S Craig Zahler Novels

He looks transparent and plain as a water of river but deep down under the shadows of his darkness he is that stealth ocean hiding the darkest secrets in it's depth. He is like a black colour who can absorb any colour into it and remain same in appearance until the colour is not white. She is just like that white colour , her heart is pure without any dark patch on it . She is strong , ambitious yet soft and cranky . Morals and ethics runs through her veins yet she is open minded in every manner . She can fight with big problems but small thing can hurt her similarly she don't need something big to be happy. Love and darkness ,both the things are totally opposite yet similar . One can never felt depth of it's own before been through other one .

Jane Cameron woke up alone on the bed after her one-night stand with her closest friend in college, Eric Desmond. He disappeared from her life, and she never had the chance to tell him that she's pregnant. Jane thought she was abandoned, and so, she did not find Eric until she gave birth with their son, Eugene. For many years, Jane raised Eugene alone. She worked hard just to survive with her son, but in the end, Jane couldn't give the best life to the child. She regretted all of her decisions until she got into an accident and died. In the verge of death, Jane only wished of one thing. “A second chance to fix her mistakes.” If only she can turn back the time, Jane would find Eric and give the life their son deserves. And the wish happened. The time turned back, and Jane was given the chance to meet Eric Desmond, the billionaire heir of the Geelq corporation, who's already engaged to someone else. Jane does not wish to get Eric's affection as everything happened in the past is just an accident. And so, she made a deal. She won't ask for Eric for marriage, but Eric should give the best life to their son. However, the kind and gentle Eric that she knew, turned out to be a cold and possessive man who put a leash on her neck as soon as they met. It was as if he was desperate. "Who says you can go away from me, Jane? Not this time. Never again.”

Rebecca Dale, a simple woman with a dark past. For her, love is a nightmare that she never want to experience again. What if this feeling haunt her for the second time around? Is she willing to gamble for the sake of putting those broken pieces together? Or another kind of trap that's inescapable...

All Avisa had known in all her 21 years as a siren is the ocean, but all that changes when stupid kidnappers brought her to land, there she meets an arrogant vampire. After an awful first encounter, Avisa feels rejuvenated in tormenting him. All Dean knew was pain and neglect, but after meeting a certain siren, it seems humiliation is the new thing in his vocabulary, vowed to get back at the annoying siren. The two who despise each other and fate that seem to despise both of them, who will win a siren, a vampire or my good friend fate.

Meski cinta adalah sebuah Anugerah. Nyatanya tak semudah itu untuk mendapatkannya. Meski cinta bersemayam dalam dada dalam waktu yang cukup lama, tapi cinta tak pernah datang membawa orang yang kita cinta untuk bisa bersama kita. Sebuah perjuangan seringnya diperlukan untuk meraih semua itu. Namun, bagaimana jika tak ada keberanian dalam diri untuk bisa melakukannya? Berharap takdir akan menghampiri dan menyatukan cinta suatu hari nanti. Hari demi hari terus berganti tak bisa dipaksa untuk sejenak berhenti. Cinta baru juga datang silih berganti menghampiri. Seiring berjalannya waktu baru tersadari bahwa cinta itu hanya satu ... untuk dirinya yang tak termiliki.

“Please, don't kill me…. Please.." she pleaded, trying to grasp fragments of her breath as she stared at the lifeless body and pool of blood before her in fright. "Jason, she might be a good toy for the night, what do you think?" One of the men asked his colleague, stretching strands of his beards. "You must be insane. Have you forgotten the mission statement?" Jason asked and he scratched his head. "Pretty girl, I'm sorry" he said, squatting to the level of the girl who trembled on the floor. "Anyone who sees the hit, goes down with the target" one of them said coldly from behind and the next moment, a bullet hole was formed between her brows as her body convulsed.

Angel membawa semua jiwaku pergi saat kematiannya. Kami saling mencintai tapi Tuhan lebih mencintainya. Aku tidak bisa menggantikannya dengan siapa pun. Aku benci menjadi pria tidak berguna, bahkan tidak bisa menyembuhkan penyakitnya. Atau mengurangi rasa sakit yang dideritanya. Penyakit Kanker serviks stadium akhir. Mengantarnya pada keabadian. Sampai gadis ceroboh tapi ceria mengusik ketenanganku... Aku sangat membencinya karena membuatku terpengaruh akan kehadirannya. Bahkan dia masih sangat belia...apalagi statusnya yang masih saudara sepupu dari iparku membuatku enggan menjalin hubungan dengan gadis itu. Aku berusaha mengabaikan kehadirannya, tapi semakin kuhindari dia seperti lintah menempel disisiku terus... Dasar gadis ceroboh keras kepala. Austin Gerald Klein Aku melihatnya dengan kekasihnya, wanita yang cantik dengan binar kebahagiaan di manik matanya, dia selalu tersenyum diantara kondisinya yang tidak sempurna, wanita itu bahkan duduk diatas kursi roda dan yang kudengar sedang sakit. Aku mencintai Austin sejak pertama kali bertemu. Tapi aku bukan gadis perusak suatu hubungan, aku tahu batasanku walau aku masih belia. Jadi kurasa aku hanya MENGAGUMI. Aku tidak mau bersaing dengan wanita yang bahkan sedang berjuang demi kesembuhannya, dan dia membutuhkan Austin untuk kesembuhannya. Aku berdoa untuk kebahagiaan mereka. Aku pergi menjauh membawa rasa patah hatiku. Cintaku harus layu sebelum berkembang. Amanda Patricia Dexter Aku bersyukur di sisa hidupku aku bisa melaluinya dengan orang yang paling kucintai. Aku merasa tidak pantas untuknya.... Tapi aku ingin egois untuk terakhir kalinya. Aku tak akan melepasmu Austin. Aku membutuhkanmu.... Aku tahu ada satu gadis yang harus patah hati karena kebersamaan kita. Maaf Amanda aku menyayangimu tapi aku akan mengakhiri hidupku bersama Austin . Hanya untuk sisa umurku, bersabarlah... Amanda - Austin. Angela Jennar

Her biggest mistake is marrying him... And that mistake changes her life... What will happen if he came back to her life?

Playboy, sudah banyak bertebaran di muka bumi ini. Dan umumnya mereka memiliki pesona tak terbantahkan.Tapi PLAYGIRL? Satu di antara seribu. Dan stereotype seorang playgirl selalu buruk, lebih buruk dari playboy. Sama seperti playboy, playgirl pun memiliki daya pikat yang luar biasa.Namun Thalia bukanlah playgirl biasa. Pesonanya bukan berasal dari kecantikan fisik semata. Ia memiliki sebuah 'ramuan ajaib' yang, ia sendiri tak menyadari, membuatnya mampu menaklukkan hati banyak laki-laki.Dan jangan salah menilai penampilan luarnya yang terlihat tomboi dan cuek. Di balik sikapnya yang jauh dari kata aggun, ia bisa dengan mudah mencuri hati laki-laki. Tak peduli jika laki-laki itu sudah memiliki pasangan.Jadi jangan meremehkan Thalia, karena ia mempunyai 'RAMUAN AJAIB'.

Seorang gadis menatap beberapa orang di depan rumahnya dengan tajam. "Gue kecewa sama kalian... " ucapnya lirih. "Kita cuman mau minta-" "Jangan pernah meminta maaf, jika kalian tetap akan mengulangi kesalahan yang sama," ucapnya sambil menelusuri satu persatu orang di depannya. Dan tatapannya berhenti kepada seorang gadis yang berdiri di bagian pojok kirinya dengan tatapan angkuh. Dia menatap orang tadi layaknya menatap sebuah sampah, "Lo tahu, sebuah sampah tidak akan pernah bisa menggantikan permata. Tidak perlu alasan untuk menjelaskannya, seorang anak berumur 6 tahun pun akan tahu." "Pergi dan jangan pernah kembali," ucapnya sebelum kembali memasuki rumahnya "karena semakin lama gue melihat kalian, semakin susah gue melupakan kejadian itu...dan gue akan semakin sulit untuk membenci kalian."