Luxavar, Negeri di Dasar Samudera

Luxavar, Negeri di Dasar Samudera

last updateLast Updated : 2022-01-22
By:  Evin HardCompleted
Language: Bahasa_indonesia
goodnovel12goodnovel
10
1 rating. 1 review
81Chapters
4.4Kviews
Read
Add to library

Share:  

Report
Overview
Catalog
SCAN CODE TO READ ON APP

Synopsis

Tempat apa ini? Tidak pernah ada dunia seunik ini. Nod ingat terakhir kali dia hanyut di laut saat ombak menerjang kapalnya. Seorang gadis berusia delapan tahun itu menyelamatkannya dari kematian dan membawanya menjelajahi dunia di dasar samudera yang menyimpan sejuta misteri. Namun pesona Luxavar pudar saat dia tahu para atlic yang menghuni Luxavar ini telah membantai para manusia. Nod juga yakin istrinya yang menghilang di lautan itu pernah berada di tempat ini. Keingintahuan Nod mengukuhkan tekadnya untuk menyingkap rahasia mengerikan akan kematian kaum manusia dari penindasan para pemimpin Luxavar. Akankah dia berhasil menemukan sang istri tercinta? Dapatkan dia membebaskan manusia daratan yang tertawan di Luxavar dari kematian? Apakah gadis kecil yang sudah berkali-kali menolongnya itu akan mengkhianatinya? Trilogi Luxavar Luxavar I (Negeri di Dasar Samudera) Luxavar II (Wabah Ercendia Troub) Luxavar III (Pertarungan Terakhir)

View More

Chapter 1

PROLOG

55-08-79

Setitik cahaya samar-samar berpendar di tengah samudera yang gelap. Sinar redupnya bergerak perlahan menepis lembaran air yang beriak tenang. Benda bundar yang menimbulkan cahaya tadi bukan kapal atau mercusuar, melainkan sebuah bola kaca dengan ruang kecil di bagian dalamnya. Berkas cahaya kebiruan itu terpancar dari sekeliling lengkungan kaca di bagian bawah bola tersebut.

Seorang gadis kecil berdiri di bagian dalam bola tadi. Kedua tangannya sibuk menggeser panel di hadapannya. Papan tipis berisikan sejuta kode itu merupakan alat kemudi benda yang dikendarainya. Namanya Fibrela Greinthlen. Matanya yang bulat besar dan dagunya yang tirus menatap suasana lautan dengan saksama. Jemarinya mengetuk tepi panel sambil sesekali menoleh ke pemandangan di balik kaca.

Di sampingnya, berdiri pria tua dengan jenggot pendek kelabu memenuhi dagu dan rahang atasnya. Pandangannya lurus tak peduli akan kesibukan yang tengah dikerjakan gadis di sebelahnya itu.

“Lepaskan dia di sini, Louie,” ujar Fibrela. Jari-jari mungilnya berhenti menari di atas panel tadi.

Dia menekan salah satu tombol berwarna merah yang sedikit lebih menonjol dari tombol lain. Benda bulat yang mereka tumpangi itu berderu mengantar mereka menuju permukaan laut yang sama kelamnya dengan di bawah sana.

Setelah berulang kali mengitari permukaan air yang gelap, Fibrela akhirnya menghentikan benda bulat tersebut. Dia membuka penutup kaca yang melingkupi sisi belakang kabin. Laki-laki tua yang bernama Louie tadi mengangkat kotak besar yang ada di belakang kendaraan mereka.

Louie meletakkan kotak tadi di atas permukaan air yang tenang. Kaca pelindungnya memperlihatkan sesosok anak perempuan yang tengah terlelap di dalam kotak tersebut. Sekelilingnya terdapat bantalan lembut yang menjaga tubuhnya tetap hangat. Di bagian atasnya juga terdapat kipas kecil sehingga udara dari bagian luar tetap dapat masuk ke dalam.

Fibrela menutup kaca pelindungnya setelah memastikan kotak tersebut mengapung dengan stabil. Kemudian dia kembali mengendarai bola kaca tadi memasuki permukaan air. Mesin kendaraan mereka berdesing halus, membawa mereka menembus kegelapan malam di dasar samudera.

Hawa dingin kembali menyelubungi udara di bagian dalam kabin tersebut, menciptakan suasana mencekam dalam senyap. Wajah putih menyiratkan kemuraman yang dalam. Dengung pusaran air di kejauhan menggaungkan alunan melankolis tak bernada. Suasana kelam tadi menyatu menerobos benaknya dan membuatnya kian beku.

“Luxavar hanya akan membuatnya lebih menderita,” gumam Fibrela. “Aku sudah melakukan yang terbaik.”

Gerau samudera berpusar menenggelamkan percakapan tadi dan perlahan-lahan menghanyutkan cahayanya dalam bias benhur laut.

Fibrela mengatupkan kedua matanya sejenak. Berhenti memperhatikan keremangan tak berujung yang ada di hadapannya. Bola kaca tadi menyelinap ke lapisan samudera yang lebih suram lagi. Meninggalkan sisa-sisa gelombang cahaya yang tak lagi kuasa menerangi lapisan terdalamnya.

Sementara itu, air laut terus menggerus kotak yang berisi anak kecil tadi menuju daratan penantian. Percikan busa laut yang dingin membangunkan kesadarannya. Ketakutan menguasai sang anak. Namun tangisan yang menyayat tadi tak sanggup membangkitkan sang penyelamat.

Lambat laun panggilannya itu memudar. Memudar hingga menyisakan sedikit getaran nasib dan secuil keberuntungan yang akan menentukan masa depannya.

Expand
Next Chapter
Download

Latest chapter

More Chapters

To Readers

Selamat datang di dunia fiksi kami - Goodnovel. Jika Anda menyukai novel ini untuk menjelajahi dunia, menjadi penulis novel asli online untuk menambah penghasilan, bergabung dengan kami. Anda dapat membaca atau membuat berbagai jenis buku, seperti novel roman, bacaan epik, novel manusia serigala, novel fantasi, novel sejarah dan sebagainya yang berkualitas tinggi. Jika Anda seorang penulis, maka akan memperoleh banyak inspirasi untuk membuat karya yang lebih baik. Terlebih lagi, karya Anda menjadi lebih menarik dan disukai pembaca.

Comments

default avatar
marmi1808146111680002
Nice writing
2022-01-23 13:14:44
0
81 Chapters
Explore and read good novels for free
Free access to a vast number of good novels on GoodNovel app. Download the books you like and read anywhere & anytime.
Read books for free on the app
SCAN CODE TO READ ON APP
DMCA.com Protection Status