Share

Chapter 25

Author: Iamyourhappy
last update Huling Na-update: 2025-06-02 14:12:42

“Kakakmu menelepon!” Willie menunjuk ponsel Bastian yang berada di atas meja.

Bastian mendengus—ia mengambilnya. Mematikannya sebentar dan kembali fokus pada gitarnya.

Malam ini—di Apartemennya, ia tidak akan pulang. Ada teman-temannya basket di sini. Lagipula sebentar lagi mereka akan sibuk dengan pertandingan.

Anggap saja ini adalah hari libur sebelum jadwal mereka padat.

“Dia menelepon lagi,” ucap Willie.

Bastian mengambilnya dengan kesal.

Setelah berbincang dengan serius. Bastian terlihat sangat kesal dengan wajah yang begitu marah.

“Apa katanya?” tanya Willie penasaran. “Kenapa dia tiba-tiba meneleponmu? Sebelumnya tidak pernah kan?”

“Dia menyuruhku pulang,” ucap Bastian.

Bastian mengusap rambutnya pelan. Menatap balkon apartemennya yang terisi oleh temannya.

Ada dari mereka yang sedang merokok.

“Kau akan pulang?” tanya Willie.

“Dia mengancamku akan mencabut semua fasilitasku kalau aku tidak mau pulang,” balas Bastian. Ia mengambil jaketnya.

Bastian tida
Patuloy na basahin ang aklat na ito nang libre
I-scan ang code upang i-download ang App
Locked Chapter

Pinakabagong kabanata

  • Perjanjian Panas dengan Kakak Muridku   Chapter 124

    “Apalagi?” tanya Bastian lelah. “Apa kita tidak akan merahasiakan hubungan ini?” tanya Eve. “Memangnya perlu dirahasiakan? Semua orang juga tahu aku menyukaimu.” Eve tersenyum. “Hanya saja….” meraih tangan Bastian. Wajahnya dipenuhi dengan semburat senyum. Namun sedikit malu. “Hany saja aku sedikit malu…” “Memangnya apa yang membuatmu malu? Aku?” tanya Bastian. Eve menggeleng keras. “Tidak. Aku hanya sedikit malu mengumbar hubungan kita pada orang banyak.” “tidak usah diumbar. Biarkan saja mereka menilainya sendiri.” Bastian mengangguk meyakinkan Eve. Eve juga menjadi yakin. akhirnya mereka sepakat untuk tidak merahasiakan hubungan mereka. Bastian dan Eve berjalan bersama. Tidak ada acara gandengan tangan. Bagaimanapun masih di sekolah. tempat belajar bukan tempat berkencan. “Sebentar lagi kita akan naik kelas. Setelah kelas 12, kita pasti akan sibuk mempersiapkan ujian kelulusan dan ujian masuk universitas.” “Kita tidak punya waktu untuk berkencan. Jadi…” E

  • Perjanjian Panas dengan Kakak Muridku   Chapter 123

    Eve melirik Bastian sebentar. Mereka sama-sama diam dan tidak ada yang ingin berbicara. Eve akhirnya berbalik dan hendak pergi. Tapi suara Bastian langsung menghentikannya. “Kau mau ke mana? Aku belum berbicara.” Bastian menatap punggung Eve. Eve menghela napas pelan. kemudian berbalik. “Bicaralah.” Tidak berani menatap Bastian. Bastian menarik tangan Eve. mengajaknya untuk pergi ke tempat yang lebih tenang. Yaitu… Ke belakang perpustakaan. Ada satu bangku yang bisa digunakan untuk duduk berdua. Meski—Eve duduk di pojok seakan sangat takut diterkam oleh Bastian. Bastian melirik Eve. Apa dirinya semenakutkan itu? perasaan Eve dulu begitu berani dengannya. Bahkan sering berdebat dengannya. Kenapa sekarang mendadak seperti takut? “Katakan padaku. alasan kenapa kau selalu menghindariku?” tanya Bastian. “Sudah dua bulan sejak kau dan aku menyatakan perasaan masing-masing. Tapi kau selalu menghindariku.” Eve memainkan roknya. Ia menunduk dengan canggung. “Apa b

  • Perjanjian Panas dengan Kakak Muridku   Chapter 122

    “Siapa yang bilang kamu akan dipecat. Kamu akan saya angkat jadi pegawai tetap!” menunjuk Yerin dengan wajah yang bahagia. Tidak ada lagi wajah yang suram dan kejam. Yerin melompat dengan senang. Karena begitu senang… Ia sampai tidak sadar sudah memeluk Lilian dengan erat.“Terima kasih, bu. Terima kasih!” Yerin masih memeluk Lilian. “Saranghae!” Lilian menatap Yerin dengan mata yang melotot. Segala umpatannya ia pendam saat melihat wajah Yerin yang begitu bahagia. Akhirnya Lilian ikut tersenyum dan mengusap punggung Yerin pelan. Yerin melepaskan pelukannya. Kemudian mundur dua langkah. Menunduk dengan hormat. “Saya akan bekerja keras menjadi guru yang bisa diandalkan.”Lilian menghela napas lelah. “Kamu sungguh bersemangat.” “Tapi baiklah.” Lilian mengangguk. “Pergilah sekarang.” Yerin mengangguk. segera pergi dari ruangan kepala sekolah itu. Tidak lupa membawa ponselnya. berjalan menuju ruangannya. Di sepanjang jalang. Yerin tidak berhenti tersenyum. menyapa kembali an

  • Perjanjian Panas dengan Kakak Muridku   Chapter 121

    “Apa kamu bilang?” tanya Lilian, ketua Yayasan. Yerin mengangguk. “Saya ingin anda mengakui semua kesalahan di hadapan publik. Karena itu adalah satu-satunya cara agar mengembalikan kepercayaan publik pada sekolah.” “Permintaan anda yang tulus. Dan juga, janji anda untuk memperbaiki sekolah. Itu akan membuat orang kembali percaya. Saat ini, opini publik sangat berpengaruh pada apapun. Jadi kita harus memanfaatkannya.” Lilian menatap Yerin. Kemudian mendekat. Reflek Yerin mundur. Ia melotot—takut sekali dicakar oleh Lilian. Apalagi hari ini Lilian menggunakan pakaian merah. Seolah bisa melawan dunia. Yerin hanay takut saja. “Sudah kuduga, kau memang guru yang gila.” Lilian menunjuk Yerin. “Tapi guru sepertimu juga dibutuhkan.” Yerin tersenyum canggung. “Jadi, apa anda akan melakukannya?” Lilian bersindekap. “Apa yang harus aku lakukan? Haruskah aku membuat konferensi pers? Apakah aku harus mengumpulkan semua komite sekolah dan berbicara langsung.” “Kita buat vid

  • Perjanjian Panas dengan Kakak Muridku   Chapter 120

    21++ Yerin menatap Arsen yang berada di atasnya. Apakah hari ini ia melakukannya? Dengan tangan yang sedikit gemetar. Ia menyentuh milik Arsen di bawah sana. Arsen memejamkan mata. “Kamu…” Arsen mengambil tangan Yerin. “Jangan lakukan jika belum siap. Aku tidak mau memaksamu.” Arsen mengecup dahi Yerin beberapa detik. Yerin mengalunkan tangannya di leher Arsen. Memangut bibir pria itu—sementara tangan Arsen yang bergerak mengusap miliknya di bawah sana. Arsen menunduk—menyesap buah dada Yerin dengan rakus. “Langsung saja…” lirih Yerin. Arsen mendongak. “Milikmu belum siap menerima milikku….” Arsen mengusap pipi Yerin pelan. Lidahnya menyapu perut Yerin. Turun ke bawah… Menyapu milik Yerin—dengan jemarinya yang tidak melepaskan buah dada istrinya. “Arsen…” Yerin mencengkram erat seprai. Sampai akhirnya…. Arsen mengukung tubuh Yerin. perlahan menyatukan milik mereka. “Ah!” yerin memejamkan mata saat perlahan milik Arsen memenuhi miliknya. Meski sudah b

  • Perjanjian Panas dengan Kakak Muridku   Chapter 119

    “Memikirkan apa?” tanya Arsen. Yerin menoleh ke belakang. “Aku hanya…” Arsen mengeratkan pelukannya dari belakang. Membawa tubuh Yerin ke atas pangkuannya. “Apa aku harus berhenti saja?” tanya Yerin. “Apa aku harus keluar dari sekolah…” Arsen mengangguk. “Aku bisa membangunkanmu sekolah. kau bisa menjadi kepala sekolah sekaligus guru di sana.” Yerin langsung terbelalak. “Ti-tidak..” ia menggelen keras. Bagaimana Arsen semudah itu untuk membangun sekolah. “Skyline belum punya yayasan sekolah. aku bisa mengusulkannya dan membangun sekolah yang paling bagus di negara ini. kau bisa memimpin sekolah itu sesuai dengan peraturan yang kau inginkan.” Yerin memeluk leher Arsen. “Tidak perlu…” “maksudku… Aku belum siap untuk menerima tanggung jawab sebesar itu.” Yerin sangat panik. Ia tahu Arsen memiliki kemampuan untuk melakukan semua hal itu. Bahkan bisa mewujudkan semuanya dalam sekejap mata. “Lalu?” tanya Arsen. Menatap Yerin—mengusap helaian rambut perempuan itu ke belakang.

Higit pang Kabanata
Galugarin at basahin ang magagandang nobela
Libreng basahin ang magagandang nobela sa GoodNovel app. I-download ang mga librong gusto mo at basahin kahit saan at anumang oras.
Libreng basahin ang mga aklat sa app
I-scan ang code para mabasa sa App
DMCA.com Protection Status