Malam Terakhir di Singgasana
Lyra Serena menebus kesalahan keluarganya dengan memasuki istana untuk menjadi dayang Kaisar.
Kaisar menyaksikan perjuangannya untuk bertahan hidup di istana yang kejam, tidak pernah sedikit pun merasa kasihan padanya, bahkan membiarkan selirnya yang cemburuan meracuni gadis itu hingga bisu.
Lyra bertahan dalam diam, perlahan-lahan dirinya mulai mati rasa dan keras hati menerima semua pelecehan dan penghinaan yang harus dialaminya setiap hari.
Dia hanya berharap dapat meninggalkan istana dan terbang jauh ketika dia sudah cukup dewasa nanti, dan tidak pernah bertemu dengan sang Kaisar lagi dalam kehidupan ini.
Namun, hanya tiga hari sebelum Lyra meninggalkan istana, Kaisar angkuh dan kejam itu tiba-tiba berubah, memaksanya dengan segala cara dan menolak untuk melepaskannya.
"Kau milikku. Dunia ini juga milikku. Ke mana pun kau pergi, kau tak akan pernah bisa lepas dari genggamanku."
***
Kaisar tidak punya hati. Dia bahkan membunuh ayah dan saudaranya, sikapnya angkuh dan kejam, dia tidak pernah menunjukkan kasih sayang pada selir mana pun di istana.
Apalagi pada seorang dayang bisu yang hina.
Selama lima tahun terakhir, dia tidak pernah menatap mata Lyra secara langsung, tetapi dia sudah terbiasa dengan keberadaannya yang sunyi dan tidak pernah membayangkan suatu hari Lyra akan meninggalkannya.
Saat Lyra akan meninggalkan istana, dia baru menyadari hati wanita itu sudah jadi milik orang lain.
Saat itu, dia merasa cemburu setengah mati, dan ingin mempertahankannya di istana dengan cara apa pun.
Namun pada akhirnya, Kaisar menyadari meskipun dia mampu menguasai dunia di genggamannya, dia tidak akan bisa menggenggam hati wanita itu.