Never Ending Road

Sophie was kicked out on her former university because of the bullying allegations thrown to her. Despite showing evidences that she hasn’t harm anyone and she is not around when the bullying happened, the Directors of the University still not believe her. Sophie tried to enroll to other University to continue her study, but they always rejects her application despite showing them a good grades. And one of the reason on why they didn’t accept her is because they label her as a “Bully”. One day, Sophie choose to give up on finding a a school to continue her study and decided to find a job for her to continue her life, but one miracle call happened. She got a call from a well known International University and got offered a scholarship. This is the story of how Sophie became friends with someone who could change her life forever.

In the five years of their marriage, Kimberly bore a son for Daniel, believing their life together would last. Then Siena returned to the country. Kimberly finally realized she was nothing but an outsider the whole time. Daniel repeatedly chose Siena over her, and even her son grew attached to Siena. Fortunately, their marriage was just a contract, and in seven days, she would be free to leave.

I'd been engaged to Ivan since we were kids. When he went off to the military, I stayed behind—ten years of caring for his paralyzed mom, putting my whole life on pause. By the time he came back, I was at the age where most women were settling down. And he showed up with someone else. Ivan laid it out, stone cold: "Nadia's my comrade's widow. If you want to marry me, you'll have to accept her too. Most of my pay goes to her. I promised I'd take care of her. She gets first pick of everything in the house. Don't like it? Then forget about getting married." I looked past him. Nadia stood there, tears dripping down her cheeks, playing the poor little victim. Right then, I ended it. No drama. No regrets. Signed up for the Rural Teaching Support Program the same day. Left love behind. Threw everything I had into teaching.

Mark Lee harus menjalani rehabilitasi pasca operasi di Victoria General Hospital, Kanada. Mark bertemu dengan Kim Dahyun, merupakan Dokter yang mengikuti Pertukaran Tenaga Medis dari Seoul University --di mana sebelumnya Mark dirawat. Hingga beberapa bulan kemudian, entah atas dasar apa keduanya semakin dekat. Bukan lagi tentang Dokter dengan pasiennya. Tapi, lebih dari itu, sampai Mark memantapkan hatinya membawa Dahyun kembali ke Seoul untuk menghadiri acara pernikahan sahabat baiknya --yang merupakan cinta pertama Mark. Juga, tentang Winter yang tiba-tiba datang di kehidupan percintaan Mark dengan Dahyun. Tujuannya adalah membalaskan dendam pada Mark melalui wanitanya itu. Winter tahu, kelemahan terbesar Mark adalah melihat orang-orang tercintanya menderita. Belum lagi, dengan Lee Know yang harus merelakan wanita yang ia cintai --mencintai pria lain. Bagi Lee Know, melihat Dahyun bahagia sudah cukup membuat cintanya seperti terbalaskan. Tapi, tidak tahu jadinya kalau Winter ternyata memanfaatkan Lee Know untuk tujuan balas dendam. Lantas bagaimana kelanjutan kisah Mark dengan Dahyun? Mampukah keduanya bertahan berada di tengah-tengah ketidakpastian tentang perasaan dan juga masa lalu mereka?

A woman who once worked in a casino dreamed of becoming rich, but she fell in love with a billionaire's bad-boy son. He got her pregnant and left her. After giving birth, she vowed never to return to the casino. Desperate to support her child, she became a maid—only to discover she now works in the house of the man she hates, Gabriel Bustamante, whom she hasn’t seen in five years. Gabriel, now engaged to another woman, doesn’t know he has a child. Living under the same roof, emotions resurface as Gabriel persistently tries to reconnect, slowly breaking down Samantha’s anger. One day, he kisses her—just as his fiancée walks in. Things become more complicated as her gilfriend begins to suspect Samantha and Gabriel is hiding something.

Serakah.. Itulah sifat manusia kebanyakan yang tak pernah puas dengan apa yang dimilikinya hingga ketika mereka menemukan cara salah agar mampu meraih kesuksesannya dalam memenuhi standar hidup dan pada akhirnya semua menjadi malapetaka. Tidak pernah cukup meskipun ada bintang dan bulan di dalam genggaman yang telah berhasil dicuri. Setidaknya manusia seperti itulah yang memberikan pelajaran bagi manusia lainnya untuk terus hidup dengan cara yang seharusnya, Bekerja keras dan membuahkan hasil. Sekarang Devan mengerti mengapa Iva tidak begitu menyukainya, sosoknya mengingatkan pada Vania dan terpenuhilah kebelengguan iri padanya. Iva... Kejadian ini telak memukul harga dirinya ke paling dasar dimana ia akhirnya tahu kenapa tidak perlu repot-repot berusaha terlihat baik di depan mendiang mertuanya. Yudhi memilih jalan seperti ini pada akhirnya, memfokuskan pada kedua anaknya dan masih mencoba untuk memberi semangat pada istrinya. Ya. Semuanya berlalu dan Yasmine sudah menyelesaikannya berkat Hana, satu-satunya orang yang ia percaya. Bukan berarti, keluarganya sendiri adalah pengkhianat. Yasmine teramat dalam mencintai keluarganya dan tidak ingin menambah banyak beban disela kesibukan mereka. Sekarang tak perlu mengkhawatirkan apapun, semuanya sudah selesai dan keluarga Adiwijaya mulai memfokuskan diri mereka mengurus wasiat ini. Begitupun dengan Hana, tugasnya sudah selesai dan membayar balas budi pada Vania. Ia harus kembali ke tempatnya. Dan Devan? Ia tidak siap dan tidak akan pernah siap tentang kepergian Hana. 4 tahun sudah waktu yang cukup lama memberinya pengaruh akan keberadaan gadis itu. Ketulusannya pada keluarga Adiwijaya sudah cukup membuktikan bahwa Devan menginginkan Hana seperti Yasmine -mendiang eyangnya. Dan 4 tahun bukan waktu yang cukup dan tidak akan pernah cukup akan kebersamaan mereka. Devan ingin Hana tetap berada di Indonesia, dalam jangkauannya dan berjalan beriringan. Bagaimana Devan bisa menahan Hana untuk tetap tinggal?

Serina was in a whirlwind marriage with the CEO of Liverteo foundation. She one-sidedly fell in love with him after, but secrets and lies made her miserable. She died on the day she saw him lying next to a woman, but with a twist of fate she was able to travel back to a year before she met her tragic accident. She decided to change her fate by divorcing him. Serina is determined to make sure that divorce is the only ending for them, but can she really stop her heart from falling again even after discovering his hidden admirable traits, which she failed to notice before?

人類の故郷、地球、「マザーエルサレム」その誕生から長い年月が過ぎ人類はどれだけの時間がたったのか誰も知る者はいなかった。 　人の人生は100年が基本と言われるようになり80歳が還暦となっていた。そして還暦を過ぎたものは脳に電脳世界につなげ仮想世界にダイブすることで、新たな人生を始めるものも多かった。しかし、ダイブすれば脳は焼き切れ二度と現実には戻っては来れない。50歳を過ぎた阿久津理人(あくつりひと)は肺にガンを患い、余命3か月を言い渡されていた。 　 　終末医療プログラムとして脳に電脳世界につなげ、仮想世界にダイブする行為として認められていたため彼はそのプログラムを受ける事で新しい人生を始めようとした

"Satu...Dua...Tiga...Em...".Hitungan Olin berhenti seiring dengan telunjuknya yang ia biarkan mengudara di atas langit yang mendung. Dia sedang menghitung bintang yang masih bertahan digelapnya awan, sesekali terdengar suara isak tangis yang coba ia tahan, bintangnya satu-persatu menghilang tertutup awan gelap di atas langit sana.Airmatanyapun mengalir tanpa bisa ia cegah, bertepatan pada hitungan terakhir pada bintang yang masih bertahan.Hujan yang turun seolah ingin menemani airmatanya agar tidak terlihat banyak orang.

Carmen was in one-sided love, and she didn't know that until she got married to Liam, her high school crush. After getting married to him, his attitude towards her changed. But Carmen stayed in the marriage and endured his inappropriate behavior towards her. However, everything changed when she met Dax and later found out that he was her husband's best friend. When Liam realized that there was more to Carmen and Dax's friendship, he knew for sure that he wanted Carmen all to himself. “Are you still mad at me?” Liam shouted. Carmen stopped in her tracks. Then she squeezed her eyes shut to get her emotions under control. “Yes I am,” Carmen replied without turning around to face Liam. “I am sorry for what I have put you through!” Liam honestly said. “You should be. But don't you think that it is too late to apologize?” Carmen sarcastically stated out loud.