Predator Novels

Di tengah terpaan musim dingin, Seren Eira menemukan pria tampan yang tergeletak di jalanan. Pria itu hampir membeku terbungkus selimut salju. Dengan belas kasih, Seren membawanya pulang dan memberinya nama "Theron", karena dia bilang tidak memiliki nama. Theron bukanlah pria biasa. Meski parasnya begitu tampan, dia dianggap "idiot" atau "setengah-setengah" oleh orang-orang sekitar. Sampai suatu malam, segalanya berubah. Theron yang polos dan lugu tiba-tiba berubah drastis. Pria itu memancarkan aura mengerikan yang tak pernah Seren bayangkan. Seperti predator yang membuka mata setelah tidur panjang. "Siapa kau?" gumam Seren gemetar. "Tak ingat? Padahal wajah ini seharusnya sulit kau lupakan." Mata Theron berbinar dengan ekspresi asing yang terlihat untuk pertama kali. Mulut yang biasanya sedikit terbuka seperti orang bodoh, kini membentuk lengkungan seringai kuat. "Pergilah." Menyaksikan sosok asing yang ada dalam diri pria itu, Seren merasa bulu kuduknya berdiri. "Ke mana aku akan pergi? Apa kau ingin membuang 'lintah' yang telah menghisapmu selama ini? Bukankah kau sangat senang saat aku menjilatmu hingga kering?"

Hidupnya adalah sampah, diinjak-injak, sampai seorang Dewa Kuno yang perkasa bangkit di dalam dirinya. Zhen Zhi sang penguasa ribuan dimensi tertinggi telah kembali, dan di dalam tubuh Feng Yichen yang dulu lemah, ia kini menjadi mimpi buruk bagi setiap orang yang pernah menindasnya. Mereka yang dulu mengira diri mereka adalah predator dan perundung, kini menyadari satu hal: mereka hanyalah mangsa di mata Zhen Zhi!

Nang nakawin ni Anastasia ang pitaka ni Kirill Ivanov, akala niya'y pera lamang ang mawawala sa bilyonaryo. Pero maling-mali siya. Dahil ang tunay na ninakaw niya ay ang atensyon ng lalaki—isang pagkakamaling magiging sanhi ng panibagong yugto ng buhay niya.  Sa liblib na isla na pagmamay-ari ni Kirill, paniniwala niya ay kamatayan na ang magiging kabayaran ng kaniyang mga kasalanan. Ngunit laking gulat niya nang nagdesisyon itong gawin siyang sekretarya. Inaakala niyang lumambot na ang puso ng binata, pero kalaunan ay nalaman niyang patibong lang pala ang lahat, isang bitag. Kirill doesn’t want revenge—he wants ownership. Her body, bound by lies that taste like devotion. Her mind, poisoned by secrets only his hands can unravel. Her soul, seduced by promises of freedom… a deceptive illusion.  But when a forbidden spark ignites between predator and prey, their twisted passion threatens to shatter the line between salvation and damnation. Pero hanggang kailangan ba mahuhumaling si Tasia sa ipinagbabawal na lasa ng sarap na ipinalalasap ni Kirill?  How much can Kirill destroy just to claim what’s his? Their story is a lethal game of desire and deceit, where love wears the face of ruin— and surrender might be the deadliest sin of all. “Starting tomorrow, you’ll be my secretary. My shadow. You’ll fetch my coffee and file the receipts for the men I bury. And every night, you’ll sit across from me at dinner, wearing the dresses I choose, eating the food I allow… and wondering when I’ll finally snap.” — Kirill Yevgenyevich Ivanov