Terjebak Cinta dan Gairah Mantan Suami
Nazharina pikir, perceraiannya dengan Arian adalah akhir dari semua penderitaan. Sepuluh tahun menikah tanpa cinta, tanpa sentuhan, tanpa kehangatan—itu sudah cukup membuatnya ingin menyerah. Jadi, saat gugatan cerai akhirnya dikabulkan, Nazharina merasa bebas.
Tapi siapa sangka…
Arian tidak pernah benar-benar melepaskannya.
Saat Nazharina melanjutkan hidup, diam-diam Arian selalu berada di sana. Memastikan mantan istrinya baik-baik saja, memberikan pekerjaan tanpa sepengetahuan Nazharina, bahkan menempatkan bodyguard untuk menjaganya.
Lalu suatu hari, saat Arian merasa sudah siap, ia muncul kembali.
Sebagai bos besar tempat Nazharina bekerja.
"Apa yang kau lakukan di sini?" Nazharina terpaku melihat pria yang dulu pernah menjadi suaminya berdiri di hadapannya dengan jas mahal dan aura mendominasi.
"Aku pemilik hotel ini," jawab Arian santai, namun tatapan matanya menusuk tajam.
Sejak saat itu, semuanya berubah.
Arian, yang dulu dingin dan acuh tak acuh, kini menjadi pria yang posesif, protektif, dan tak segan menunjukkan ketertarikannya. Dia mengontrol siapa yang boleh mendekati Nazharina, mengawasinya dengan tatapan penuh makna, bahkan terang-terangan menunjukkan kecemburuannya.
“Jaga sikapmu, Nazharina. Aku tidak suka melihatmu terlalu dekat dengan pria lain.”
Nazharina terkejut. "Arian, kau tidak berhak mengatur hidupku lagi!"
Arian mendekat, senyumnya tipis tapi matanya gelap. "Benarkah? Tapi kenapa kau masih membiarkan aku menyentuhmu seperti ini?"
Nazharina terdiam.
Dia tahu, Arian berubah. Tapi yang tidak ia tahu adalah…
Apakah perubahan itu benar-benar berarti Arian mencintainya?
Atau hanya bentuk lain dari kepemilikan dan obsesi?
Dalam kebingungannya, Nazharina harus menghadapi kenyataan bahwa mungkin, perpisahan mereka hanyalah awal dari kisah yang lebih rumit.
Karena jika Arian sudah menginginkan sesuatu…
Dia tidak akan membiarkan itu pergi begitu saja.