis yang sedang naik daun. Dia cantik, langsing dan sangat seksi. Lalu kami menjadi dekat. Lama-lama dia selalu mencari saya seperti orang kecanduan. Saya menikmati itu. Tidak ada orang lain yang seberuntung saya waktu itu. “Malam ini Kakak tidur di kamar aku ya, pokoknya harus nemenin aku,” pintanya yang membuat saya panas dingin. Dan setelah itu, dia benar-benar tak mau melepaskan saya lagi. Tapi saya harus menjauh darinya, karena saya tahu itu bukan cinta. Saya tak mau terjebak terlalu jauh di dalamnya karena saya sudah telalu mencintainya. Saya tak mau sakit karenanya. IG Penulis : @hakayikumai

In order to save my childhood friend, I was severely burned and became a horrifying, ugly creature. But she thought that I had stuck my nose into her business and ruined her relationship with her crush. After we got married, she mocked my face multiple times in front of others and even brought her crush back home while I was around. She hated me even on her day of death. She said that if she could return to the past, she would rather die in the fire and not have anything to do with me. When I opened my eyes again, I returned to the moment before the fire. This time, I chose to give them my blessing.