Penyakitku adalah Mencintaimu
Puspa Andika membawa putrinya ke rumah sakit untuk berobat, tetapi dokter yang bertugas merawat ternyata adalah pacar yang sudah lama berpisah dengannya.
Tujuh tahun telah berlalu. Puspa telah mengganti namanya dan tidak lagi bertubuh gemuk seperti dulu.
Mantan kekasih Puspa tidak mengenalinya, pria itu juga tidak tahu bahwa Puspa diam-diam telah melahirkan anak perempuan mereka.
Putrinya menggenggam tangan Puspa dan bertanya, "Ibu, kok Ibu menangis?"
Puspa tidak dapat menjawab, rasanya dia hanya ingin berbalik badan dan melarikan diri.
…
Di masa remaja, Puspa akhirnya memetik bunga di puncak gunung yang diam-diam disimpan dalam hatinya.
Sebuah gosip heboh menyebar di Universitas Solana. Damar Abimanyu yang cerdas, tampan dan sangat dingin itu ternyata menjalin hubungan rahasia dengan seorang gadis gemuk.
Puspa pun menjadi target ejekan dan kritik.
"Aku cuma main-main saja sama dia," kata Damar dengan suaranya yang dingin dan serak itu. "Aku akan segera pergi ke luar negeri."
Puspa akhirnya mengakhiri hubungan cinta yang memilukan itu.
Bertemu kembali dengan Damar justru mengganggu kehidupan Puspa yang damai.
Padahal, Puspa sudah berusaha keras menjauhkan diri dari dunia Damar, tetapi dia malah berakhir di tempat tidur Damar ....
Damar sampai mengeluarkan ancaman, menggunakan suap, berpura-pura sakit, bertindak seperti anak manja dan bahkan dengan tidak tahu malu untuk mengusir para pria yang berusaha mengejar Puspa.
"Damar, kamu tahu nggak kalau aku sudah punya pacar?"
Di dalam mobil Maybach, jemari Damar yang lebar dan lentik memeluk pinggang Puspa yang ramping sementara bibirnya mencium bibir Puspa dengan gila.
"Kalau begitu, aku jadi kekasih gelapmu saja? Aku lebih kaya dan lebih muda darinya, aku pasti bisa memberimu pengalaman yang lebih hebat."
Tujuh tahun lalu, Damar-lah yang ingin memacari Puspa secara diam-diam. Tujuh tahun setelahnya, Damar pula yang ingin menjadi kekasih gelap Puspa.
Puspa pun memaki Damar gila dan Damar mengakui bahwa dia memang gila.