author-banner
Bluberry Solenne
Bluberry Solenne
Author

Novel-novel oleh Bluberry Solenne

Marinne's Wedding

Marinne's Wedding

Marinne ingin lepas dari pernikahannya dengan Moss, tetapi suaminya menahannya dengan alasan tak di mengerti, saat rahasia gelap dan masa lalunya muncul, Ia harus memilih antara menuruti aturan keluarganya atau menghadapi bahaya yang mungkin akan mengubah kehidupannya di masa depan.
Baca
Chapter: Bab 10 - Lidah Tajam
Anshel mengeluarkan handphone dan menunjukkan sebuah berita. Fleur membacanya. “Kenapa beritanya menjelek-jelekanku? Harusnya mereka memberitakanmu, dengan simpananmu.” Diduga rumah tangga Anshel Robinson Noble dan istrinya, Princetta Fleur Ruthven, sudah tidak harmonis. Mereka jarang terlihat bersama di depan publik, dan dari beberapa foto yang beredar, Fleur tampak sangat dingin terhadap suaminya. Fleur mendengus. Tatapan Anshel langsung mengeras. Ia menarik Fleur ke ranjang, memaksa wajah mereka begitu dekat. Fleur refleks mengalihkan pandangan, tapi Anshel menahan dagunya dengan kuat. “Jangan memancing kemarahanku, Fleur,” desisnya. “Ini ulahmu yang keras kepala. Seharusnya kau tetap di sisiku, ke mana pun aku pergi.” Anshel mendekat ke telinganya. Fleur bisa merasakan napasnya sebelum giginya menyentuh kulit itu. “…termasuk di tempat tidur, bukan?”
Terakhir Diperbarui: 2025-11-19
Chapter: Bab 9 - Reputasi Keluarga Robinson
Fleur menahan napas di balik rak server, menunggu suara langkah itu menjauh. Setelah yakin area aman, ia keluar perlahan, namun baru beberapa langkah, sebuah tangan kuat mencengkeram lengannya dan membantingnya ke dinding. Dingin logam pistol menempel di pelipisnya. “Siapa kau?!” Suara itu dalam, tenang, terlalu tenang untuk orang yang panik. Jantung Fleur berdetak hebat karena terkejut, lalu ia mulai menenangkan diri. “Aku—” “Jangan bergerak. Ini zona terbatas. Bagaimana kau bisa masuk?” Fleur bisa merasakan kesigapan militer dari caranya menahan posisi. Tidak gemetar. Tidak ragu. “Hanz, tahan!” seru Benjamin dari pintu. “Ini istri Tuan Anshel!” Serentak, ia me
Terakhir Diperbarui: 2025-11-17
Chapter: Bab 8 - Log Terlarang
Fleur dan Anshel sedang bertengkar di kantor Noblecrest Systems. Fleur menutup telinganya, mencoba menahan kebosanan sekaligus amarah, tapi setiap kata yang diucapkan Anshel tentang masa lalunya membuat dadanya semakin sesak. Air matanya jatuh tanpa bisa ia tahan. “Aku akan mengembalikan semua uang itu padamu,” katanya dengan suara bergetar tapi tegas. “Aku menyetujui kesepakatan awal, dan seharusnya kita segera mengakhiri pernikahan sialan ini, Tuan Anshel.” Anshel menatapnya lama, senyum tipisnya seperti pisau. “Oh ya?” bisiknya. “Sayangnya, Ayahmu sudah memberimu padaku sepenuhnya, Fleur.” Fleur menatapnya dengan mata membara. Rasa marah bercampur kecewa, membakar dari dalam. Tanpa sadar ia melangkah mendekat dan menarik kerah suaminya. Bibirnya bergetar saat bicara.
Terakhir Diperbarui: 2025-11-15
Chapter: Bab 7 - Obrolan di Queen Tea Rooms
Fleur sedang mengobati mata Anshel yang kesakitan karena kena tinjunya. Tapi ia melihat samar merah di lehernya, ia meyakini kalau Anshel telah bercumbu dengan kekasihnya, hingga membuatnya tersulut amarah. Ia menyuruh Anshel mengobatinya sendiri. Ketika Fleur hendak pergi, Anshel menarik pinggang Fleur hingga ia terduduk di pangkuannya. Anshel juga sempat melihat lehernya yang merah di cermin dan ia tidak membiarkan Fleur pergi saat mencoba membebaskan diri. “Fleur, apa kau cemburu?” Fleur menyipitkan matanya. “Kau tahu kau itu menjijikan, kau punya istri tapi masih tidur dengan wanita lain?” Anshel menyeringai. “Jadi kau mau melayaniku?” Fleur panik, dan gugup. “Bu.. Bukan seperti itu maksudku?” desisnya. Anshel berdiri sambil me
Terakhir Diperbarui: 2025-11-12
Chapter: Bab 6 - Hadiah Dari Fleur
“Philippe! Pamela! Tolong aku!” teriak Fleur sambil memukuli punggung suaminya.Namun kedua kakaknya hanya tertawa, menikmati pemandangan yang menggelikan di tengah ketegangan itu.Anshel terus melangkah pergi, membawa Fleur seperti karung beras.Setiba di rumah, Fleur langsung menuju kamar, tapi Anshel mengikutinya dari belakang. Saat ia hendak menutup pintu, Anshel menahannya dengan tangan.“Aku ingin bicara denganmu,” katanya datar.Fleur menolak, tapi ia mendorong pintu lebih keras dan tiduran di ranjang.“Fleur… aku akan tidur di sini,” ucapnya.Fleur menautkan alisnya. “Benarkah? Kau yakin?”Anshel mengangguk dan tersenyum manis.Fleur membalas senyumannya. “Silakan saja. Tapi aku akan tidur di kamar sebelah.”Anshel tertawa kecil, seolah meledeknya, lalu duduk tegap di tepi ranjang.“Fleur, ini perintahku, bukan tawaran. Berhentilah bekerja di perusahaan ayahmu dan bekerjalah di
Terakhir Diperbarui: 2025-11-11
Chapter: Bab 5 - Tuan Putri Di Tengah Bayangan
Baru saja tiba di Ruthven Wine, Anshel langsung meminta Philippe memberhentikan istrinya dari jabatannya. “Philippe, jangan dengarkan dia!” seru Fleur dengan nada tinggi. Philippe menatap keduanya bergantian lalu tertawa kecil. “Baiklah, anggap saja ini hanya lelucon.” Namun Anshel menatapnya serius. “Aku tidak sedang bercanda. Aku ingin istriku bekerja bersamaku.” Nada Philippe berubah. “Baiklah, kita bicarakan di dalam.” “Maaf, ini sudah siang. Aku ada rapat lain. Lain kali saja kita lanjutkan.” Anshel mengalihkan pandangan pada istrinya. “Fleur, aku sudah menyampaikan yang ingin kukatakan. Tolong pikirkan permintaanku.”Tanpa di duga Anshel mencium bibir Fleur di depan mereka, membuat Fleur terdiam tak berdaya.Philippe dan Pamela menutup mulut, terkejut melihat aksi adik iparnya, sementara Smith hanya bisa ternganga.“Aku berangkat dulu ke kantor, sayang.”Anshel pun pergi, diam-diam tersenyum puas karena berhasil mencuri ciuman dari istrinya.Fleur menggertakk
Terakhir Diperbarui: 2025-10-30
Ceraikan Aku, Tuan Anshel

Ceraikan Aku, Tuan Anshel

Tiga tahu menikah tanpa cinta, Fleur mengira akhirnya bebas ketika masa kontrak pernikahan mereka berakhir. Ia siap bercerai, siap meninggalkan rumah dingin itu—apalagi Anshel sudah punya kekasih sendiri. Sejak awal, Fleur hanya istri di atas kertas, tidak lebih. Namun tepat saat Fleur mengajukan perceraian, Anshel menunjukkan klausul tersembunyi dalam perjanjian mereka. “Kita belum selesai. Mulai malam ini, taati kontraknya. Tidurlah di ranjang yang sama denganku, maka kau akan bebas.”
Baca
Chapter: Bab 27 - Berbincang dengan Ibu Mertua
“Kenapa nenek bertanya seperti itu?”“Tentu saja, aku mencintainya.”“Seharusnya—”Anshel melihat jam. “Maaf Nek, aku harus ke kantor.”“Baik,” berhati-hatilah! Kemudian mereka pun berpelukan sebagai tanda perpisahan. Anshel berpamitan dengan Ratu Calinda, ia berpesan agar neneknya menjaga kesehatannya. Ketika berjalan di lorong, Anshel memikirkan ucapan neneknya. Ia memang sengaja menghindari ratu Calinda.Aku tidak bisa membiarkan Nenek berangan-angan. Hati seseorang mudah sekali berubah, dulu nenek sangat dekat dengan Tuan Wesley Ruthven, ia juga repot-repot membantu Ayah dan Ibuku agar aku mau menikahi Fleur, sekarang justru membayangkanku bersanding dengan wanita lain, pikir Anshel. Ketika Anshel masih melajang, Ratu Calinda selalu mendesak cucunya untuk segera menikah. Namun, setelah Anshel memiliki pasangan, pertanyaan tentang keturunan tetap tak henti-hentinya munculMobil Anshel pun meninggalkan Istana dan kembali ke kantor utamanya, Noblecrest Group. ◾️◾️◾️⚫⚫⚫◾️◾️◾️
Terakhir Diperbarui: 2025-12-25
Chapter: Bab 25 - Pertemuan dan Perkenalan
“Ava Grace?” tebak Fleur sambil sedikit memiringkan kepala.Anshel terkekeh pelan, lalu menggeleng. Gerakannya santai, seolah nama itu hanyalah tebakan ringan yang tak perlu dipikirkan terlalu jauh.“Lantas?” tanya Fleur, nada suaranya terdengar santai, tapi sorot matanya mengamati setiap perubahan ekspresi di wajah Anshel.Anshel kembali memegang pisau dan garpunya, memotong steak dengan gerakan rapi.“Putri Madison?” ucapnya ringan, seolah hanya menyebut nama seorang kenalan lama.Fleur menarik senyum ke samping, senyum yang tidak sepenuhnya sampai ke matanya. Ia mengangkat gelas wine, lalu menyesapnya perlahan sebelum berkata. “Jadi… kau akan mempertemukanku dengan calon istri masa depanmu?”Anshel menghentikan gerakannya sejenak. Alisnya mengerut tipis.“Istri?”Fleur tidak langsung menjawab. Ia justru mengiris steaknya dengan potongan kecil, lalu menyuapkannya ke mulut.“Mmm… dagingnya lembut sekali,” pujinya, seolah topik barusan tak penting.Anshel menatapnya sambil tersenyum
Terakhir Diperbarui: 2025-12-24
Chapter: Bab 24 - Makan Malam Bersama
“Putri Madison?” Anshel memanggilnya dengan nada terkejut, kemudian meletakkan pulpen yang di pegang ke tempatnya, lalu berdiri menyambutnya. Putri Madison masuk ke ruangan Anshel dengan langkah pelan tanpa suara. Rambut pirang pucatnya terlihat keperakan di bawah cahaya jendela, membingkai wajah cerahnya dengan pipi sedikit merah. Matanya yang biru keabu-abuan menatap diam dan dalam, terlihat dingin tapi juga menenangkan.Tubuhnya ramping dengan postur tegak alami, setiap gerakannya efisien dan terukur, kesan seseorang yang terbiasa menjaga kendali atas diri sendiri. Ia berhenti sejenak, mengamati Anshel, dan kehadirannya membuat ruangan itu terasa lebih sunyi dari sebelumnya.Kemudian mereka berjabat tangan. “Kenapa kau ada di sini?” tanyanya heran. “Aku sedang menemui sahabatku,” jawab Madison pelan.Anshel mengerutkan dahinya, “Sahabatmu?”“Iya, kau…”Anshel terdiam sesaat, lalu tersenyum kecil sebelum mempersilakan putri itu duduk. Suasana yang semula kaku perlahan melunak.
Terakhir Diperbarui: 2025-12-23
Chapter: Bab 23 - Undangan Pernikahan
Fleur menahan napas di balik rak server, menunggu suara langkah itu menjauh. Setelah yakin area aman, ia keluar perlahan, namun baru beberapa langkah, sebuah tangan kuat mencengkeram lengannya dan membantingnya ke dinding. Dingin logam pistol menempel di pelipisnya. “Siapa kau?!” Suara itu dalam, tenang, terlalu tenang untuk orang yang panik. Jantung Fleur berdetak hebat karena terkejut, lalu ia mulai menenangkan diri. Fleur berusaha menunjukkan wajahnya. “Aku—” “Jangan bergerak. Ini area terbatas. Bagaimana kau bisa masuk?” Fleur bisa merasakan kesigapan militer dari caranya menahan posisi. Ia tidak gemetar maupun ragu, ia justru menegakkan dagunya. Ketika ia hendak berbalik, tapi pria itu mulai menarik pelatuk. “Dante, tahan!” seru Thom dari pintu. “Ini istri Tuan Anshel!” Serentak, ia menarik senjatanya. Dante mundur setengah langkah, memasukkan senjata ke sarungnya. “Oh…" Dante tampak kaget, dan sedikit canggung. “Maaf, Nyonya. Saya belum mengenali wajah Anda.
Terakhir Diperbarui: 2025-12-22
Chapter: Bab 22 - Akses Ilegal
Wajah Anshel mendekat ke wajah Fleur, ia tersenyum tipis. "Fleur, sudah malam. Tidurlah." Perlahan Fleur membuka matanya—dan baru menyadari apa yang baru saja terjadi. Ya Tuhan… kenapa aku menutup mata? batinnya. Panik kecil menyambar kepalanya. Ia buru-buru mengedip, rona merah menjalar ke pipinya. Wajahnya tertunduk, bahunya merosot, jemarinya mencengkeram kapas di tangannya dengan gelisah. Ia memutar tubuh kembali menghadap cermin. Napasnya terhembus pendek, berusaha menenangkan diri sambil menyapu sisa riasan di wajahnya. Namun detak jantungnya masih terlalu cepat, seolah menolak kembali normal. Apa Anshel mengira aku menginginkannya? Rasa malu itu membuatnya ingin lenyap ditelan lantai marmer kamar. Di belakangnya, Anshel meraih sebuah buku dari rak. Gerakannya tenang, seolah tidak terjadi apa-apa, meski telinganya terasa hangat oleh perasaan yang ia sendiri enggan mengakui. "Kalau kau sudah siap," ucapnya sambil membuka halaman, "besok… aku akan membawamu ke ka
Terakhir Diperbarui: 2025-12-22
Chapter: Bab 21 - Hanya Aku Yang Boleh
“Fleur, sedikit saja,” kata Philipe. “Aku sudah lama tidak minum Wine, jangan melarangku!” katanya kesal. Anshel hanya tersenyum kecil, ia teringat saat Fleur minum wine dan menciumnya dengan paksa. Namun ia berusaha untuk tetap terlihat lebih tenang, menunduk sebentar sebelum menyesap makanannya. Tak ada yang menebak bahwa pikirannya sedang diselimuti ingatan yang menggelora.Makan malam berlangsung dengan tenang namun terasa canggung. Fleur duduk di antara Philippe dan Smith, ikut terlibat dalam percakapan ringan yang dengan sengaja dijauhkan dari urusan bisnis. Sesekali tawa kecil terdengar, tampak wajar di permukaan—namun terasa dipaksakan.Di ujung meja, Anshel memilih diam. Punggungnya tegak, gerakannya minim, seolah ia sendiri yang menciptakan batas tak kasatmata di sekelilingnya. Ia tidak menatap Fleur terlalu lama. Tidak pula memperhatikan Smith secara terang-terangan. Namun setiap kali Smith tertawa d
Terakhir Diperbarui: 2025-12-19
Anda juga akan menyukai
Istri Gelap Tuan Arrogant
Istri Gelap Tuan Arrogant
Romansa · Ipak Munthe
4.1M Dibaca
Selamat Malam, Tuan Ares
Selamat Malam, Tuan Ares
Romansa · Yan an
3.0M Dibaca
Istri Lima Belas Ribu
Istri Lima Belas Ribu
Romansa · Nay Azzikra
2.7M Dibaca
Jelajahi dan baca novel bagus secara gratis
Akses gratis ke berbagai novel bagus di aplikasi GoodNovel. Unduh buku yang kamu suka dan baca di mana saja & kapan saja.
Baca buku gratis di Aplikasi
Pindai kode untuk membaca di Aplikasi
DMCA.com Protection Status