Gorden Kamar Pas

Ken, yang dapat melihat hantu, mulai menyadari kabut hitam yang menyelimuti beberapa orang tertentu, termasuk sepupunya, Charlos. Suatu hari, Ken berhasil menyelamatkan Charlos dari Sheila. Pacarnya yang ternyata seorang hantu, yang menyamar untuk memangsa mereka. Dari insiden itu, Ken dan Charlos mengetahui bahwa mereka bukan manusia biasa, melainkan immortal. Ken kemudian terjebak dalam kontrak dengan iblis yang dibuat ibunya, di mana ia harus mengumpulkan fragmen jiwa Aletta yang tersebar di dunia immortal. Jika gagal, nyawa Ken menjadi taruhannya. Untuk melindungi nyawanya, Ken dan Charlos memasuki dunia immortal. Bersama menghadapi berbagai bahaya dari monster dan konsprirasi immortal lainnya yang memegang fragmen jiwa Aletta. Fragmen jiwa Aletta yang tersebar mempunyai kekuatan besar yang dapat mengabulkan apa pun, dan setiap monster dan immortal yang memilikinya menjadi ancaman bagi Ken dan Charlos yang harus dihadapi. Di tengah pencariannya, Ken dipaksa menghadapi traumanya yang terkait dengan kematian ibunya. Dan terungkapnya kebenaran rahasia keluarga Derrent. Sementara itu, hubunga Ken dengan iblis itu, yang ternyata terkait dengan masa lalunya semakin memperumit keadaan. Di saat Ken mulai mengungkap siapa dirinya, sebagai Garenka di masa lalu, ia mulai membangunkan kebencian dan dendam yang terkubur dalam dirinya. Ken dan Charlos juga menemukan bahwa misi mereka bukan hanya tentang mengumpulkan fragmen, tapi juga untuk membalas dendam pada mereka yang telah menghancurkan kehidupan mereka sebelumnya.

21++ warning!!! cerita ini mengandung cerita dewasa, bijaklah dalam memilih bacaan. “Turunkan aku!” jerit Milly meronta memukul punggung Axton ketika lelaki berjalan membawanya menuju kamar rahasia di ruangan kerjanya. “Ah,” ringis Milly ia terbanting di ranjang dan kepalanya terasa pening. Sementara ia mengumpulkan kesadarannya sejenak, Axton tiba-tiba menarik kakinya membuat ia meluncur ke bawah. “Apa yang kau lakukan?!” pekik Milly histeris. Apalagi saat Axton mulai merangkak ke atasnya, menangkap kedua tangannya, mengikatnya dengan dasi yang sebelumnya diambil di atas nakas. “Menurutmu?” Axton bertanya balik di sela giginya yang menarik kencang simpulan dasi itu, lalu mengaitkannya di ranjang. Milly menggeleng diliputi perasaan panik. “Tidak. Tidak!” Axton kemudian selesai memenjarakan tangannya. Ia mengurung Milly di bawahnya dan menyeringai. “Ibumu pasti begitu menjagamu hm? Ia bahkan menyebarkan berita palsu tentang kematian putrinya sendiri. Buktinya kau masih hidup dan bertahan hingga detik ini.” Milly menatap sengit Axton. Berusaha berani walau matanya hendak melesakkan air mata. “Apa maksudmu?” “Kau dan Ibumu telah bekerjasama menghancurkan keluargaku.” “Aku dan Ibuku bukan orang seperti itu!” “Kenyataannya Ibumu menyembunyikanmu dari seluruh dunia. Kau pun turut andil dengan menggunakan benda ini untuk mengelabui semua orang.” Axton melepas masker Milly kasar dan meremasnya kemudian. Tapi selama beberapa saat ia tercenung melihat keseluruhan wajah Milly. Bukan karena paras kecantikan gadis itu. Melainkan bola mata yang dimiliki oleh Milly. Terkesan mengingatkannya pada seseorang di masa lalunya yang begitu ia rindukan. Dan Axton baru memerhatikan hal itu sekarang. Tapi secepat kilat ia menepisnya. Menanamkan di benaknya bahwa gadis di hadapannya ini adalah putri seorang wanita jalang. “Kau tidak pantas memiliki bola mata yang indah,” bisik Axton dingin. “Apa?” Namun detik berikutnya Milly menjerit, “Hentikan!” Masalahnya Axton mengoyak paksa pakaiannya tanpa ampun. Hingga bunyi kain robek berkali-kali terdengar di ruangan kedap suara itu. Menyisakan tubuh Milly yang tertutup bra hitam dan dalaman dengan warna senada.

— «Tu aurais dû fuir, Mira, je ne suis pas celui que tu crois. » Et sans me laisser le temps de réagir, il se penche sur moi et m’embrasse. Pas doucement, pas tendrement non plus, mais avec cette intensité brute et affamée qu’il contient… comme s’il attendait ce moment depuis une éternité, comme si retenir ce désir l’avait torturé. Il grogne contre mes lèvres, ses doigts s’enfoncent un peu plus dans ma nuque, son autre main descend, glisse le long de mon corps et attrape ma hanche avec force… Elle, c’est Mira, bientôt vingt ans : une petite humaine ordinaire, avec des rêves plein la tête, qui s’apprêtait simplement à rejoindre ses grands-parents dans la réserve d’Eyden-Stood. Un lieu isolé, paisible, presque figé hors du temps. Elle pensait y trouver du calme, un peu de répit, mais cette semaine va changer toute sa vie. Quand la lune est devenue rouge, quand elle s’est mise à briller haut dans le ciel, et que les loups ont hurlé à l’unisson. C’est cette nuit-là qu’elle a compris que les loups-garous n’existaient pas que dans les contes de fées. Mais ce n’était que le début… Ce que Mira va découvrir par la suite dépassera tout ce qu’elle aurait pu imaginer. Des secrets enfouis, mais aussi des vérités que personne n’ose prononcer, et qui vont changer tout ce qu’elle était, mais aussi, tout ce qu’elle pensait ne jamais être.

La grande bataille approche. Le destin du monde d’Alatar est entre les mains de la dernière sorcière aux yeux d’or.Cependant, Elena a conscience de ne pas posséder la puissance nécessaire pour vaincre Barral. Elle n’a d’autre choix que de suivre les conseils de la Recousue et de partir à la recherche de la Saëcerin, celle qui détient toutes les réponses à ses questions, celle qui pourrait être la clé de sa réussite. Mais les découvertes qui l’attendent risquent de tout remettre en question…

Après le décès de sa soeur aînée, Cheryl Caldwell, la fille du sénateur le plus influent des États-Unis, devient une jeune fille capricieuse et vindicative. Soucieux de son sort à l'approche des élections présidentielles, Lionel Caldwell engage Christian Lawson, un garde-du-corps pour la protéger. Dès le premier contact, Cheryl et Christian se détestent. En dépit de leurs rapports conflictuels, ils vont devoir se supporter. Au risque de dangereusement se rapprocher. Mais et si ce qui semblait être, n'était en réalité pas ce qui paraissait vraisemblablement ?

Le jour de son anniversaire, Claire a perdu sa mère, la seule famille qui lui restait. Son mari n'était pas là pour célébrer son anniversaire, ni pour assister aux funérailles de sa mère. — Il était parti à l'aéroport accueillir son Amour Idéal.

 « Mlle Leroy, êtes-vous certaine de vouloir supprimer toutes vos informations personnelles ? Une fois la procédure terminée, vous cesserez d’exister administrativement, et plus personne ne pourra vous retrouver. » Luna est restée silencieuse un instant, puis a hoché fermement la tête. « Oui, je veux que personne ne puisse jamais me retrouver. » À l’autre bout du fil, une certaine surprise s’est fait sentir, mais la réponse ne s’est pas tardée à arriver : « D’accord, Mlle Leroy. Les démarches devraient être finalisées dans un délai de deux semaines. Merci de patienter. »

Selem moi c’est Sofia, j’ai 19 ans et j’ai été vendu par mon père. Il a toujours voulut se débarrasser de moi et aujourd’hui, il a réussi. Pourquoi mon père m’a-t-il fait ça ? je ne sais pas … Nous sommes une famille très influente et puissante dans cette ville, mais il a trouvé pour je ne sais quelle raison plus judicieux de me vendre à l’un de ses amis,Mr. Marnad. Un lourd secret pèse sur ma famille et je ne tarderais pas à le découvrir, le passé nous rattrape toujours..

Hidup Amber hancur dalam satu malam. Lahir sebagai putri keluarga kaya, dalam sekejap berubah menjadi bukan siapa-siapa. Amber yang merasa putus asa, dia pergi ke klub malam, dan berakhir mabuk. Siapa sangka di kala dia ingin masuk ke kamar hotel, dia salah masuk kamar. Dia masuk ke kamar Julian Kingston—pria tampan penuh pesona—tapi terkenal kejam. Empat tahun berlalu, takdir mempertemukan Amber kembali dengan Julian. Kali ini berbeda, karena kondisinya Amber telah melahirkan anak kembar—darah daging dari Julian Kingston. Wanita itu terjebak dalam situasi rumit. Lantas bagaimana kelanjutan kisah Amber dan Julian?

Berawal mendapat iming pekerjaan di kota, justru memosisikan diriku nyaris menjadi santapan para buaya darat. Terjebak di dalam sebuah kamar bersama 5 pria asing membuatku kehilangan harapan. Demi menghilangkan penat usai bekerja, mereka yang berkuasa menghamburkan uang demi mereguk kepuasan walau dengan jalan maksiat. Sekarang, aku harus dinikahi salah satu di antara mereka. Bagaimana mungkin ini bisa terjadi?