Bound To The Bastard Billionaire

Pertemuan Lisa dengan Didit begitu tidak biasa, jauh dari kesan mewah dan berkelas. Hubungan keduanya pun penuh dinamika. Lisa, seorang gadis yang sering kecewa dalam hubungan, bertemu dengan Didit, lelaki yang terlihat sembrono dalam penampilan, ternyata menyimpan latar kehidupan yang juga penuh dengan kecewa dan penyesalan.

Rayyan Wang menyesal ingin bercerai dengan istrinya. Istri yang gemuk tidak disangka bertransformasi menjadi wanita sangat cantik dan memesona. Dia pun menebalkan muka memohon pada istrinya, "Istriku, tolong jangan ceraikan aku!" Elena tersenyum pongah, "Pria sampah sepertimu untuk apa dipertahankan? Aku bisa mencari pria 1000 kali lipat lebih baik dirimu. Untuk apa aku menyia-nyiakan masa mudaku menikah dengan pria sampah sepertimu!" Elena Zhang melenggang pergi, namun langkah kakinya segera dihentikan oleh Rayyan Wang. Rayyan Wang menjatuhkan dirinya memegang kedua kaki Elena Zhang, berkata, "Aku lebih baik mati kalau kau menceraikanku. Aku tidak bisa hidup tanpamu, Elena. Tolong beri aku satu kesempatan lagi." "Mau mati silakan saja. Kau tinggal pilih mau mati seperti apa. Sekarang, singkirkan tangan busukmu dari kakiku!" Elena menghempaskan pegangan tangan Rayyan Wang di kakinya. Dulu dia berjuang mati-matian demi bertahan, namun saat mengetahui bahwa sifat Rayyan Wang tidak pernah berubah, mana mungkin Elena mau menjatuhkan diri ke dalam lobang yang sama seperti seekor keledai. Ingin balikan dengannya, pikiran dulu bagaimana dia menolaknya mentah-mentah. Luka di sekujur tubuh bisa dioabati, namun luka hati siapa yang bisa tahan?

Nora has spent her life in the shadows of her stepmother’s cruelty, surviving on scraps of dignity in a world where power is everything. As the daughter of a disgraced Alpha, she has no standing, no allies, and no future except the mate bond she secretly hopes for. But fate doesn’t just hand her a mate, it throws her straight into the path of Derek, the Lycan King himself. Nora’s next step could either crown her… or destroy her.

Serena Lucard terpaksa menikah dengan Rafael Abbas Azam, sahabatnya sendiri sekaligus Bos di kantornya bekerja--setelah pria itu merenggut mahkotanya. Awalnya mereka dijodohkan sesuai wasiat mendiang Kakek mereka, namun Serena menolak menikah dengan Rafael lantaran dia tahu pria itu bastard dan seorang lady killer. Lagipula Rafael sahabatnya, canggung rasanya jika dia harus menikah dengan sahabatnya sendiri. Namun Rafael ternyata diam-diam menginginkannya, terobsesi pada Serena dan melakukan segala cara untuk mendapatkan Serena. Termasuk merampas mahkota Serena, hanya agar Serena bersedia menikah dengannya. Serena membenci ke-bastard-an Rafael, sangat! Pria itu otoriter, pengekang dan manipulatif. Dia bersikap sesuka hati pada Serena. Kesal luar biasa? Tentu saja! Namun Serena harus terpaksa menjalani pernikahannya dengan Rafael, demi Papanya. Jika dia tidak bertahan, Papanya yang akan kena batunya, dijadikan bahan hinaan oleh keluarga besar Azam lainnya yang selama ini selalu mencari cara untuk menjatuhkan Papanya Serena dihadapan Sang penguasa Azam, Gabriel Abbas Azam (Daddy Rafael). "Aku tidak mau melakukannya, El! Hiks … leppass!!" Serena memohon dan berusaha menyingkirkan Rafael dari atas tubuhnya. "Tenang saja, Darling. Biasanya yang kedua tidak akan sakit." Rafael berucap serak dan berat, menyunggingkan evil smirk dengan mata sayup memperhatikan wajah menggemaskan istrinya.

Auditor sa umaga. Asawa sa gabi. Kalaban sa katotohanan. Kapag puso, pamilya, at katarungan ang nagbanggaan—sino ang handa mong ipaglaban? Si Maria Ysabel Cruz ay isang ordinaryo pero masipag na auditor na napilitang akuin ang responsibilidad nang mamatay ang ina at bumagsak ang kalusugan ng kanyang ama. Sa desperasyon, nagkubli siya sa pangalang Maya Santos at pumasok sa isang contract marriage kay Renzo Alcantara—ang guwapo at makapangyarihang tagapagmana ng pinakamalaking construction empire sa bansa. Sa simula, naging perpekto ang lahat: natugunan ang gastusin ng kanyang pamilya, unti-unti siyang nahulog kay Renzo, at naranasan ang isang uri ng pag-ibig na akala niya ay para lang sa mayayaman. Ngunit gumuho ang ilusyon nang ma-assign siya bilang auditor sa mismong kumpanya ng mga Alcantara. Sa araw, siya ang matapang na Maria Ysabel na nag-iimbestiga sa mga katiwalian. Sa gabi, siya ang mapagmahal na Maya, asawa ni Renzo. Dalawang katauhan, iisang puso—at isang mapanganib na lihim. Hanggang sa mabunyag ang masakit na katotohanan: ang pamilya ni Renzo ang nasa likod ng ghost projects na kumitil ng maraming buhay at sa trahedyang pumatay sa kanyang ina. Ngayon, kailangan niyang pumili: Ipaglaban ang pamilya at katarungan para sa bayan… o ipagtanggol ang lalaking minahal niya? At si Renzo, may sarili ring laban: Patatawarin ba niya ang babaeng ilang ulit na nanloko sa kanya? O patuloy pa rin ba niyang mamahalin—Maya man siya o Maria Ysabel—kahit kapalit ay ang pamilyang kailanma’y hindi niya tinalikuran? Isang kwento ng pag-ibig, pagtataksil, at ang tanong na walang kasiguraduhan: Hanggang saan ang kaya mong isakripisyo para sa pag-ibig at katotohanan?

Arabella Winters made a desperate choice to save her father’s life: sabotage Sebastian Bancroft’s engagement to the Windsor heiress. Her mission was simple, create a scandal that would destroy his wedding plans. And she succeeded. But Sebastian Bancroft is no ordinary billionaire. As the ruthless head of the Bancroft mafia empire, he’s a man who never forgives betrayal. To make Arabella pay, he traps her in a dangerous game of revenge, a contract marriage designed to humiliate and control her at every turn. What starts as cold, calculated vengeance begins to turn into something darker and far more dangerous. The lines between hatred and desire blur as Arabella finds herself falling deeper into Sebastian’s complicated world. Now, she must decide whether to play and submit to his rules or risk everything to rewrite the game against the mafia billionaire who refuses to let her go. Excerpt: “Did you really think you could cross me, Arabella? That you could disrupt my plans and simply walk away unscathed?” Her voice faltered, though she tried to hold her ground. “I… I didn’t have a choice.” “Oh, you had every choice,” he murmured, stepping closer. His breath brushed against her skin, sending a shiver down her spine. “But now, my vixen, you’ll live with the consequences.” He tilted her chin up with a surprisingly gentle touch, though it only amplified the tension in the air. His tone dropped, low and dangerous. “You’re mine now.” Before she could respond, his lips claimed hers, not gently, but a claim. It wasn’t the kiss of a man seeking affection; it was the kiss of a man who wanted submission. And, despite every instinct telling her to resist, Arabella found herself unable to pull away…

“Kill me or let me go.” “Why?” He whispers and nuzzles into my neck, “So you could run into another man’s arms?” “No.” I tighten my fists, ignoring the dagger inches away from my heart. “So I would drag you into the deepest pit of hell.” “You're forgetting something, peaches,” A wicked smile tugged on Hayes’ lips, “ I am hell itself.” ——— Elara was nothing more than the illegitimate daughter drowning in the hatred of her pack. But when she meets Hayes, her horrible life takes a drastic turn. She gets dragged to into the world of the vicious Alpha where she finds out life could only get worse. Hayes believes a mate is nothing more than curse and makes it his mission to turn Elara’s life a living hell but with the great war approaching, sparks start to fly. Will Hayes and Elara realize their feelings for each other on time or succumb to the forces of evil threatening to tear them— and the whole world apart?

"Sudah jelas aku masih gadis." Adaline berucap dengan nada bangga. Walau, berujar pelan. "Kau tidak bisa membedakan mana perempuan yang masih gadis? Kau payah sekali." "Haha. Kau masih gadis rupanya." Titans pun menjawab dengan santai. Tak lupa menyeringai. "Jadi, kau belum pernah tidur dengan pria mana pun, Miss Adaline? Kau tidak ada kelainan bukan?" "Tidak! Aku normal, Mr. Titans!" Adaline berseru dalam intonasi yang tinggi, tak ada keraguan. "Aku tidak mungkin bisa menyukai sesama jenis. Aku hanya suka pria. Apalagi, macam dirimu." Adaline meneruskan. Bicara blak-blakan. "Dan, aku yang akan pertama untukmu, benar bukan? Bagaimana cara aku memuaskanmu? Kau ingin yang seperti apa, Miss Adaline?" "Berikan aku percintaan yang paling panas. Aku sudah membayarmu dengan mahal." Adaline sedikit mesra, kali ini. Kedua tangannsudah berada di dada bidang Titans yang keras. ……………………. Di usia sudah menginjak 26 tahun, Adaline Hernandez tak mempermasalahkan dirinya yang belum pernah bercinta dengan seorang pria mana pun. Bahkan, tak menjalin kasih juga. Hanya sekadar berteman dekat bersama mereka yang menyukainya. Dan, saat mulai mengenal Titans Genon, hasrat terbangkitkan. Bahkan, sejak pertama kali bertemu pria itu, ia sudah membayangkan mereka akan terlibat dalam percintaan-percintaan membara di tempat tidur. Namun, Adaline tak membayangkan jika dirinya juga harus melibatkan perasaan. Ditambah muncul masalah kehamilan yang mengharuskannya menikah dengan Titans. Dan, sebuah rahasia pria itu juga terbongkar.

Kisah cinta selalu berakhir tragis, membuat Orion Aldrick menjadi pria brengsek yang sering bermain dengan banyak wanita. Bahkan meski dirinya sudah memiliki tunangan sekalipun. Namun semuanya berubah saat di bertemu dengan Zoya, gadis polos yang berhasil membuat dunianya jungkir balik. Mampukan Zoya merubah sikap buruk Orion dan membuatnya hanya bertekuk lutut padanya?

Sophie thought her freedom began with her divorce. Instead, it spiraled into a nightmare when her ex-husband was found dead a week later, and all fingers pointed to her. With no one willing to defend her, she turns to her friend, Lucas Carter who gets Drake to fight her case.Drake Hazelwood. Known for taking only one case a year, Drake has his own reasons for stepping into the courtroom, reasons tied to a hidden illness and a mysterious promise to his best friend As Sophie fights to prove her innocence, an unexpected twist binds her to Drake in a way neither of them anticipated. When the lines between professional duty and personal feelings blur, will Sophie and Drake uncover the truth behind the murder and the secrets in their hearts?