Yoon Se Ri

Mi hermana y yo somos gemelas, y ambas sufrimos de una enfermedad renal muy grave. Después de mucho tiempo, por fin había dos riñones disponibles para nosotras, y los médicos decidieron que nos tocaba uno a cada una. Sin embargo, mi hermana se desplomó en los brazos del hombre con el que yo me iba a casar, llorando, quería los dos riñones para ella sola. Yo me negué, pero ese hombre me encerró en un cuarto, permitiendo que mi hermana se sometiera a la operación de trasplante y se quedara con los dos riñones. Él presionó mi frente con firmeza y me advirtió: —Tu enfermedad no es tan grave como la de tu hermana. Ella solo quiere vivir como una persona normal. ¿Por qué eres tan egoísta? ¿No puedes esperar otro riñón? Pero él no sabe que realmente no puedo, porque estoy a punto de morir.

Bagi Cho Ae Ri, Lee Joon adalah luka yang tak pernah kering. Ia membenci laki-laki itu melebihi kebenciannya pada siapa pun di dunia ini. Masa lalu menyakitkan tentang laki-laki itu terus saja menari-nari di benak Ae Ri, membuatnya tak bisa hidup dengan tenang. Bagi Lee Joon, Cho Ae Ri hanyalah salah satu antifans yang sama sekali tak ia kenal. Namun, pertemuan Joon dengan perempuan itu menimbulkan banyak pertanyaan di kepalanya. Sorot mata Ae Ri saat menatapnya tak seperti tatapan antifans biasa; penuh kebencian sekaligus terasa menyedihkan. Perempuan itu bahkan tahu rahasia terbesarnya, tentang perasaan cinta Joon kepada Hana—cinta pertama yang kini menjadi adik tirinya. Tak ada yang tahu rahasia itu, kecuali sang manager. Cho Ae Ri berusaha sekuat tenaga menghindari Lee Joon agar luka lamanya tak kembali menganga. Terlebih lagi, wajah Joon mengingatkan Ae Ri pada putra semata wayang kesayangannya, Hyuk, yang meninggal di usia 5 tahun karena sakit. Sementara Lee Joon berusaha mendekati Ae Ri untuk mengetahui siapa perempuan itu sebenarnya.

"Teruskan misiku! Kau adalah cucu dan pewaris yang sah di keluarga Elegario. Ingat, musuh utamamu saat ini adalah orang sekitarmu, rebut posisi yang sudah seharusnya milikmu dan singkirkan mereka yang menghalangi jalanmu, Ezra." Kalimat panjang yang terlontar dari bibir mendiang kakeknya masih terngiang, pemuda itu tak menyangka, kedatangannya ke kota untuk merebut Audrey dari suaminya yang kejam, malah mempertemukannya dengan takdir yang sesungguhnya. Ezra Alandia Elegario, pewaris tunggal dari miliarder terkaya yang diculik saat bayi, kini telah menemukan jati dirinya sendiri.

Bertahun-tahun menghabiskan waktu di rumah hina, membuatnya enggan untuk meninggalkan posisi nyaman meraup uang bermodalkan pamor dan juga kecantikannya. Sampai tiba-tiba wanita yang akrab disapa Monica, dipinang oleh Nathan saat hendak melayaninya di kamar 310. Sedikit tergugah karena dijanjikan kebebasan yang dulu sempat terkubur sirna, akhirnya Monica menerima tawaran Nathan menjadi istri keduanya. Siapa sangka kedatangannya di keluarga itu malah membuat satu persatu misteri terpecahkan, ada banyak rahasia di keluarga Nathan, dan tentang siapa istri pertama Nathan yang memiliki wajah serupa dengannya, apa mereka memang memiliki keterikatan satu sama lain?

Aisyah Az-Zahra, seorang gadis muda yang terjebak dalam pernikahan yang diatur oleh ibunya, harus menghadapi perjuangan yang sulit. Menikah dengan Gus Faiz dalam keadaan yang tidak ia inginkan, Aisyah merasa terjebak dalam peran sebagai istri dan ibu muda. Konflik pun muncul saat Aisyah merasa belum siap menghadapi tanggung jawab tersebut, terutama setelah kepergian ibunya yang meninggalkannya dalam kehampaan.

What would happen if the most powerful battlestar create escapades the cyclone extermination and instead ended up in a new universe?

At first it was a contract, made to meet two ends but when she gets booted out by surprise, the best thing to do is to get a divorce, right? Wrong! Drake doesn’t want her gone, doesn’t want the baby and doesn’t want the divorce and yet doesn’t want to love her, so what can Valerie do? And when she tries to impose the divorce, he cruelly threatens the one thing that she cares about, a secret she thought she had hidden so well… if he can go to such lengths, what would he do when he finds out about a baby that wasn’t supposed to happen.

Anastasia Helena hanya seorang gadis Indonesia biasa yang ingin mengejar mimpinya dengan menempuh pendidikan di Inggris. Pertemuannya dengan seorang bangsawan muda berambut pirang dan beriris biru layaknya saphire musim dingin mengubah kehidupannya. Sill Rawleigh Troyard, sang pewaris Earl Of Wilthshire meminta tangannya untuk menikah dalam sebuah perjanjian, "Lahirkan anakku, maka akan kuberikan apapun yang kau inginkan. Tetapi jangan pernah berharap, aku akan jatuh cinta padamu, karena bagiku kau hanya sebuah alat untuk menghasilkan keturunan keluarga Troyard." Karena cinta Anastasia menerima perjanjian tersebut, tetap berharap dia bisa bahagia. Namun, akhirnya dia tetap dicampakkan. Putranya yang baru lahir diambil darinya dan suaminya akan menikahi wanita lain setelah mereka bercerai. Dia pun hancur. Tapi tujuh tahun kemudian semuanya berbalik. "Kumohon kembalilah padaku, Anastasia. Aku mencintaimu." -Sill Rawleigh Troyard- "Apa menurutmu suatu hubungan yang pernah rusak bisa diperbaiki? Satu cinta hanya memiliki satu kesempatan, jika ada kesempatan kedua maka itu cuma rasa kasihan." -Anastasia Helena-

Years spent in a lowly house made her reluctant to leave the comfort of her position, capitalizing on her fame and beauty, to make money. Until suddenly, a woman known as Monica proposed to Nathan while she was about to serve him in room 310. Slightly moved by the promise of freedom that had long been lost, Monica finally accepted Nathan's offer to become his second wife. Who would have thought that her arrival in the family would unravel one mystery after another? There are many secrets in Nathan's family, and who was Nathan's first wife, who had a face similar to his? Were they truly connected?

En la etapa terminal de mi insuficiencia renal, mi esposo le dio a mi hermana menor el único riñón que se adaptaba a mí. Rechacé la propuesta del médico de seguir esperando por otro riñón y me di de alta anticipadamente. Después de tanto dolor y desilusión, ya no tenía fuerzas para seguir luchando. Le entregué a mi hermana menor toda la fortuna que había construido durante estos años y, por fin, pude ver a mis padres sonreírme. Mi esposo quería cuidarla día y noche sin descanso. Pero yo solo no me enojé, sino que le aconsejé que fuera muy atento con ella. Incluso, cuando mi hijo dijo que quería que mi hermana fuera su mamá, también asentí sonriendo. Todo salió como ellos querían... entonces, ¿por qué ahora se arrepentían?