Istri Kedua Naik Takhta
"Apa? Saya harus menikahi anak Bapak?"
Wajah tampan Liam seketika jadi merah padam, ketika orang yang menolongnya tiba-tiba meminta imbalan yang tak pernah dia bayangkan.
Kepala Liam yang terasa berat dia tundukkan sejenak, mencerna dan memikirkan masak-masak perihal perjodohan sepihak yang ditujukan untuknya oleh orang yang terkapar tak berdaya karena telah menolongnya.
Manik hitam Liam menoleh ke arah gadis lugu yang sedari tadi menunduk tak berani mengangkat wajahnya, apalagi menatap wajah judes yang sejak awal Liam tampilkan di depan Adistia.
Sedangkan di sudut lain, ada Pak Latief yang makin terengah nafasnya seolah menunggu ajal datang.
Sedih, kecewa, marah, kasihan bergemuruh jadi satu. Ketika harapan besar diserahkan Pak Latief di pundak Liam untuk menikahi putrinya.
Lalu apakah Liam akan setuju dengan permintaan terakhir Pak Latief? sedang jauh di sana ada seorang wanita sudah yang menjadi tanggung jawabnya menanti kepulangannya.