Nama Circle Toxic

Di hari putraku mengikuti kompetisi piano, aku mengalami kecelakaan mobil dalam perjalanan menuju tempat acara. Aku tidak repot-repot menangani lukaku. Aku berjalan tertatih-tatih dan berhasil tiba tepat di acara pemberian penghargaan. Putraku memenangkan medali emas dan dengan antusias berlari ke arahku. Aku tersenyum dan menundukkan kepalaku, tetapi dia malah berbalik dan menggantungkan medali emas di leher cinta pertama suamiku. Bahkan, suami yang kucintai selama sepuluh tahun itu memasang ekspresi tidak senang. "Lihat apa yang kamu kenakan! Penampilanmu kotor banget. Seperti pengemis!" "Jangan datang ke pesta perayaan anak kita malam ini. Jangan buat dia malu!" Aku tidak menanggapinya dan pergi ke rumah sakit sendirian untuk menangani lukaku. Di tengah hujan lebat, aku berlari kembali ke vila. Namun, aku baru sadar pintu telah terkunci. Aku mengetuk pintu sepanjang malam di tengah hujan lebat. Saat fajar menyingsing, aku mengirim pesan kepada mereka. "Ayo kita bercerai. Sesuai keinginan kalian, kelak aku nggak akan mengganggu kalian lagi."

Orang tuaku menelepon memberitahukan diriku, mereka akan pergi ke rumah teman masa kecilku untuk menemui calon pasangan yang dijodohkan untuknya. Teman masa kecilku sedang tidur lelap di sampingku. Aku mengira itu hanya lelucon, lalu berkata pelan, "Asterius, mereka bilang sudah mencarikan kamu calon untuk dijodohkan." Dia menjawab dengan malas "hmm", lalu menarikku ke dalam pelukannya. "Wilia yang baik, nanti kamu tolong pilihkan aku baju, lalu rapikan juga gaya rambutku." Melihat diriku tidak bergeming, Asterius membuka mata dan tertawa mengejek. "Eh, kamu kenapa? Kita cuma teman seranjang. Kamu nggak mungkin mengira aku akan menikahi kamu, 'kan?"

Suamiku tidak mencintaiku, apalagi anak kami. Saat putra kami lahir, dia bahkan tidak sudi melihat dan langsung melemparkannya ke dalam dekapanku. Kemudian, pujaan hatinya kembali ke negara ini. Pria yang selalu dingin itu, untuk pertama kalinya mabuk berat di rumah, lalu tersenyum menggendong anak kami dalam pelukannya. Putra kami dengan gembira memeluk lehernya, lalu berbisik padaku. "Ibu, paman kenapa?" Aku meraih dirinya ke dalam pelukanku, lalu menjelaskan dengan mata berkaca-kaca. "Orang yang disukai paman sudah kembali, jadi kita nggak boleh mengganggunya lagi. Kita harus pindah."

Di malam perayaan pernikahanku yang kelima dengan Lionel, dia meniduri sahabatku, Regina, di ranjang kami. Terdengar suara anak-anak melalui kamera. "Tante Regina, aku akan menjaga pintu. Aku nggak akan membiarkan ibuku masuk!" Regina menghadiahi Lionel sebuah ciuman. "Putramu pintar. Kamu nggak pertimbangkan untuk punya anak lagi dengan Ivana?" Lionel menutupi wajahnya dengan bantal. Dia berkata, "Aku mual melihat bekas luka di perutnya."

Malia Morris was a struggling freelance model, but her life turned upside down when Timothee James, a famous CEO of a modeling agency offered her to disguise as Bianca Wilson, the top-model in the country. Timothee was desperate to save his crumbling company and the only option he have is to marry Bianca Wilson but she was secretly suffering from a deadly disease. However, Malia bore a perfect resemblance to Bianca that their charade became more convincing but Malia found herself falling for Timothee. Will their fake marriage become real? But what if the love of his life awakens from her coma? Will Malia able to hold onto Timothee's heart when his greatest love returns?

Stefana had a bad accident which caused her amnesia. She lost her whole memory. Years later she began to live a peaceful life with haunting memories of her accident. When she is ready to move on with her life with her boyfriend, her husband returns to drag her to past messes. What will do? Will she continue to live her current life or walk back her messed up past?

To get the man of her dreams, Rishel is ready to take a leap of blind reverence towards her ultimate idol --- Levi. It doesn't take long for him to notice her for she do become his girlfriend and an idol too making her in equal footing with him. As things between them get deeper, Rishel realize that it's not her who is obsess with whom. For Levi's obsession for her exceeds far that it's hard to believe his keeping a mistress alongside with her. To end the things between her and Levi, Rishel sleep with the CEO Lyndon leaving a bunch of problems after she run away with his child. When she come back a few years later, Rishel realize that both men are waiting for her return.

Selene Davies was heartbroken when Sunny Dale humiliated and dumped her on her 20th birthday. She felt that she had done everything right in their relationship, and couldn’t tell where things went wrong. After all, she was raised by her mother to be a lady; prim and proper. That night, she gave in to her wildest desires and threw herself into the warm arms of Declan Grayson, the personification of wealth and power. Selene reckoned that there was nothing wrong with letting herself loose and having a great night. However, what if her fling wasn't just a decade older than her but also turned out to be her step-uncle? Well, he was nothing but a fling, no strings attached, or so she thought. Regret was an understatement when she learned that Declan didn't only take her first, but also publicized their affair. He portrayed her as a slut who gave sexual favors for a measly screen time. Now, she has the black market drug, ecstasy in her system, and when it’s effects kick in at random times, she either gets laid quickly or kicks the bucket. Who, or better still, what would be her medicine, when she has no man in her life? *** "Oh my God! Why does my head hurt so much? And my whole body also hurts like crazy. Ouch!!! Selene suddenly spotted a full-grown man lying beside her, “Hey, who the fu*k are you? And why are you in my bed?” Declan only smiled beautifully, a coy smirk lacing his lips. "Take a look around, sweetheart. You. Are. In. My. Bed!” His deep baritone voice sounded in her ear, stirring emotions she swore never to entertain again, or just maybe she never really felt that way before...

Putri angkat Keluarga Edrick Sanjaya hanya tersedak air kolam renang. Namun, dia mengikatku dan memasukkan tubuhku ke dalam kolam renang, hanya menyisakan celah kecil sekitar dua sentimeter yang kiranya bisa aku gunakan untuk bernapas. Dia berkata. "Kamu akan menanggung dua kali lipat penderitaan yang Cindy alami." Aku tidak bisa berenang, jadi hanya bisa berusaha keras untuk tetap bernapas dan memohon bantuannya sambil menangis. Namun, yang aku dapatkan sebagai balasan adalah teguran dingin darinya. "Kalau nggak diberi pelajaran, kamu nggak akan bisa patuh." Aku hanya bisa meronta dalam keputusasaan .... Setelah lima hari, dia akhirnya luluh dan memutuskan untuk mengakhiri hukuman ini. "Kali ini aku akan melepaskanmu, tapi kali, aku akan membuatmu sadar!" Namun, yang tidak dia ketahui adalah mayatku sudah berubah menjadi lebih besar.

Ibuku sangat membenci perempuan. Bahkan aku, anak perempuannya sendiri. Sejak aku lahir, dia sudah ingin membunuhku. Memakai lipstik, aku dipukul. Mengenakan rok, aku kena pukul juga. Apalagi kalau aku mendekati Ayah, akan lebih parah lagi. Menjelang ujian masuk perguruan tinggi, ibuku yang sangat membenci perempuan menyebarkan gosip di sekolah, menuduhku merayu ayahku sendiri. Sampai akhirnya aku terjun dari lantai lima belas. Hasilnya? Ibuku sangat puas.