แชร์

Bukan Wanita Suci

ผู้เขียน: Nurhayati Soetardjo
last update ปรับปรุงล่าสุด: 2023-08-08 18:59:15

Setelah beberapa menit, sebuah video masuk ke aplikasi W******p. Ternyata itu undangan pernikahan Naya. Namanya tertulis indah di samping lima huruf yang sangat aku kenal. Alden. Lelaki yang telah hampir satu tahun bertunangan denganku. Gadis yang telah aku anggap seperti saudara kandung kini justru menggunting dalam lipatan.

Sebuah pesan teks kembali masuk saat dadaku masih bergemuruh dan kedua mata berkaca-kaca. "Kamu pasti terkejut dan tidak menyangka kalau aku kirim bukti lainnya."

Nomor asing itu mengirim foto Alden dan Naya yang sedang mendatangi klinik dokter kandungan. Setelahnya, sebuah dokumen berisi fakta bahwa Naya telah mengandung juga dikirim melalui W******p. Pesan-pesan itulah yang membawa langkahku ke tempat ini.

Sekarang, di depanku Naya sedang melayangkan tatapan tajam pada Alden. Lelaki itu bergegas mendekati pengantinnya.

"Aku bisa jelaskan, Nay."

"Jelaskan apa? Bahwa kamu nggak bisa mutusin dia sebelum pernikahan ini? Bahwa kamu masih mencintainya? Bahwa kamu juga nggak bisa menghalangi perempuan itu untuk datang ke pernikahan kita? Lihat hasil keraguan kamu. Dia mengacau acara kita, Al!"

Mataku melebar, sementara kepala seolah dipenuhi asap. Bagaimana bisa seorang sahabat bicara seperti itu?

"Jadi, kamu udah mau putusin aku sebelum ini, Al? Kenapa nggak jadi dilakukan? Kamu nggak tega, hah?"

Dua sejoli yang harusnya sedang bahagia itu sekarang menatap ke arahku. Alden mendekat.

"Siapa yang bilang aku nggak tega, El? Hari ini, kita sudah nggak ada hubungan apa-apa lagi. Aku akan menikah dengan Naya. Jadi, sebaiknya kamu pergi dari sini sebelum petugas keamanan mengusir dengan paksa."

"Waw!" seruku sambil bertepuk tangan. Kulangkahkan kaki mendekati pembawa acara dan mengambil mikrofon dari tangannya.

"Lihatlah para hadirin. Lelaki yang akan mengucap janji suci ini justru baru saja memutuskan hubungan dengan saya. Kami sudah cukup lama bertunangan dan hendak menikah. Artinya, dia masih berada di ikatan yang lain saat melamar Naya, bahkan hingga beberapa detik yang lalu."

Gemuruh kembali terdengar di ruangan itu. Beberapa orang bahkan mengarahkan telunjuknya pada Naya dan Alden.

"Untuk Naya, terima kasih karena telah menjadi sahabatku dalam waktu yang tidak sebentar. Pernikahan ini adalah hadiah terakhir yang nggak akan aku ingat sama sekali. Semoga kamu berbahagia dengan lelaki yang mulai detik ini sudah aku buang ke tempat sampah."

Aku baru hendak mengembalikan mikrofon saat Naya tiba-tiba mendekat. Dengan tidak terduga ia melayangkan sebuah tamparan. Aku menjerit karena terkejut. Mikrofon di tangan terlempar jatuh ke lantai. Beberapa tamu undangan ikut berteriak histeris.

"Kurang ajar! Apa maksud ucapanmu tadi?" Perempuan itu mendekatkan wajahnya. Jarak kami tidak sampai satu jengkal saja.

Aku tersenyum sinis. "Silakan kamu terjemahkan sendiri. Bukankah seorang Naya Ariesta adalah perempuan pintar? Kita saling bersaing nilai sejak kelas satu SMP, kan? Kalau kamu mengambil barang dari tempat sampah dan menggunakannya, itu berarti ...."

Ucapanku belum selesai saat Naya menampar sekali lagi. Matanya merah dengan manik yang seperti hendak melompat keluar.

Alden ikut mendekat dan berdiri di samping perempuan itu. "Hentikan, Nay! Kamu juga, El. Lebih baik pergi sekarang."

"Kamu pikir dirimu wanita suci, hah?" tanya Naya lagi sambil berkacak pinggang. "Ibumu hanya seorang pelacur. Jadi, siapa yang lebih sampah? Kamu tidak layak bersama Alden."

Aku membeku mendengar kalimat itu. Frasa yang kuanggap tidak akan pernah terdengar lagi. Kata-kata yang tidak kusangka akan diucapkan oleh Naya.

***

Bersambung

อ่านหนังสือเล่มนี้ต่อได้ฟรี
สแกนรหัสเพื่อดาวน์โหลดแอป

บทล่าสุด

  • Pura-pura Menikahi Tuan Presdir   Jangan Sebut Nama Itu

    "Sepertinya Pak Fery tidak akan membiarkan hal itu terjadi."Aku melirik Agus yang telah duduk di belakang kemudi. "Lalu kemana dia sekarang? Kenapa sama sekali tidak menampakkan diri di depanku.""Anda pasti tidak menduga apa yang dilakukan Tuan Nehrin saat mengetahui semuanya. Bahkan Pak Fery tidak berkutik, sampai akhirnya ia juga harus patuh saat ditugaskan menangani kantor kita di Jepang.""Oke. Stop bicara pekerjaan. Kepalaku masih terasa pusing. Kamu jelaskan nanti saat kita sampai di rumah dan aku sudah punya cukup tenaga."Agus mengangguk, lalu mulai menjalankan mobilnya. Tekadku amat besar untuk menyelesaikan semua kekacauan ini, tetapi tubuh ternyata tidak mau kompromi. Sampai di rumah tentu saja hanya keheningan yang kutemui. Bahkan tidak ada tanda-tanda Rihana pernah tinggal di rumah ini. Pak Muji bahkan sudah tidak lagi bertugas. Satpam baru sengaja ditempatkan kakek di sini. Sejak awal aku tahu semua tidak akan pernah mudah. Namun, tidak kusangka lelaki satu-satunya y

  • Pura-pura Menikahi Tuan Presdir   Sebuah Rencana

    Siapa yang paling ingin kamu jumpai saat bangun dari koma? Siapa yang ingin kau lihat berekspresi paling bahagia setelah tidur yang panjang? Tentu saja dia. Sosok yang paling dicintai dalam hidup. Yang dengannya kamu ingin berbagi. Namun, faktanya aku tidak bisa melihat wajah cantik itu saat membuka mata. Tidak terdengar suaranya saat aku benar-benar terjaga di ruangan VVIP rumah sakit ini. Koma selama tiga bulan tidak membuat ingatanku lupa dengan wajahnya yang berlesung pipi saat tersenyum. "Dia sedang pulang ke rumah dulu," ujar Kakek setiap aku bertanya tentangnya. Namun, mata lelaki tua itu sepertinya menyimpan sesuatu yang tidak ingin ia katakan.Fery? Dia pun seperti ditelan bumi tak terdeteksi ke mana rimbanya. Panggilanku ke ponselnya hanya masuk ke kotak suara. Beberapa orang kepercayaan Kakek hanya menggeleng saat ditanya tentang asistenku itu. Ini hari kedua sejak aku bangun dari koma. Atmosfer kamar rumah sakit benar-benar membosankan. Tak ada selarik senyum hangat mil

  • Pura-pura Menikahi Tuan Presdir   Pertemuan yang Tidak Terelakkan

    "Jadi, kamu nggak tahu kalau aku kekasihnya Reinhard?"Eliana mendekati Kenzie dengan langkah gemulainya. Perempuan itu melirikku. "Ah, rupanya kamu nggak ngasih tahu dia kalau Reinhard sudah punya kekasih," ujarnya lagi. "Kamu nggak mau dianggap mendua dan sedang memilih mana yang lebih menguntungkan. Bukan begitu, Rihana?"Kenzie memindahkan dua tangannya hingga posisinya kini berkacak pinggang. Ia memindai wanita yang sedang melangkah semakin dekat itu. "Kenalkan, aku Eliana. Kekasihnya Reinhard."Bukan membalas salam perkenalan itu, Kenzie justru tergelak. "Ternyata selera dia dulu hanya seperti ini. Kenapa tiba-tiba naik kelas jadi yang kayak kamu, Elisha Rihana?"Ken menatapku sejenak. Kenapa ia menyebut nama lengkapku? Seperti tahu apa yang ada dalam pikiranku, Kenzie tersenyum."Karena sekarang aku paham kenapa kamu dipanggil Rihana di rumah itu."Aku diam dan menunggu kalimatnya lagi.

  • Pura-pura Menikahi Tuan Presdir   Umpan yang Bagus

    Jika ini tentang kehilangan, biarlah aku saja yang merasakannya. Saat Reinhard terbangun nanti, semoga Tuhan membuatnya lupa tentang seseorang yang pernah hadir dalam hidupnya karena kontrak. Sebuah perjanjian yang bermutasi menjadi cinta penuh harap. Aku mengucapkan terima kasih pada driver taksi setelah memberikan ongkos. Tidak lupa menambahkan tip. Ayah pernah bilang, uang itu tidak akan membuat kita jatuh miskin. Ia juga tidak akan membuat si penerima serta merta jadi kaya raya. Namun, nilai pahalanya bisa membuat si pemberi terhindar bala. Dengan langkah yang satu-satu, aku menuju ke tempat cetak tiket. Sebuah tas ransel menggantung di punggung. Itu satu-satunya benda pemberian Reinhard yang kubawa. Isinya hanya pakaian yang kubeli sendiri sebelum datang ke rumah besar itu. Selesai mencetak tiket, aku menuju mini market. Perjalanan dengan kereta memang hanya tiga jam untuk sampai di Stasiun Kejaksan Cirebon. Namun, aku tetap butuh bekal walau hanya

  • Pura-pura Menikahi Tuan Presdir   Kembalikan Saja Uangnya

    "Ken, kalau aku tidak jadi buka usaha bisakah pembelian toko milikmu dibatalkan?""Ada apa, El? Kenapa tiba-tiba?"Aku mengganjur napas berat. Tidak mungkin menjelaskan semua permasalahan pada lelaki itu. Ken pasti akan melangkah lebih jauh jika tahu perkara yang sebenarnya. "Nggak ada apa-apa, Ken. Aku hanya berubah pikiran. "Nggak mungkin. Suaramu menyiratkan sebaliknya. Aku nggak masalah kalau kamu ingin membatalkan pembelian ruko itu, tapi tolong kasih tahu alasannya, El.""Karena aku nggak jadi buka usaha, Ken.""Kenapa? Kamu bilang mau lepas dari lelaki itu, kan?"Aku tidak menjawab pertanyaan Kenzie dan mengalihkan pandang ke luar jendela. Patung Pahlawan yang sering disebut Tugu Tani masih berdiri tegar seperti saat aku kecil. Figur satu orang pria bercaping dan seorang wanita itu konon dibuat oleh dua pematung Rusia kenamaan sebagai hadiah untuk Indonesia.Lalu lintas di sekitar Tugu Tani cukup padat

  • Pura-pura Menikahi Tuan Presdir   Perlawanan

    Walau tidak menoleh ke belakang, aku tahu pandangan mata Reinhard masih terus mengawasi. Mobilnya baru meninggalkan halaman saat aku telah menghidupkan lampu kamar. Lelaki itu sempat berbicara dengan Pak Muji, mungkin berpesan ini dan itu. Belum ada satu menit ia meninggalkan rumah ini, kesunyian terasa melilit. Sekali lagi aku mengukur dalamnya rasa. Benarkah ini cinta? Kalau iya, apakah kami akan mampu melewati setiap aral yang akan tumbuh di sepanjang jalan? Ingin aku menolaknya, tapi kegigihan Reinhard membuat hati benar-benar hangat.Lelaki itu dengan semua kejutan-kejutannya setiap hari, membuatku seperti menaiki roller coaster. Seperti sore tadi saat ia tiba-tiba muncul. Tentu saja bukan hanya aku yang terbelalak, melainkan Kenzie juga. Aku tidak bermaksud menyembunyikan apa pun dari Reinhard. Namun, kehadiran Kenzie di ruko juga bukan kehendakku. Ia ternyata adalah pemilik lahan dan banyak bangunan di wilayah itu. Termasuk yang aku beli.

บทอื่นๆ
สำรวจและอ่านนวนิยายดีๆ ได้ฟรี
เข้าถึงนวนิยายดีๆ จำนวนมากได้ฟรีบนแอป GoodNovel ดาวน์โหลดหนังสือที่คุณชอบและอ่านได้ทุกที่ทุกเวลา
อ่านหนังสือฟรีบนแอป
สแกนรหัสเพื่ออ่านบนแอป
DMCA.com Protection Status