Ff Just Give Me Baby

Ariana Belle was the typical quiet girl. She was the weak link in the ferocious Crimson Pack. She was shunned by everyone except for two people, her sister and her bestfriend. But her life changed when she turned 16 and was forced to go to a pack party, her family hoping for her to find her beloved mate. She didn't expect to actually find him. She didn't expect for him to be the future Alpha. She didn't expect to sleep with him. She didn't expect him to reject her for the packs strongest she-wolf. Most of all she didn't expect to end up with two little surprises, causing her to move to Florida with her mother. But after she's forced to go back to her pack after four years what's going to happen to her and her two little angels ? Is the feared Alpha going to find out about his children? Will he fight for them or reject them like he rejected Ariana?

"Saya tanya, kamu yakin kita cuma terbawa suasana?" Enggaklah! Azalea menjerit dalam hati. Mana ada terbawa suasana yang sampai beronde-ronde, sialan. One-night stand biasanya bermula dengan alkohol. Setidaknya pada saat itu alkohol bisa menjadi alasan. Tapi tidak dengan kasus Azalea pagi ini. Azalea yakin semalam ia sadar se-sadar-sadarnya. Hanya kopi yang ia minum, bukannya whiskey. Selama 28 tahun hidup, Azalea tahu benar kalau kopi itu hanya mengandung caffeine bukan alkohol. Padahal kemarin terang-terangan Azalea menolak keras usaha ibunya yang ingin menjodohkan dirinya dengan Anselio. Azalea juga sudah mengatakannya di depan Anselio terang-terangan. Kenapa sekarang malah tidur bersama di ranjangnya?! "Informasi aja kalau kamu enggak ingat. Semalam saya enggak pakai pengaman. Kapan terakhir kali kamu datang bulan?" Duar! Azalea kehilangan pikirannya.

Berawal dari sebuah percintaan yang sama sekali tidak sengaja terjadi pada seorang perempuan cukup nakal hingga sang papa memutuskan untuk dijaga oleh bodyguard, akan tetapi semua juga tak terlepas dari kekangan orang tuanya yang ingin menjodohkan anak perempuannya dengan laki-laki desa meskipun berbagai cara ditempuh olehnya agar tak menikahi pilihan itu dan lebih menjalin dengan sang kekasih. Perempuan itu pun telah menentang keinginan orang tua hingga dirinya tengah mengandung tetapi sang pacar sama sekali tidak mau bertanggung jawab akan apa yang dilakukannya, namun berhubung dia kenal dengan laki-laki bodyguard dirasanya cukup gagah maupun juga jauh lebih sempurna dari sang pacar mencoba merayunya. *Siapa mereka dan bagaimana kisahnya? Selengkapnya hanya di novel “Touch Me, Bodyguard”

Akhir-akhir ini banyak cerita yang beredar tentang sebuah bisikan. “Bawa aku pulang!” Namun hanya beberapa orang tertentu yang dapat mendengarnya, salah satunya Kila, teman baik Azkia. Suara bisikan itu berasal dari pengikut sekte agama yang sudah lama disiksa, bahkan dibunuh dengan sadis. Pemimpin sekte itu memiliki kekuatan yang hebat untuk melawan pengikut yang sulit diatur. Namun bagi pengikut setianya, akan terjamin hidup bahagia setelah meninggal tanpa menerima siksa neraka. Makanya setiap jemaat dari pemimpin sekte itu memiliki aktivitas yang mencurigakan, bahkan sangat tertutup. Bukan pertama kali bagi Azkia bertemu dengan orang-orang yang mencurigakan dan jarang berbaur, karena tujuh puluh persen dari keluarganya termasuk penganut sekte dan aturan yang sama namun beda pimpinan. Azkia sangat muak dengan sikap keluarganya yang berbuat semena-mena pada dirinya, bahkan saudara sepupunya berani melecehkan harga dirinya. Dapatkah Azkia membawa pulang jiwa-jiwa yang tersesat setelah dirinya tercemplung dalam jurang maut?

Pada awalnya hidupku berjalan dengan sangat lancar. Aku memiliki teman baik, keluarga yang utuh, dan kekasih yang sangat mencintaiku. Namun, tak ku sangka semua bisa berubah dalam sekejap. Hal ini diawali dengan putusnya hubunganku dengan sang pacar. Ia harus menikah dengan orang lain. Kukira kesedihan ini akan segera berakhir. Namun, semua semakin parah sebab aku adalah saksi kasus pembunuhan seorang penulis. Pelaku pembunuhan itu sekarang berusaha untuk membunuhku. Bagaimana aku bisa hidup tenang? Siapa yang bisa menyelamatkanku sekarang? Kaukah orangnya? Ku mohon biarkan aku hidup!

Griffin's parents forcibly ended Griffin and Zaylee's relationship under the pretext of a quid pro quo that assisted Zaylee because her family's company had gone bankrupt. Griffin was willing to accept Zaylee as his secretary to exact revenge for his pain from being deceived by her. Their relationship was too complicated to explain, and the longer it had ended, the more it heated up due to past grudges. Griffin had a fiancée who was a friend of his father and a business partner from their respective families. Their arranged engagement was made for the benefit of both families' businesses. The night of Griffin and Frey's engagement event, he had to be disrupted because Zaylee appeared and declared she was pregnant. Griffin was the father of the unborn child in her womb, which made him even angrier as the situation worsened, not to mention his parents' anger towards him. Griffin was furious because Zaylee was so stubborn. He had tried hard to persuade her to have an abortion, as he saw it as the only easy and advantageous solution for both parties. However, Zaylee was unwilling, saying that even a lion wouldn't eat its offspring. How could a mother kill her innocent flesh and blood? Time continued to pass, Zaylee's pregnancy grew, and it became a looming issue for Griffin. It also had an impact on his company's stocks. Zaylee eventually gave up, choosing to isolate herself rather than seek accountability from Griffin, who accused her of various actions that damaged her reputation. Surprisingly, her departure led Griffin to discover a truth he had not known. His perspective on Zaylee changed, and he now admitted to himself that even after their relationship ended forcibly, his heart still belonged to her, regardless of his engagement and upcoming marriage with another woman.

"I'm sorry Gerald, I'm not ready to be devoted to one man, that's why I cannot agree to this marriage,” Caroline said and Gerald stood there surprised and dejected. She gave him their baby and left to pursue her dreams. Just then, the baby started crying and he panicked. Caroline didn't drop anything for him, not food, nothing. What was he supposed to do now? This is so messed up. He hires Tiffany Lawrence to become the billionaire child’s nanny. Tiffany is an orphan, a college dropout, struggling with petty jobs to pay her sister’s tuition fees. Life of Gerald and Tiffany were soon to take a surprising shift and the best and worst times of their lives ensue.

Memendam rasa memang menyiksa. Seperti itulah yang dirasakan Rian. Senyum dan suara lembut Liana mampu mengubah hidupnya. Akan tetapi, Beno, sahabat terbaiknya, pun menyukai Liana. Dilihat dari segi manapun, Beno jauh lebih unggul dalam hal memenangkan hati wanita. Mampukah Rian mengungkapkan perasaannya?

I'd been married to Joshua Merck for five years, but we still didn't have kids. To stay healthy, I took those pricey custom vitamins he ordered from overseas—never missed a dose. Then my cousin came back from studying abroad, took one look at the bottle, and was like, "That brand doesn't even make custom vitamins." I sent them to the hospital for testing. The lab report hit me like a truck—birth control pills. Powerful ones. Suddenly, all those mornings with Joshua hovering over me, acting so concerned while I took my "vitamins," made sense. The whole thing had been a lie. Five years of lies. Just as I was gearing up to confront him, my phone buzzed—a group chat notification. Shirley Hoare had tagged Joshua. [Honey, I had a prenatal checkup today, and the doctor said I'm carrying twins! Your family's about to get two grandchildren at once—excited?] My heart turned to ash. Everything clicked. Fine. We were done. I pulled out my phone and replied to my childhood sweetheart's message from three days ago: [After watching the northern lights, I still wanted to see penguins in Antarctica.]

Terkadang takdir yang kita jalani tidak selalu seperti apa yang kita harapkan. Takdir yang kita jalani pun— terkadang mempermainkan kita Takdir itu pula yang membawaku di titik saat ini Entah harus senang atau sedih, Aku bingung Aku mencintainya! Tidak— Aku sangat sangat mencintainya Ya! Apa Kau dengar itu Tuhan? Aku mencintainya! Namun, Sang Kuasa bertindak dengan seenaknya Apa ini yang Dia inginkan? Membuat semua berjalan tidak sesuai dengan alurnya Memporak-porandakan semua impian yang sudah dirancang bersama Apa ini jalan yang telah dipilih untuk hidupku? Apa Aku sanggup? Tanpanya— Aku Freya Amelia, terpikat oleh lelaki yang hebat, Kei Sagara. Aku tidak pernah menyangka takdir akan mempertemukanku dengannya. Seseorang yang aku idam-idamkan. Namun, baru kusadari. Benar kata orang, setiap manusia tidak ada yang sempurna. Kalian pikir seorang Kei Sagara sempurna? Ya kupikir begitu awalnya. Bersamanya selama 4 tahun ini membuatku seperti terjebak dalam lingkaran hidupnya. Dia memberiku kebahagiaan, namun kebahagiaan itu harus kubayar dengan kebebasanku. Seolah-olah dia menggenggam erat sayap-sayapku untuk terbang, mengikatku dalam istana yang ia ciptakan untukku. Rasa ingin keluar selalu terbesit namun aku tak mampu berlari menjauh dari tempatnya. Bertaruh dengan resiko aku kehilangan dirinya? Aku tidak bisa. Ya, sebesar itulah efek seorang Kei Sagara dalam hidupku. Lalu apakah aku akan terus bertahan? Entahlah.