Makeine: Too Many Losing Heroines Characters

Suamiku, Brian beralasan ada urusan di kantor dan membatalkan janji ikut kegiatan studi wisata anak kami. Dia bahkan menyuruh kami untuk tidak ikut. Melihat putriku kecewa, aku memutuskan untuk tetap menemaninya pergi. Baru saja masuk sekolah, aku langsung melihat Brian bersama cinta pertamanya, si Enny dan putranya sedang duduk di sofa panggung utama. Mereka tampak begitu akrab, persis seperti keluarga kecil yang harmonis. Brian memegang mikrofon, berbicara panjang lebar tentang bagaimana dia bisa meraih kesuksesan dalam karir, sekaligus menjaga keharmonisan rumah tangga. Di sela ucapannya, dia beberapa kali bertukar senyuman dengan Enny. Orang-orang di bawah panggung bertepuk tangan meriah. Wajah Brian terlihat puas, bahkan bocah di sampingnya pun ikut tampak angkuh. Tak lama kemudian, masuk sesi tanya jawab. Aku langsung merebut mikrofon dan bertanya, “Aku ingin bertanya sejak kapan Pak Brian punya seorang putra? Apa istrimu tahu soal ini?”

Bata pa lamang si Elyana, pangarap na niya ang magkaroon ng isang malaking pamilya dahil alam niya ang pakiramdam ng walang kapatid. Kaya naman nang makasal siya kay Finn na isang bilyonaryong taga-England, sinubukan nila ang lahat ng paraan para matupad iyon kahit ilang beses na silang nabigo. Sa limang taon nilang pagsasama, unti-unting nagbago si Finn na kapansin-pansin sa mga mata ni Elyana. Hanggang isang araw pinasundan niya ito sa isang tao at napag-alam na may kalaguyo pala ito. Ang masama pa, nahuli niya siya na maykas*ping sa kama sa mismong rest house na regalo pa ni Finn noong wedding anniversary nila. Nang muli silang nagkaharap, naglakas-loob si Elyana na itanong kung ano ang dahilan, bakit siya nagtaksil at ang sagot ni Finn, iyon ay dahil hindi raw kaya ni Elyana na mabigyan siya ng anak. Napakasakit para sa kaniya na marinig ang mga iyon. Nag-file siya ng diborsyo at nang maaprubahan, nagpasyang umuwi ng Pilipinas upang kalimutan ang lahat. Sa tulong ng matalik na kaibigang si Felicity, unti-unti niyang tinanggap na hindi na kailanman matutupad ang panngarap na iyon, ngunit isang araw, babalik si Finn dala ang katotohanan at ayusin ang nasira nilang buhay. Nararapat ba para kay Finn ang kapatawarang kan'yang hangad? Mapapatawad pa kaya ni Elyana ito matapos nitong wasakin ang kan'yang puso, pagkatao na halos ikabaliw niya noon at ang tiwala na walang pagdadalawang-isip na inalay rito?

Foolish innocence and wicked deceit took her from the man she loved. Orphaned at the tender age of eight years, Elizabeth is raised as a ward in the loveless home of her uncle. Stuck on the desire for freedom from oppression and unfamiliar with the concept of love, she flees from her husband of an arranged marriage with the assistance of an old family friend. Sadly this friend was no match for the perils that awaited in the new world. To add to her misery, she realizes that she loved the man she'd married and just didn't recognize that love.

เพราะว่ารัก.....ก็เลยยอมให้เขาทำร้าย ดันเห็นกงจักรกลายเป็นดอกไม้ ยิ่งห้ามยิ่งเตือนหัวใจตัวเองเท่าไหร่ก็ไม่ฟัง จะเป็นยังไง ถ้าวันหนึ่งเราได้รู้ว่าคนที่แอบชอบมาตั้งหลายปี เขาไม่ได้เป็นแบบที่เราคิด เขาไม่ได้ใสซื่อเหมือนที่แสดง เขามีอีกด้านที่เราไม่เคยรู้จักมาก่อน ทุกสิ่งที่เคยคิดว่าเขาเป็น และมันทำให้เราหลงใหลในตัวเขา มันไม่มีอะไรจริงเลยสักอย่าง เราจะทำอย่างไร จะเดินหน้าต่อไป หรือจะถอยหลังกลับ ความสัมพันธ์บางอย่างก็เหมือนกับการที่เราหยิบงูขึ้นมาอุ้มไว้ในอ้อมแขน ปล่อยให้มันรัด ให้มันพันรอบตัวโดยที่ไม่ทันสังเกต ไม่ได้เฉลียวใจ เพราะคิดว่ามันไม่มีพิษภัย แต่ลืมไปว่ามันก็สามารถกินเราได้เช่นกัน เช่นเดียวกับการที่เราเอาตัวเข้าไปในชีวิตของใครคนหนึ่ง ได้ทำความรู้จักแล้ว เอาตัวเข้าไปข้องเกี่ยวไปผูกพันแล้ว ก็ไม่อาจสลัดทิ้งได้โดยง่าย ถึงแม้เราจะพยายามที่จะทอดถอนตัวออกมาแค่ไหน ก็ไม่อาจหลีกหนีได้พ้น

My mate Theo's puppy love, Elena, and I both got pregnant at the same time. To protect Elena's reputation, he claimed her child as his and made my child, who was actually his, illegitimate. When I confronted him, he said, ‘Elena doesn’t have a mate yet. If the Wolf Council finds out she’s pregnant out of wedlock, she’ll be banished from the Black Rose Pack! I have to help her!’ Later, while Theo accompanied Elena overseas to give birth, his parents forced me to have an abortion. By the time he returned, I had disappeared.

Evelyn Carter has always been the obedient daughter, sacrificing her dreams to keep her family afloat. But when her father strikes a desperate deal with the ruthless billionaire Adrian Blackwood, her life spirals out of her control. Trapped in an arranged marriage with a man as cold as the towering empire he rules, Evelyn must navigate a world of luxury, secrets, and hidden agendas. Adrian Blackwood has one goal: revenge. Marrying Evelyn is just a calculated move in his plan to destroy the man who ruined his family. Yet, Evelyn’s quiet strength and unyielding kindness begin to unravel the walls he’s spent years building. But Adrian isn’t the only one hiding secrets. As Evelyn digs into the past, she uncovers dangerous truths about her father, Adrian’s enemies, and a shadowy crime syndicate that threatens to destroy them both. Torn between duty and desire, betrayal and redemption, Evelyn and Adrian must decide if their fragile bond is worth risking everything—or if love is a luxury they can’t afford.

“Is this what you wanted?” He sneers, eyes cold and unforgiving. It was as if I was looking into the eyes of a stranger. He looks down on me due to his tall stature. “To be the ‘pathetic’ whiny burden you have always been?” I flinch at his words. No, this cannot be, this cannot be happening. This is not my Nate, my Nathaniel. I struggle to maintain my composure. My breath came in shallow, ragged gasps, each one a painful reminder of the betrayal that had brought me to this breaking point.  ********* At just five years old, she was abducted and replaced to protect her family’s reputation, as it would have been scandalous for her influential father to have a kidnapped child. Returning home, she felt like a stranger in a place where her parents had long forgotten their love for her. Nate her husband, was her knight in shining armor… or so she thought. Betrayed and left to die by the people she trusted. What happens when life gives her and her unborn child a second chance?

Perjanjian antar keluarga memaksa tunangan aku, Marvin Kurniawan, untuk menikah dengan aku. Orang tuaku telah meninggal. Sementara dia tergila-gila dengan Irma Fasnitan, putri dari musuh keluarga kami. Pada akhirnya, Marvin menelan seluruh kekaisaran keluargaku dan membuang aku ke dalam bahaya. Ia memamerkan Irma di sisinya, seolah wanita itu adalah trofi atas kemenangan yang berhasil diraihnya. Dua puluh tahun kemudian, aku berada di ambang kematian. Putra kami sendiri, anak aku dan Marvin yang menggenggam racun itu. Dia berkata aku tidak berguna, dan ayahnya butuh kekuatan keluarganya Irma. Lalu saat membuka mata lagi, aku sudah hidup kembali. Kembali ke hari sumpah pernikahan aku. Kali ini, untuk menyelamatkan keluargaku, aku tidak akan menandatangani namaku di perjanjian itu. Aku menandatangani namanya, Irma Fasnitan. Sedangkan aku? Aku membawa lari seluruh harta warisan yang ditinggalkan orang tuaku dan menghilang. Kali ini, aku tidak akan menjadi orang bodoh yang sekarat demi pria yang tak pernah menjadi milikku.

Alieen yang mengetahui latar belakang temannya, dia merasa iba dan mulai mendekati untuk menghibur. Walau sering di acuhkan dan tidak di pedulikan, Alieen tetap membantu dan mensupportnya. Lambat laun rasa iba itu membuat sang pria membuka hati untuk Alieen. Sampai sebuah kesalahan pahaman pun mulai terjadi.

Tahu rasanya bertahun dalam ikatan halal tapi tak dicintai? Dia menikahiku karena pelarian, kemudian meninggalkanku begitu saja saat kekasihnya telah menjanda, pun saat bertahun diri ini menunggu cintanya. Aku Mentari, istri seorang dokter jenius dan ternama, Mas Rian. Kalau ada yang bertanya siapa yang dicintai Mas Rian? Jawabannya sudah pasti, tentu bukan aku. Dia menikahiku karena kekasihnya yang seprofesi memilih meninggalkannya demi karir dan lelaki lain. Setelah enam bulan pernikahan, Mas Rian baru menyentuhku, itupun sambil menyebut nama wanita pujaannya. Dan mulai dari situ, setiap dia mendatatangiku nama Dokter Juwita tanpa pernah absen diejanya. Sungguh sesak luar biasa. Meski demikian, aku tetap menyimpan harap untuknya. Karena selain Mas Rian memenuhi semua kebutuhanku secara berlebih, juga ada anak yang membuat kian subur rasa ini. "Ini bukan salahku, tapi takdir yang memang harus berlaku," ucap Mas Rian tanpa dosa apalagi meminta maaf sebagai kata perpisahan. Duh ... Ada yang patah tapi bukan ranting. Ada yang merembes tapi bukan darah. Sebegitu sakitnya mencintai dalam pengabaian? Sebegitu perihnya berharap dalam ketidak perdulian? Namun, tak mampu untuk berpaling. Hiks .... Belum genap sebulan kepergian Mas Rian, Bapak menghadap ke Ilahi karena stres mengetahui kehancuran rumah tanggaku. Lengkaplah sudah penderitaan ini. Entah kenapa suatu hari, Mas Rian memaksa mengambil putra semata wayang kami, Abram. Padahal dia tahu pasti hanya anak itu penemang sepi dan pengobat laraku. Aku seperti sedang menyaksikan drama korea perpisahan antara ibu dan anak, tersebab kalah di persidangan dalam perebutan hak asuh. Cuman bedanya, di sini aku tak jadi penonton atau penikmat, melainkan pemeran utama. Ternyata berdobel-dobel sesak yang ditimbulkannya. Andai tak punya malu, mungkin aku akan histeris juga selayak sang aktris menghayati skenario. Melihat air mata tanpa dosa putraku berjatuhan akibat keegoisan papanya, perlindungan seorang ibu berontak di jiwaku. Ya, aku harus berjuang, meski sampai titik darah penghabisan dan berakhir tumbang tak dikenang.