Warrior Nun Areala

"Kemana bayiku!" Indah terhenyak saat ia mendapati perutnya yang sudah cukup membesar tiba-tiba mengempis. "Mas, bangun!" Indah yang menangis membangunkan lelaki yang tidur bersamanya. "Ada apa, Dek!" ucap Prapto mengusap lembut matanya yang masih mengantuk. "Bayiku hilang, Mas!" Indah menangis dengan tubuh bergetar dan wajah pucat. "Astaghfirullahaladzim!" Prapto melonjak hampir jatuh dari atas ranjang saat melihat Indah berubah menjadi seperti orang yang kesetanan. "Berikan bayi itu untukku!" ucap Indah dengan suara aneh, tubuhnya melayang di atas ranjang dengan tangan yang siap untuk mencekik leher Prapto. Cover by pixel Credits by Canva

Bulan madu yang indah adalah impian setiap pengantin baru. Namun, Sarah tak bisa menikmatinya bersama Bayu, sang suami akibat teror penampakan gadis berkebaya pengantin berlumuran darah yang memintanya untuk meninggalkan Bayu. Lantas, siapakah gadis berkebaya pengantin yang berlumuran darah itu? Kenapa dia meminta Sarah untuk meninggalkan Bayu dan mengatakan, Sarah akan celaka seperti dirinya bila tidak meninggalkan Bayu?

"What if I turned out to be someone you'd despise the most?" tanong ni Calista. "Then I'll be there to save you before that thing happens." Iyan ang binitawang pangako ni Clyde sa kasintahang si Calista bago ito naglaho nang parang bula. Ni minsan hindi sumagi sa isip ni Clyde na darating ang araw na mararanasan niyang ibigin at umibig nang tunay. Sa isang iglap, biglang nagkaroon ng kabuluhan ang dati ay magulo niyang buhay nang makilala niya si Calista. Subalit ang sayang ipinadama sa kan'ya ng tadhana ay hindi rin nagtagal nang isang gabi, natagpuan na lamang niyang walang buhay si Calista at ang mga magulang nito sa kanilang tahanan. Kasabay ng trahedyang ito ang biglaan ding pagkamatay ng kan'yang mga magulang. Pinaniniwalaan na ang may gawa ng mga pagpaslang na ito ay ang isa sa mga pinaka kinatatakutang nilalang sa mundong ito; ang mga taong-lobo. Isinumpa ni Clyde na kan'yang ipaghihiganti ang kan'yang mga mahal sa buhay mula sa mga mapaminsalang halimaw na ito. Subalit paano kung sa paglipas ng maraming taon ay muli niyang matagpuan ang pinakamamahal niyang babae na buong akala niya ay matagal nang patay? Paano kung malaman niya na ito na ngayon ang pinuno ng mga taong-lobong matagal niya nang inaasam na patayin? Mananatili kaya ang pag-iibigan nila sa isa't isa kung ang kapalaran nila ay ang puksain ang lahi ng bawat isa?

Bagaimana jika seorang pria yang melepaskan segala kemewahan dan bakat luar biasa, hanya untuk hidup tenang, tiba-tiba dipaksa kembali ke dunia yang ditinggalkannya? Nathaniel Clain, pewaris keluarga kaya dengan kecerdasan luar biasa, sejak kecil dikenal sebagai jenius medis. Namun, demi menghindari perseteruan keluarga dan hidup tanpa tuntutan, Nathan memilih mundur dari segala tanggung jawabnya dan menjalani kehidupan sebagai mahasiswa miskin nan sederhana. Sayangnya, hidup Nathan yang damai terancam setelah dirinya terlibat dengan seorang bos wanita cantik, Adelina, yang hampir diperkosa. Tanpa disadari, wanita itu menyeret Nathan keluar dari persembunyiannya, memaksanya kembali menggunakan keahlian medisnya, dan menghadapi konflik yang selama ini dihindarinya. Akankah Nathan mampu bertahan dalam pusaran intrik yang dipicu oleh bos wanita cantik itu?

Sepasang penganten baru yang diteror oleh makhluk astral. Tanpa sengaja Ronal berhubungan dengan ratu siluman yang menjelma seperti istri Ronal. Ratu siluman hamil dan meminta Ronal bertanggung jawab. Tentu saja Ronal tidak mau, akirnya keluarga ini diteror oleh makhluk bukit lampu

Cecil Wijaya dan Bryan Jayadi akan menikah setengah bulan lagi. Namun, di saat seperti ini, Bryan kembali berniat menunda pernikahan mereka. Hanya karena penyakit adik tiri Bryan, Yovita Baskara, kambuh lagi. Wanita itu menangis meminta Bryan meninggalkan segalanya untuk menemaninya pergi ke Malde melihat laut. Pernikahan ini sudah dipersiapkan selama dua tahun, jadi Cecil tidak berniat menunggu lebih lama lagi. Karena Bryan tidak ingin menikah, Cecil akan mengganti mempelai prianya.

Cuando mi cuñada Marina volvió a tener una crisis, supe que otra vez me esperaba el divorcio. Cerré los ojos y pensé: “Esta vez, ya es la novena.” Adrián se frotó las sienes y, con un tono de culpa, dijo: —Isabela, la muerte de mi hermano mayor fue demasiado repentina. Dejó a ella con el bebé en su vientre. No puedo desentenderme de ellos. Tranquila, en cuanto nazca el niño nos volveremos a casar de inmediato. ¡Esta vez no habrá más separaciones! Guardé silencio. Al fin y al cabo, esa promesa ya la había escuchado ocho veces. La primera vez que nos divorciamos fue porque mi cuñada se derrumbó tras la muerte inesperada de mi hermano mayor. Ella estaba embarazada, y Adrián me pidió el divorcio con la idea de volver a casarnos cuando lograra tranquilizarla. Durante nueve meses nos separamos y reconciliamos ocho veces. Todos se burlaban de mí llamándome “la mujer de los ocho divorcios”. Incluso yo lo encontraba absurdo. Tomé el acta de divorcio recién impresa y, al verlo, el funcionario a un lado me preguntó en voz baja: —¿Cuándo volverán a casarse la próxima vez? Respondí con frialdad: —No habrá una próxima.

Toni dijebloskan ke penjara untuk kasus pembunuhan yang tak pernah dilakukannya. Merasa dijebak, dia bertekad untuk mencari fakta tentang apa yang sebenarnya terjadi sekaligus membalas orang-orang yang menjebaknya. Menemui kesempatan melarikan diri, dia akhirnya harus berjuang keras antara mencari kebenaran dan menyelamatkan dirinya sendiri karena kenyataan yang dihadapinya, ternyata jauh lebih mengerikan dari apa yang siapapun duga.

Frente a la entrada del hospital, mientras una hemorragia me bañaba las piernas durante el embarazo, Leandro Rivera me dejó sola para llevar a casa a su clienta... la misma a quien le estaba tramitando el divorcio. No importó que suplicara con la mirada. No miró atrás. Solo se fue. Esa misma noche, en lugar de estar a mi lado, apareció en la publicación de la clienta en Facebook. «Qué suerte tener a mi gran abogado... ¿quién dijo que no hay sopa para la resaca? Oh, cierto... ¡yo sí la tengo!» No dormí en toda la noche. A la mañana siguiente, con una calma que no sentía, marqué el número de mi padre. —Papá, ya lo decidí. En tres días vuelvo a casa... a hacerme cargo de la empresa.

Di vila yang kosong, Keira Cintami duduk di atas sofa dalam diam. Sampai waktu yang sangat lama, pintu vila baru terbuka. Ethan Surapto berjalan masuk dari luar. Ketika melihat Keira, dia tertegun sejenak. Kemudian, ekspresinya menjadi dingin.“Hari ini, Ava demam. Buat apa kamu telepon aku berkali-kali?”