CEO Lumpuh Mengejar Cinta Sang Perawat
Pluk-k! Tiba-tiba sebuah pulpen mendarat di kepala.
"Brengsek, kau 'Shya! Sudah kedua kali pengacara kondang macam aku diperlakukan dengan kasar oleh kliennya!" Bramastra mengaduh kesakitan.
"Aku bukan klien, tapi Bos-mu, keparat!" Rashya memaki sahabatnya yang sembarangan berbicara. "Zaphira bukan barang, dan bukan manusia dari planet Mars!"
Bramastra pun meminta maaf, "Iya, 'Shya! Sorry, maksudku, perawat itu benar-benar baik dan lugu saat membaca dokumen tentang aset milikmu tadi."
Rashya malah terbayang ucapan Arzu menyiapkan mahar mahal untuk Zaphira. "Adikku sangat ingin melamarnya, dengan mahar sebesar dua milyar!" cibirnya sinis.
"Wow!" Bramastra semakin kaget, perseteruan kakak beradik tidak cuma soal jabatan, namun gadis yang sama. "Tenanglah bro, maharmu 100 kali lipat dari Arzu. Dia 'ga ada apa-apanya dibanding dirimu, meski begitu kok calon istrimu malah terlihat biasa aja. Aneh banget perawat pribadi itu!"
Memang bukan Marcella yang pantas untuknya, tetapi hanya Zaphira berhak bersanding dengan CEO Rashya.