Sharp Objects Review

The night of her Luna Ceremony was supposed to crown Aria Vale’s destiny. Instead, it destroyed her. Betrayed, branded a human, and cast out by the pack that once worshipped her, she lost everything in a single strike of treachery. At Moonveil Academy, Aria sheds her name and becomes Arian Vale, a boy with sharp eyes and sharper secrets. But when the cold and untouchable heir, Lioran Veylar, feels the pull of the mate bond toward her, sparks ignite in the shadows. Wolves despise humans, rivals circle like predators, and even Lioran’s own twin plots betrayal. Yet the deadliest secret lies not in their bond but in her blood. an elegy born of fire and moonlight. A scarlet wolf destined to rise, and when betrayal strikes again, this time from the one closest to the throne, Aria must decide whether to keep running from the ruins of her past or strike back with a vengeance that could crown her queen... or destroy them all.

"Mine." I heard as I felt two sharp fangs biting my neck. I didn't know that at that moment, I was CLAIMED by the ALPHA of DARKNESS. --- They called me cursed. They bullied me. Spat on me. Blamed me for every misfortune. Until one night, they killed my family and threw me into the cave that reeked of death. I thought I was alone. I thought I would die in the dark. But something was already there—watching, waiting, hungry. When my blood spilled, he came out of the shadows. His fangs sank deep into my neck, and with a voice that made my soul tremble, he whispered one word. “Mine.” Years later, I tried to escape my past. But at the university, three Alphas appeared. And the King of Alphas—the untouchable Campus King—looked at me with the same hunger. Because he was the monster in the darkness. And I was never meant to be free.

Lydia Redfield never imagined that returning home would come with such a heavy price. A lifetime spent chasing freedom in Paris evaporates the moment her parents pull her back to the Silverwood packhouse, where duty and tradition outweigh any hopes of happiness. As the daughter of the Alpha, Lydia has one role: marry well and strengthen the pack’s power. But the man they’ve chosen isn’t just any Alpha—he’s Zane, a brooding, cold leader with a reputation for rejecting women and avoiding love. "I’m not a pawn to be moved around," Zane’s voice cuts through the tension, his gaze as sharp as his words. “I decide who is worthy to stand by my side.” Lydia thought the biggest challenge would be fitting into a life she never wanted. But when she meets Zane—tall, untouchable, and far too captivating—everything she thought she knew about loyalty, love, and sacrifice is put to the test. Her wolf stirs with an undeniable pull, one that terrifies her more than she’s willing to admit. The pack wants an heir. Her father demands she comply. But Lydia's heart is torn—because this is no arranged marriage. It’s a battle for control, where every step she takes could shatter her future, and every moment with Zane feels like surrendering her soul. In a world where power rules, can she escape the chains of duty—or will Zane’s love become the cage that binds her forever? Will she choose the freedom she’s always craved, or the power that could ruin her?

My breathing was still uneven when Robert’s phone lit up on the nightstand. One new message. "Robert, there’s thunder. I’m scared." —Sarah. The words cut through me like ice water. Robert. My mate. The Alpha of the Ashborn Pack. The man everyone praises as the perfect future king. And me? I’m his Luna. Supposedly the rightful queen at his side. But no matter the circumstance, no matter the weight of his responsibilities, the first person he thinks of is never me. It’s always her. At the banquet, when the elders forced him to make a choice—me, his Luna, or her—the room fell into a suffocating silence. I still remember the way my heart begged him to look at me, just once, just long enough to see what he was about to destroy. But his answer came sharp, quick, without hesitation. "Sarah." One word. One name. And with it, he tore my entire world apart. That was the moment I understood: not every betrayal needs to be shouted or confessed. Sometimes, it’s as simple as the name a man chooses to speak. I loved him. I bled for him. But love means nothing if I’m nothing to him. So if destiny has already been written against me… then I’ll be the one to set it on fire.

~ Pemenang Runner Up (Juara 2) Kompetisi 'Ini Bukan Cerita Dongeng' 2022 ~ Dibuang setelah kematian ibunya secara tragis, hidup Gallen bagai di neraka. Dia bertekad untuk sukses dan menghimpun kekuatan untuk balas dendam. "Lihat dan tunggu pembalasanku! Akan kutenggelamkan kalian semua hingga ke kerak bumi!" Dua puluh tahun kemudian, Gallen muncul di perusahaan keluarga ayahnya sebagai Malaikat Kematian dalam wujud seorang cleaning service. Selamat membaca! Yuk ramaikan kolom review dengan komentar! Ikuti juga IG @lathifahnur117

Hanum tidak pernah menyangka, tinggal bersama keluarga sang suami malah membuatnya terkucil, hanya lantaran dia dianggap tidak bisa memasak, pelit dan menguasai harta suaminya. Hinaan demi hinaan terus dialamatkan kepada Hanum. Pada akhirnya Hanum pun berontak dan bangkit. Dia membalas semua hinaan yang diterimanya dengan caranya sendiri. Bagaimana cara Hanum membalaskan rasa sakit hatinya, sekaligus membuktikan bahwa ia adalah wanita mulia yang layak mendapat julukan sebagai ratu di dalam rumah tangga? Simak dan ikuti kisah ini ya. Kalau suka silahkan review, vote, komen dan tambahkan ke rak buku kalian. Atau follow media sosial author, FB: Rumaisha Qatrunnada IG: jannah.zein.3 Terima kasih.

Demi membiayai operasi sang ibu, Celline harus rela menanda-tangani surat kontrak menikah dengan laki-laki asing. Pria yang memiliki perusahaan oil and gas terbesar di Asia ini membutuhkan istri pengganti untuk menggantikan istrinya yang sudah terkena kanker rahim stadium 4. Demi seorang anak yang wajib dia miliki untuk menjadi penerus di keluarga Sam, dia menawarkan cek senilai 1 milliar kepada Celline untuk menjadi istri sementara dan melahirkan anak untuknya. Akan tetapi, di sisi lain Sam tidak mengetahui sebenarnya ibu kandungnya yang selama ini dia cari ternyata hidup bersama Celline. Lalu, maukah Celline menjadi istri sementara dan melahirkan anak untuk Sam demi mendapatkan uang untuk mengobati sang bunda? Jangan lupa kasih review yah dan juga follow ig author @adriaustin_ Selamat membaca readers kesayangan

Rahman harus menerima kenyataan pahit bahwa dia telah divonis mandul. Laki-laki itu begitu kecewa karena tak bisa memiliki keturunan. Lalu, satu per satu masalah muncul dan masa lalunya sebagai seorang gigolo mulai tetungkap di hadapan keluarga. Apakah Rahman akan mendapatkan kata maaf dari Riska istrinya? Ataukah mereka akan berpisah karena desakan orang tua? *** Berikan review terbaik kalian dicerita ini dengan menekan bintang 5. Terima kasih telah membaca.

CINBU (Cinta Seorang Budak) dan HURIN (Hurin Al Barkatiyyah) ialah dua novel yang saling berhubungan. Menceritakan tentang kisah Kerajaan Islam yang hendak mengekspansikan kekuasaannya hingga tegak hukum Ilahi di muka bumi ini. Bermula tentang Panglima Najmudin Rasyad dari Kesultanan Al Hajjaz yang memimpin perang menaklukkan Kerajaan Konstin, sehingga mendapat bagian ghonimah seorang budak cantik bernama Zara Shaka Arb, seorang putri kerajaan yang beragama Ayziyan—penyembah ruh leluhur. Terdapat kisah romantis antara keduanya dengan berbagai konflik menarik. Dilanjutkan dengan sekuel CINBU yaitu Hurin Al Barkatiyyah. Yaitu menceritakan tentang seorang putri beragama atheisme yang melarikan diri dari kejaran musuh, mesti terpaksa meminta perlindungan dengan Negara Islam. Ia juga terlibat konflik perasaan dengan salah seorang pejabat menteri di Kerajaan Islam itu. Bagaimana keseruan kedua kisah di atas? Jangan lupa kasih vote dan review bintang lima ya!

Ariana menarik napasnya dalam-dalam, ketika ia mendengarkan permintaan kedua mertuanya. "Pernikahan kalian sudah menginjak tahun ke lima, Ariana. Janganlah menundanya terus, kami mau cucu laki-laki dari Sagara!" ucap Alex, Papa mertuanya. "Iya, Mama juga Ariana. Sebenarnya, apa yang kamu takutkan?" sela Arisa, Mama mertuanya. "A-aku hanya belum siap saja," jawab Ariana lirih. "Alasan kuno. Seharusnya, sebelum menikah itu kamu pikirkan ini baik-baik! Kamu mau kami mati berdiri karena terlalu lama menunggu cucu dari Sagara?" "Tidak begitu," bantah Ariana. 'Bagaimana caraku menjelaskan semuanya kepada mereka? Bahwa aku memang sudah di vonis mandul oleh beberapa Dokter yang menanganiku.' "Kami tidak mau tahu, Ariana. Kami mau generasi kami tidak berhenti sampai Sagara. Kalau kamu kukuh dengan kata-kata belum siap, maka izinkan Sagara menikahi perempuan lain yang bisa memberinya keturunan!" Degh. Bagaimana kisah Ariana dan Sagara? Simak ceritanya, yuk! Eits, jangan lupa untuk follow akun author. Lalu subscribe dengan tambahkan ke daftar bacaan kalian+ review lima bintang, ya!