Sore Losers

Nesya memutuskan kembali ke Indonesia untuk satu tujuan, yaitu membalas dendam atas kematian orang tuanya. Tapi siapa sangka kepulangannya malah membuatnya merasa terbuang begitu saja, tidak ada yang mengharapkan kehadirannya. Kala itu, hujan di siang menjelang sore hari ia bertemu dengan Bara. Lelaki dingin yang kesepian. Kesialan Nesya tidak membuat Bara melemah, hanya lelaki itu yang menginginkannya. Bara Ardiromo, dalam diamnya menyimpan perasaan pada Nesya. Rumah tempatnya kembali, tapi pada kenyataannya Bara lah yang membuat kehidupan Nesya menjadi hancur dan berantakan. Apakah kebohongan Bara terkait dengan kematian orang tua Nesya akan terjadi akan terbongkar dan cinta mereka masih tetap ada? Atau masalah akan semakin pelik?

"Aku tak peduli dengan ucapan maafmu itu! Yang pasti ... sejak kau antarkan Amalia pulang, tanggung jawab atas dirinya telah kembali padaku ... dan aku?! Tak akan pernah menyerahkan kembali permataku pada orang yang menghinakannya seperti dirimu!" Tegas Pak Heru, bangkit, mengakhiri perbincangan sore ini. Lunglai, kususuri hamparan aspal dalam kehancuran. Andai, ego itu mampu kutahan, jika saja amarah itu mampu kupendam, atau setidaknya dapat kulipat rapat bibir ini. Maka semua akan baik-baik saja. Namun, semua telah terjadi, awan hitam pun terlihat pekat menyelimuti. Jangankan indah warna pelangi, sinar mentari pun tak mampu menembus kerapatannya. Aku lemah ... tak mampu membawa Bidadariku itu kembali. Bahkan, untuk sekedar melihat parasnya pun, aku tak bisa melakukannya. "Amalia ... sungguh, aku merindukanmu," lirihku pilu seorang diri.

One reckless night. One stranger’s bed. One marriage certificate she never meant to sign. Tessa Hayes only wanted to forget her cheating ex for a few hours. Instead, she wakes up hungover, sore, and tied by law to Owen Carter — the cold, infuriatingly gorgeous billionaire CEO every woman wants but none can tame. Owen doesn’t want an annulment. He wants a wife. For one year, Tessa will play the role: smile for the cameras, survive his controlling family, and help him secure the biggest deal of his career. In return, he’ll give her more than she ever dreamed of. But fake kisses spark real flames. And when jealous exes, a ruthless rival, and a leaked marriage contract threaten to expose their secret, Tessa realizes she's in, deeper than she ever planned. Because falling for her accidental husband? That was never part of the deal.

“I don't know anything. P-please...let me go.” She pleaded with her eyes half closed as her lips trembled due to his close proximity. She could feel his warm breaths on her face. She whimpered feeling a hand grip on her hair yanking her face up. Her entire body was sore and shaking from all the torture she had endured from this man. “Angel,...” Sylvester whispered in her ear. “Are you telling me the truth?” Lucia could feel the coldness of the mouth of the gun plastered to her temple and she broke into more sobs looking up to meet his dark eyes. “I swear...I-I don't know anything a-about Lily...she...” Her voice ceased when she felt his hand at her chin. “I believe you angel. But it seems that bitch has left us something behind to take with us as compensation.”

Book 1: Between Them I gasped as he took my hand that was holding the towel, making it dropped and I was naked in front of him. "So young and beautiful, tell me...what's your name kitten?" "Claire." I breathed my answer. "I'm David, I want you to scream my name when I let you come. You understand me, kitten?" ***** I'm loving their company. I wouldn't advise this kind of relationship to anyone else unless you're ready to face the consequences. Most of the time you would end up sated, sore, and pleasured. For the rest, you have to handle jealousy and drama. How long will this relationship last? Let's find out, shall we? ** Warning! Extreme 18++ strong language, explicit scenes *** Book 2: The Lovers (MxMxM) Book 3: The Desire (MxFxM) Book 4: The Forbidden Lust (MxM)

A contract. A night. A mistake that turned into something more. Naia Isadora Lastra never believed in second chances—especially not after catching her boyfriend red-handed and breaking down in the arms of a dangerously charming stranger at a bar. One night. One decision. One unforgettable mistake. She never expected to wake up sore, breathless, and tangled in the sheets with a man who disappears before dawn… only to reappear days later in a designer suit, announcing: "You're going to be my bride... on paper." Ammir Alejandro Silvestri is a cold, calculating CEO, forced to fake a perfect marriage for the sake of his dying grandmother—and the woman he shared a bed with becomes his only option. Now, all eyes are on them. The press, their families, and the ticking clock of a six-month contract. But the longer they pretend, the harder it gets to remember what's fake and what’s not. And when secrets surface, hearts aren't the only things at risk—because falling in love was never part of the deal.

Bagi Rindu, kehilangan suami yang telah mengkhianatinya bukanlah luka terbesar—ia bahkan rela jika harus kehilangan orang yang menyakitinya. Tapi kehilangan anak yang belum sempat ia peluk? Itu adalah luka yang tak akan pernah sembuh. Sebulan setelah perceraian, Rindu pulang ke rumah orang tuanya. Ia berusaha menjalani hari-hari dengan tenang, meski hatinya hampa. Hingga suatu sore, kabar tak terduga datang. Keponakannya—Arka Kalendra—baru saja bercerai. Usianya tujuh tahun lebih muda dari Rindu, tapi anak yang baru lahir dua minggu masih sangat membutuhkan ASI. Awalnya hubungan Arka dan Rindu hanyalah simbiosis mutualisme. Namun waktu mengubah segalanya. Apakah Rindu dan Arka akan membiarkan perasaan mereka berkembang, atau justru menepisnya? Ikuti kisahnya sampai tuntas ya...(✿❛◡❛)

“Dek, tolong catat semua hadiah yang udah aku kasih ke kamu. Bonnya ada di tasku!” “Catat lagi?” “Iyalah kita harus menghemat. Pengeluaran dan pemasukan harus ada notanya. Tidak boleh kita pakai berlebihan sehari hanya boleh 70 ribu. Tidak boleh lebih.” Tak ada sahutan dari istriku malah menatap lurus dengan pandangan kosong. Aku mendekat untuk memastikan dia mendengarnya atau tidak. “Kau dengar tidak, Dek?” Baru saja kau ingin menyentuh pundaknya. Prily sudah lebih dahulu berjalan menghindar. “Hmm,” sahutnya tak acuh. Bahkan barang-barang yang kuberikan sebagai hadiah ulang tahun pernikahan kita saja dia abaikan. Bukankah dia pernah bilang menginginkan long dress dengan berwarna merah muda dengan aksen renda. Sudahlah aku repot-repot memesannya diam-diam lewat market place online. Prily justru membiarkan gamis beserta coklat yang kupesan khusus untuknya tergeletak di meja. Ck, kenapa perempuan susah sekali dimengerti. Sungguh membuatku frustrasi saja. Lebih baik bermain game dari pada terus memikirkan hal-hal yang hanya memancing emosi. ~ Di sore hari Prily biasanya akan berdiri di atas balkon. Aku sudah hafal dengan kebiasaannya. Kamar kami mengarah ke lapangan, yang biasa dipakai anak-anak kompleks untuk bermain di pagi dan sore hari. Prily tak pernah melewatkan melihat canda tawa mereka di balik jendela, barang sekali. “Mau sampai kapan berdiri di situ,” tanyaku sembari memakai kaus lengan pendek, lalu mengeringkan kepalaku dengan handuk. Prily segera mendekat lalu tangannya begitu cekatan menggosokkan handuk itu ke kepalaku. “Padahal aku punya hair dryer loh, Mas bisa pakai kalau mau.” “Kamu saja yang pakai, aku tidak perlu lah. 10 menit juga kering.” Mampukah Prily bertahan dalam pernikahannya dengan Arjuna yang serba perhitungan? atau memilih pergi saat cinta pertamanya? Dia Akbar, pria kaya raya, yang ia kira telah lama mati, justru hadir kembali.

“Kamu aja lagi yang jadi nyonya di rumah kita Rin,” Damar mengejar langkah Arina yang akan pulang sore itu. “Maaf mas, aku bukan selera, kamu!” Arina berlari menuju halte menghindari gerimis yang mulai turun di awal Januari tahun ini. “Kita punya Davian kan, ayo kita jalin kisah kita kembali Rin, saya mohon.” Arina berbalik lalu tersenyum ke arah Damar Ganendra. “Davian nggak tahu kalau punya papa, Mas. Di akte kelahirannya juga Cuma ada namaku sebagai orang tuanya.” “Rin biarkan Davian merasakan keluarga yang utuh, punya papa dan mama!” Rinai hujan mulai mengamuk, memerangkap dua sejoli yang dulu pernah menjadi mempelai dadakan. Disini, di halte bis diiringi hujan yang nyaris badai, kisah cinta Arina dan Damar kembali dimulai setelah perpisahan mereka tiga tahun yang lalu.

Sierra was told he was a kind and generous soul. A man worth being with and forgetting your past love. She hadn't met him but chose to believe in her future husband's qualities and accepted. Having not yet forgotten about Christian, she hoped her husband would make her forget her sinful feelings for Christian but who she saw after her wedding wasn't who she had imagined as a husband. He was the opposite of a gentle and a kind soul. ***** Mason De Luan was a ruthless mafia Don who had his own reasons for accepting a woman who he knew nothing about as his wife. Only he knew what he would gain by accepting this sham of a marriage despite his heart belonging to someone else. But what happens when the ruthless Mafia gangster starts to see his eye sore of a wife as an attractive one? Or when She has had enough and finally masters the courage to file for a divorce? DARK ROMANCE 18+