Short
Kuakhiri Hubungan Manipulatif Ini

Kuakhiri Hubungan Manipulatif Ini

By:  JoriCompleted
Language: Bahasa_indonesia
goodnovel4goodnovel
8Chapters
195views
Read
Add to library

Share:  

Report
Overview
Catalog
SCAN CODE TO READ ON APP

Pada hari Festival Kue Bulan, akhirnya Deryl Luson setuju untuk menemaniku liburan. Namun ketika aku bangun di hotel, dia sudah menghilang. Setelah mencarinya seharian, aku melihat cinta pertamanya mengunggah sebuah postingan di Instagram. Di foto itu, dia dan Deryl sedang makan bersama orang tuanya. [Berkumpul bersama orang tua di malam kebersamaan, aku nggak akan didesak untuk mencari pacar lagi.] Di lehernya, dia memakai syal yang dibuatkan oleh ibuku sebelum meninggal. Aku meninggalkan komentar. [Jangan pakai barangku untuk menggoda suamiku. Lepaskan syal itu, kuberikan suamiku padamu.] Tak lama kemudian, cinta pertama suamiku mengunggah postingan baru. Syal itu sudah hancur berkeping-keping dan dibuang ke kandang anjing, dia menambahkan kutipan. [Sampah seperti ini, anjing pun nggak sudi memakainya.] Deryl menyukai postingan itu.

View More

Chapter 1

Bab 1

"Valen, keluarga Aizel terus mendesaknya untuk menikah, makanya aku berpura-pura menjadi pacarnya."

"Kami cuma melewati Festival Kue Bulan kali ini bersama, nggak benaran pacaran. Tapi, kamu malah menyindirnya di Instagram, tentu saja dia membuang barangmu."

Tidak lama setelah aku meninggalkan komentar, Deryl meneleponku untuk menjelaskan kenapa dia meninggalkanku di hotel.

Namun, suasana hatiku sama sekali tidak membaik.

"Aku nggak bercanda, kamu membiarkan orang lain memakai barang peninggalan ibuku, aku mau bercerai denganmu!"

Terdengar suara tangisan Aizel Huston dari sambungan telepon.

"Kak Valen, aku salah. Aku akan mengganti rugi syal itu padamu, jangan bertengkar dengan Kak Deryl."

Selama ini, setiap Aizel menangis, Deryl akan mengabaikan segalanya.

Memang benar, nada bicaranya menjadi lebih kasar.

"Valen!"

"Hanya sebuah syal murahan, kamu mau terus mempermasalahkan hal ini?"

"Seharusnya kita bersenang-senang malam ini, kamu malah mengacaukan suasana. Kamu sudah puas?"

"Aku nggak pulang, introspeksi diri sana!"

Setelah berkata demikian, dia langsung mengakhiri panggilan.

Aku mengirimkan pesan dan tertera bahwa aku sudah diblokir.

Kuku-ku menancap ke dagingku.

Di kota asing ini, ribuan lampu dan kembang api bersinar indah, tetapi aku duduk sendirian di ranjang hotel yang gelap. Aku membenamkan kepalaku ke lutut sambil menangis pilu.

Aku sangat menyesal, aku tidak seharusnya membawa syal yang dibuatkan oleh ibuku dalam perjalanan kali ini.

Sampai sekarang, aku masih ingat saat-saat terakhir ibuku. Dia merajut syal dengan tangan kurusnya, wajahnya yang berkerut dibaluti dengan suatu senyuman lembut.

"Sini, coba syal yang Ibu rajut."

"Kamu bisa memakainya waktu dingin, Ibu lebih tenang."

Di dunia ini, tidak ada yang lebih hangat dari syal buatan Ibu.

Namun, sekarang syal itu sudah dirobek dan dibuang ke kandang anjing, bahkan dipenuhi dengan kotoran anjing.

Aku tidak melanjutkan liburan ini dan langsung pulang.

Deryl pulang dua hari kemudian.

Aku duduk di sofa, dia melemparkan sebuah syal tidak bermerek ke arahku sambil tersenyum santai.

"Nih, Aizel belikan untukmu, dia habiskan banyak uang untuk membelinya."

Aku melihat syal yang jahitannya tidak rapi itu, lalu membuangnya ke tempat sampah dengan ekspresi datar.

"Itu syal buatan ibuku, nggak bisa dibandingkan dengan barang murahan seperti ini."

Melihat syal di tempat sampah, Deryl mengerutkan kening dan duduk di sampingku.

"Aku tahu, tapi orang yang sudah mati nggak bisa hidup kembali, biarkan masa lalu berlalu."

"Aizel juga bukan sengaja, bukannya kamu yang duluan membuatnya marah?"

"Patuh, jangan marah lagi."

Sembari berbicara, dia mengelus kepalaku seperti biasanya.

Aku mundur untuk menghindar.

Tangannya berhenti di udara, ekspresinya agak canggung. Setelah tertegun sejenak, dia menarik kembali tangannya sambil menatap mangkuk di depanku.

"Nggak buatkan untukku?"

Aku menunduk untuk meneguk sup.

"Otakmu bermasalah? Bukannya makan di rumah Aizel, malah mau makan di rumah?"

"Valen, apa maksudmu?"

Dia mendekatiku dengan sikap manja.

"Kitalah keluarga yang sesungguhnya."

Aku meletakkan mangkuk di tanganku sambil berkata, "Kita bercerai saja."

Deryl tertegun sejenak.

"Apa kamu bilang?"

Aku mengeluarkan surat cerai yang sudah kusiapkan, lalu menyerahkannya pada Deryl.

"Lihatlah, kalau ada yang nggak setuju, kita bicarakan lagi."

Deryl langsung menepis surat cerai itu, bahkan tidak melihatnya.

"Kenapa?"

Dia mengambil syal di tempat sampah.

"Jangan bilang cuma karena ini?"

"Memang cuma karena itu," jawab aku dengan tenang.

Dia menggertakkan gigi.

Dia melemparkan syal itu ke tempat sampah, lalu mondar-mandir di hadapanku.

"Aku sudah bilang berulang kali, kami cuma berpura-pura!"
Expand
Next Chapter
Download

Latest chapter

More Chapters

To Readers

Selamat datang di dunia fiksi kami - Goodnovel. Jika Anda menyukai novel ini untuk menjelajahi dunia, menjadi penulis novel asli online untuk menambah penghasilan, bergabung dengan kami. Anda dapat membaca atau membuat berbagai jenis buku, seperti novel roman, bacaan epik, novel manusia serigala, novel fantasi, novel sejarah dan sebagainya yang berkualitas tinggi. Jika Anda seorang penulis, maka akan memperoleh banyak inspirasi untuk membuat karya yang lebih baik. Terlebih lagi, karya Anda menjadi lebih menarik dan disukai pembaca.

Comments

No Comments
8 Chapters
Explore and read good novels for free
Free access to a vast number of good novels on GoodNovel app. Download the books you like and read anywhere & anytime.
Read books for free on the app
SCAN CODE TO READ ON APP
DMCA.com Protection Status