Filter By
Updating status
AllOngoingCompleted
Sort By
AllPopularRecommendationRatesUpdated
Cinta Itu Tidak Datang Tiba-Tiba

Cinta Itu Tidak Datang Tiba-Tiba

Griselle Dayoung dan David, hidup di dua dunia yang berbeda. Griselle sebagai pewaris tunggal HANSENG group milik keluaranya. Di sisi lain David seorang pria misterius yang memulai segalanya dari nol. Griselle yang acuh dan bebas bertemu dengan David yang dingin dan selalu menghitung langkah dalam bertindak. "Bukannya tadi aku bertanya apakah tubuhmu baik-baik saja?" Jawab David sambil melirik ke arah Griselle. "Iya, lantas apa hubungannya antara tubuhku baik-baik saja dengan kamu mengantar makan siang ke kantorku?" Tanya Griselle dengan wajah bingung, hatinya merasa sedikit tidak nyaman. "Hari ini, aku sedang bereksperimen dengan menu baru. Karena nggak ada yang menjadi kelinci percobaan, walau dengan berat hati, aku pergi mengantar makanan buatanku ke kantormu. Menurutku setidaknya, di sana ada banyak pegawaimu yang bisa menjadi kelinci percobaan." Jawab David dengan santai. Griselle terdiam saat mendengar perkataan David, saat ini di dalam hatinya timbul keinginan yang sangat besar untuk menarik keras rambut dan menggigit daun telinga pria di depannya ini. Ternyata kebaikan David tadi siang hanya untuk menjadikan dirinya dan pegawainya sebagai kelinci percobaan. Rupanya dia mau membalas dendam, maki Griselle di dalam hati. "Melihat kamu kembali baik-baik saja, aku merasa sedikit tenang, artinya makananku masih layak untuk dimakan." David melanjutkan perkataannya masih dengan nada tenang, tanpa menyadari perubahan di wajah Griselle yang sudah menghitam. Wajah Griselle yang awalnya kelam, tiba-tiba berubah dengan cepat menjadi wajah penuh kelicikan. Perubahan wajah Griselle secepat membalikkan telapak tangan, dengan wajah penuh senyuman manis, dia berkata, "Tetapi aku tetap harus berterima kasih loh."
Romansa
173 viewsOngoing
Read
Add to library
Alpha Begged Me Back After I Left

Alpha Begged Me Back After I Left

My Alpha mate, Dominic, rules the entire Stormfang Pack, but in our ten years together, he has never once given me a gift. Even our bonding tokens—a pair of rare healing crystals that cost me an entire year's savings—were taken by him without hesitation. He claimed that as Alpha he needed to appear frugal and understated, which is why he marked me in secret without hosting a proper mating ceremony. Because of this, most pack members don't even know I'm his mate. Yet when Sylvia, his childhood sweetheart, returned to Stormfang territory, he publicly announced their mating plans. He even dipped into the pack's long-term savings to throw her an extravagant celebration. When my mother was attacked by rogue wolves and left critically wounded, I begged Dominic to return my healing crystals—the only things that could save her life. Instead of helping, he denied knowing me in front of the entire pack and ordered his guards to drive me away with burning torches. Later, my mother died during the Blood Moon Festival. I lost my only family during what should have been our most sacred celebration. I renounced my Stormfang membership that same night and accepted the Northern Shadow Pack's Chief Healer position. While packing my belongings, Dominic returned from his honeymoon with Sylvia. He found me and assumed I was merely sulking. For the first time ever, he made a generous offer: "Come on, what could possibly happen to your mother? At worst, I'll give you that fancy mating ceremony you've always wanted. That should satisfy her desire to be an Alpha's mother-in-law." What he didn't realize was that from the moment my mother died, I had already sworn to the Moon Goddess that our mate bond would be broken forever.
Short Story · Werewolf
7.9K viewsCompleted
Read
Add to library
My Fierce Secretary

My Fierce Secretary

R_Quella
“When Destiny brings you into a game.“ MEET ALBYAZKA STEVANO__ He's the perfect man. Muda, tampan, kaya, multitalent, hingga mendapat gelar the perfectionist boss. Membuat Alby selalu menganggap mudah segala hal termasuk wanita. Namun, tidak lagi setelah pertemuanya dengan seorang wanita galak bernama Alessia Mikhayla. Seorang yang sanggup membuat Alby tertantang dan merasa tertarik untuk pertama kali pada seorang wanita hanya karena sebuah julukan Bedebah darinya. MEET ALESSIA MIKHAYLA__ seorang 'secret agent' berparas cantik yang terkenal galak dan keras kepala. Wanita bebas dan tidak suka diatur apalagi dikekang sepertinya sangat membenci banyak hal. Termasuk, Albyazka Stevano. Sejak pertemuan pertama mereka yang tidak bisa di katakan baik juga pertemuan-pertemuan tidak terduga lainnya yang banyak meninggalkan kejadian buruk membuat ruang gerak Alessia menjadi terbatas. Alessia membencinya. Membenci kehidupannya yang bahkan terasa seperti seekor burung peliharaan karena ulah pria itu yang sesuka hati mengklaim dirinya sebagai kekasih di hadapan media. Setelah segala hal yang terjadi, mana mungkin Alessia membiarkannya? Menjadikanya mainan pria itu? Well.. Albyazka Stevano perlu tahu kalau Alessia bukan wanita yang mudah dikalahkan. Wait for the time .. Alessia akan membuktikannya. Lihat saja.. BLURB️ "Kau tidak bisa seenaknya padaku, Darling." "I can, who will stop me?" Alessia kemudian menciumnya sekali lagi, hanya kecupan singkat dan ia kembali tersenyum. "Sudah cukup." Alby menaikkan alis. "Apa maksudmu?" "Kau tidak dengar? Cukup. Artinya berhenti. Aku tidak akan melakukan hal lain selain berciuman." gumam Alessia menjelaskan. "Tinggalkan saja nomor rekeningmu." "Buka matamu, Darling. Kau perlu melihat siapa aku untuk kembali mendiskusikan tentang uang." "Tidak perlu repot-repot, aku tidak peduli kau siapa." _________ "Kau milikku, tidak ada jalan kembali untukmu pergi." -Albyazka Stevano.
Romansa
915.6K viewsCompleted
Read
Add to library
Cinta untuk Tabitha

Cinta untuk Tabitha

AYA RAYA
Tabitha tersenyum sinis ke arah Rino. “Kenapa? Lo kaget lihat gue, Rin? Nggak menyangka ya kalo ternyata gue ada di sini juga? Dan gue sudah dengar semuanya! Semua obrolan kalian berdua! Gue baru tahu kalau ternyata ada ya cowok yang sejahat lo, Rin! Jadi begitu rupanya? Lo anggap gue itu cuma sebatas cewek taruhan buat lo? Nggak ada artinya lagi kah gue selain itu, Rin? Menurut lo ... gue cewek kampungan? Culun? Kutu buku? Nggak cukup menarik ya buat lo? Nggak bisa bikin lo ‘naik’? Sorry ya, Rin! Sebelum lo menganggap diri lo itu cowok paling hebat yang bisa menaklukkan hati semua cewek, asal lo tahu aja ... lo nggak sehebat itu! Andai lo itu barang, dikasih gratis aja gue nggak mau terima, apalagi disuruh bayar! Karena buat gue, lo itu cuma cowok brengsek, jahat, nggak punya otak, yang pantasnya dibawa ke tukang loak terus ditukar sama piring! Tahu lo? Piring aja lebih berharga dan lebih berguna buat gue, daripada cowok kayak lo! Gue menyesaal ... banget pernah dekat sama lo, Rin! Cowok brengsek! Cowok nggak punya otak! Otak lo yang lo pikir cerdas bisa ngebodohin gue itu ternyata nggak lebih besar dari biji kwaci tahu nggak!” maki Tabitha, sebelum melangkah keluar dari warung kopi dan berlari menjauh. Rino melongo. Pemilik warung kopi bengong. Pemuda yang duduk di sebelah Rino bangkit berdiri sambil menahan tawa. “Kasihan lo, Rin! Udah otak lo cuma segede kwaci, lo mau dibawa ke tukang loak lagi! Ditukar sama piring!” Pemuda itu tertawa tergelak. "Diam lo!" bentak Rino. Malu. Pemuda itu semakin tertawa tergelak.
Romansa
103.6K viewsCompleted
Read
Add to library
Om Duda!

Om Duda!

"Mommy!" seorang bocah laki-laki menghampiri Disya yang sedang duduk menikmati es krim bersama dengan ketiga sahabatnya di salah satu caffe. Disya tentu saja membelalakkan matanya, yang benar saja bocah laki-laki di depannya memanggil Disya dengan sebutan 'Mommy' padahal Disya masih duduk di bangku kuliah semester tujuh, dan lagipula Disya belum menikah, bagaimana mungkin dia sudah mempunyai anak? Kailash, nama bocah laki-laki itu. Rupanya dia salah mengira Disya Mommynya. Hingga akhirnya seorang lelaki menghampiri meja mereka. Disya sampai membelalakkan matanya, mulutnya menganga ketika melihat lelaki tampan itu. Devan, lelaki yang dipanggil 'Daddy' oleh Kai. Baru pertama kali bertemu saja, rasanya Disya langsung jatuh cinta. Memejamkan kedua matanya, sedikit membenarkan posisi duduknya, lalu menengadahkan kedua tangannya di depan dada. "Ya Tuhan... jodohkanlah hamba dengan Pak Devan, kalo Pak Devan masih ada istri, ambil saja istrinya!" "Astaga, Disya omogan kamu ih!" pekik ketiga sahabatnya berbarengan. Mereka tentu saja syok mendengar ucapan sembarangan yang diucapkan Disya beberapa detik yang lalu. "Sejak kapan kamu suka sama om-om hah?!" "Sejak hari ini!" Berbeda dengan Disya yang langsung terpikat, Devan malah melihat Disya dengan tatapan tidak suka. Namun, Disya akan tetap bertekad, dia harus mendapatkan hati Devan. Setelah menjadi detektif dadakan untuk mengamati Devan. Sebuah fakta yang berhasil membuat Disya merasa sangat senang. Devan hanya tinggal berdua dengan Kai, yang artinya Devan adalah seorang duda bukan? Benar! Tentunya itu adalah kesempatan besar untuk Disya mendapatkan hati Devan. Tidak perlu mengambil hati Kai—bocah itu sudah menyukai Disya sejak pertemuan pertamanya. Tugas Disya hanya mencari cara untuk mengambil hati Devan. Akankah Disya berhasil? "Otw jadi Mommy Kai." — Nadisya Queensa Fatyavia. "Ck! Gadis kecil!" — Devano Zayn Ganendra. ***
Romansa
9.871.0K viewsCompleted
Show Reviews (27)
Read
Add to library
Anaa
Hai temen-temen^^ Sebelumnya aku mau ngucapin makasih banyak buat yang selalu nunggu novel ini. Aku ngerasa bersalah udah bilang mau update tiap Kamis dan Sabtu, padahal kadang suka engga di tepatin, sorry ..., aku usahain update di hari itu, tpi kalau engga ya mngkin di up di hari berikutnya yaa ...
Michael Sanjaya
sumpah deh...baru x ini baca novel tentang keluarga dan perceraian tp ujung"nya ttp hrs berpisah jg. hahahaha.... uda gt kasian keluarga si cowok yg boleh di blg hancur, si cowok mo rujuk berujung ggal sedangkan adik tnpa pengetahuan kluarga atau si kakaknya hdupnya jg hancur. mantap, ceritanya unik
Read All Reviews
Tables Turned

Tables Turned

I was in a car accident while saving my brothers. However, instead of gratitude, they urged the doctors to amputate my legs. "Carol, we're sorry," they said through tears. "We're useless… but don't worry. Even if we have to sell our blood or our kidneys, we'll make sure you're taken care of." Right after surgery, they abandoned me in a shabby apartment. Blood seeped through the sheets as they looked at me with teary eyes—then left in a hurry, claiming they needed to earn money for my treatment. I did not want to drag them down anymore. Enduring the pain, I crawled to the rooftop of a tall building, planning to end my life. That's when I saw it—inside a luxury hotel, a grand celebration was taking place. My brothers were there doting on another girl. She was eating an extravagant cake I had never even dreamed of, wearing a designer princess gown worth a fortune, sparkling with jewels. Everyone called her the Smith family's one and only princess. They had even hired a world-class symphony orchestra to play Happy Birthday just for her. While I lay bleeding in a dingy apartment, they would not spend a few dollars on bandages for me. I watched as my eldest brother gently fed her cake, his eyes full of tenderness. "Jasmine, only you deserve to be our one and only little sister." The second brother placed a tiara on her head with care. "Even for the smallest birthday, we won't let you suffer a single moment of disappointment." The third knelt to help her into a pair of crystal shoes. "Jasmine, you're our most precious darling." Then, standing on the stage, Jasmine held up the black credit card they had gifted her and smiled sweetly. "Brothers," she said, "Carol lost her legs saving you. Maybe you should go see how she's doing?" My eldest brother let out a mocking laugh. "She's not worth it. Now that she's crippled, she'll never be able to compete with you again. She got what she deserved."
Read
Add to library
Regret Taking What's Mine? Too Bad

Regret Taking What's Mine? Too Bad

Dad and my brother, Jonah Atwood, have always favored my sister, Lisa Atwood, while resenting me. At my coming-of-age ceremony, when several werewolves in the Blackwolf pack corners and harasses me, it's Rex Vaughn, the Alpha's heir, who steps in to protect me. He throws the most extravagant mate-bonding ceremony for me, right before the Moon Goddess. Overnight, I become someone every other female wolf wishes they could be! I'm seven months pregnant when I show up at Lisa's birthday party. Somehow, we're ambushed by dark magic. As always, Dad and Jonah put Lisa first. They throw everything they have into shielding and dragging her out of the enemies' barrier, leaving me trapped in the center of the spell circle, nearly consumed. In the end, it's Rex who pulls me out. Later, I wake up in Stone Cabin, only to walk right into a scene that makes my blood run cold. "You paid off an old witch from the Darkmoon pack to set up that spell circle?" Rex's eyes blaze red with fury. "She's only seven months along, and you were already trying to rip the pup out of her? "What? Were you hoping Lily and her pup would blow up and die together?" Jonah and Dad shrink back, trying to explain themselves. "Lisa's wolf is fading fast. The old witch said the only way to save her and her wolf is to sacrifice someone with the same blood immediately…" Rex snaps, "I care about Lisa more than either of you do! Why else do you think I claimed Lily as my mate? Sure, I want to save Lisa, but not by sacrificing Lily and her pup!" That is how I learn the truth. Rex didn't bond with me because he cared. He did it to save Lisa. As it turns out, he's no different from Dad and Jonah. All they ever see is Lisa, the weak-born wolf. I was never part of the picture to begin with. Since no one's ever truly cared about me, I'll walk away with my pup.
Short Story · Werewolf
6.1K viewsCompleted
Read
Add to library
PREV
1
...
456789
SCAN CODE TO READ ON APP
DMCA.com Protection Status