Walking Sam

‘Do you really think you own me?’ ‘Yes, yes I do.’ Running away isn’t an option now. I brought this upon myself by signing that document. She agreed to the marriage to make the only family she has happy. He agreed because it made business sense. However, buried beneath the polished smiles and diamond ring lies a secret soaked in betrayal. Alana Voss thinks she’s marrying to save her family’s legacy. Rafael D’Angelo thinks the lady he is marrying is just a pawn. Neither of them know that they’re walking into a trap set decades ago by one woman playing them both - Lucia Voss. It all started with a scent and a broken promise.

Nadine tahu kebusukan yang dilakukan suaminya, terlebih lagi wanita yang menghancurkan pernikahannya adalah kakak iparnya sendiri! Tapi dia membiarkan suaminya bersenang-senang bersama selingkuhannya selagi Nadine memikirkan cara untuk membalas pengkhianatan kepada mereka.

Aurora Garcia realizou um casamento relâmpago com um homem estranho no primeiro dia em que se conheceram.Ela achava que o seu casamento seria apenas uma convivência, sem amor envolvido.Mas ela não esperava que seu marido se apaixonasse profundamente por ela.O que mais a surpreendia era que toda vez que ela enfrentasse uma situação difícil, assim que ele aparecia ao seu lado, tudo se resolvia facilmente.Quando ela perguntava o porquê, ele sempre dizia que era apenas sorte.Até que um dia, ela assistiu a uma entrevista com um homem mais rico de cidade G, famoso por proteger sua esposa, e ficou chocada ao descobrir que este homem era justamente o seu marido. E quanto a essa esposa que ele tanto protegia, era ela mesma!

Siapa sangka kepulanganku yang mendadak dari Taiwan membuatku amat terkejut saat sampai di kampung halaman. Aku mendapati istriku gila dan anakku sudah meninggal dunia. Apa yang sebenarnya terjadi? Apakah semua kesaksian keluargaku itu bisa dipercaya?

Sebagai seorang sekretaris, bagaimana cara menggoda bos presdir? Mantan pacar Livy meninggalkannya demi wanita kaya dan berselingkuh di belakangnya. Karena marah, dia tidur dengan presdir itu dan akhirnya menjadi bibi dari wanita kaya tersebut. Setelah menikah, Preston merasa Livy sangat mudah dikendalikan. Dia cocok menjadi seorang sekretaris, juga cocok menjadi seorang istri. Dia memanfaatkan Livy untuk menghadapi ayahnya dan mengurangi kekhawatirannya. Awalnya, ini hanyalah sebuah permainan tanpa perasaan. Namun, Livy benar-benar jatuh cinta. Sampai suatu hari, ketika cinta lama Preston kembali, dia baru menyadari bahwa kasih sayang Preston tidak pernah ditujukan untuknya. Livy merasa kecewa dan pergi tanpa menoleh sama sekali. Pada akhirnya, Preston berlutut di hadapan makamnya sambil menangis histeris. Livy: "Sialan, aku belum mati!"

Diabaikan dan dihina oleh keluarga besarnya, ayahnya meninggal dunia saat usianya masih 10 tahun, ibunya terbaring di rumah sakit dan membutuhkan biaya operasi, Lein benar-benar hidup dalam kesengsaraan yang ekstrim. Dia rela melakukan apa saja demi kesembuhan ibunya. Berlutut dan bersujud? Mencium kakimu? Menjilat sepatumu? Dia akan melakukan apa pun! Namun, tidak ada yang mau membantunya, sampai sebuah notifikasi dari sistem muncul di penglihatannya. [Selamat! Anda adalah manusia paling beruntung di antara miliaran manusia yang ada di dunia ini! Jadilah penguasa sebenarnya di dunia yang sangat kecil ini!] [3...2...1...] [Sistem disesuaikan dengan kebutuhan dan keinginan Tuan Rumah. Analisa dimulai!] [4...3...2...1...Analisa selesai!] [Sistem dimulai!] Ikuti perjalanan Lein untuk mencapai puncak kehidupan! "Lihat! Semua pada akhirnya berada di bawah kendali kakiku!"

Betrayal--- I thought it was the worst pain I could feel, until I found out my husband wasn't just cheating on me with my sister... He had poisoned me to kill our unborn child so he could finally get married to my sister. 'Sign the divorce papers if you want to save your child , Rose' Wallowing in pain, I watched the man who had once sworn with his life that he loved me with everything in him. The man whom I've sacrificed everything for. My career, my dreams, my identity, and my heart. Was it in exchange for this betrayal all along? My heart twisted in my chest resentfully as tears blurred my vision. His betrayal cut deeper than a dagger, but my only thought at that moment was my unborn child. He was innocent. He didn't deserve to die. He deserved to live no matter the monster his father was. My hand trembled as I signed the divorce paper, my blood soaking every page that I turned. "I have signed the divorce papers, Mathew... Please take me to the hospital. I need to save our baby." I pleaded, my hand clutching my stomach tightly as pain shot through it. I was scared that I might lose my baby if I spent any more minute bleeding. He looked at me, without remorse, his arm wrapping around my sister's waist as a smirk tugged at the corner of his lips. "Why should I? Just pack your things and leave." And with that, he turned his back on me, walking away without sparing me another glance as if I didn't exist. As darkness came looming over, my strength slowly draining off, only one question echoed in my mind. Is this really the end?

Dahil sa kahirapan ng buhay ay napag desisyonan ni Rylan na lumuwas papuntang maynila upang magtrabaho. Pero tulad na lang nang paniniwala ng lahat ng mga taga-probinsya, ang maynila ay di basta-bastang lugar lamang. Maraming pagsubok ang kanyang kahaharapin, gutom, pagod at awa sa sarili ang kanyang pagdadaan, at marami ding tao ang kanyang makikilala. Tama ba ang desisyon nya na magpunta sa maynila upang guminhawa ang buhay o uuwi sya ng probinsya ng luhaan? Sabay-sabay nating tunghayan ang mga kaganapan sa buhay ni Rylan at kung paano sya magiging "The Kasambahay." ©2020 CutieCane23

"Halo istriku, aku mengalami masalah di antique street, sebuah vas pecah mereka menyuruhku membayar ganti rugi 16 milyar." "Apa?" 'sungguh sial menikahinya,'

Jangan lupa subscribe ya, biar enggak ketinggalan update bab selanjutnya Ada kalimat yang sampai hari ini masih kuingat. Kupikir rasanya sudah tertanam di benakku. Suatu hari aku mendengar ibu tengah bergosip di warung sayur, hingga kemudian aku datang untuk membeli beberapa bumbu masak yang kurang, wanita itu berkata dengan lantangnya sambil bekacak pinggang. “Duh saya punya menantu kayak sampah!” ucap ibu kala itu. sontak saja semua orang di sana tercengang, tetapi bukannya meminta berhenti. Mereka malah semakin memancing ibu untuk bercerita banyak hal. “Loh kok bisa, Bu? Eh, orang cantik gitu, dibilang sampah, bagaimana sih Bu!” “Alah cantik doang buat apa kalau nyapu enggak bersih, mana ngepel aja maju! Keinjek lagi dong lantainya! Haduh saya tuh tiap hari saya sampai pakai koyo, punya mantu bukannya tambah enak. Malah capek, rumah saya yang bersihin, masak aja sama saya. Dia mana bisa masak? Sekalinya masak malah nyuruh suaminya. Ih najis banget! Bisa-bisanya si Dadan nyari istri yang enggak bisa ngapa-ngapain. Padahal, saya berharapnya Dadan nikah sama Nining, dia juga cantik, pintar masak. Bisa nandur di sawah, angon bebek juga tuh lihat anakannya sudah besar-besar. Lah ini, malah dapet orang kota, saban hari kerjanya maen hp!”