Chapter: 27. Aku Kangen Banget Sama Kamu, Bi!Tentu saja Satya langsung bergerak menuju ke tempat bisnis baru yang didirikan oleh mantan kekasihnya itu. Tidak sulit bagi Satya untuk menemukannya, sudah pasti juga berkat bantuan para staf di perusahaannya yang ikut mencari informasi terkait brand pesaing itu.Ternyata kantornya belum sebesar milik Satya. Mungkin karena masih baru dibuat, bukan seperti milik Satya yang sudah dirintis bertahun-tahun bersama dua sahabatnya hingga kini bisa menjadi brand terkenal.Satya langsung menghampiri salah satu staf dan mengatakan ingin bertemu dengan pemilik bisnis tersebut. Lama rasanya Satya menunggu, hingga akhirnya Satya pun dihampiri oleh seorang perempuan."Selamat siang, ada yang bisa saya bantu?" sapa perempuan itu kepada Satya.Seketika perempuan itu syok saat menyadari siapa tamu yang datang ke tempatnya tersebut. Ia pun langsung mengalihkan pandangannya, tidak mau melihat wajah Satya."Apa kabar, Prita? Masih ingat sama aku? Oh, maksudnya masih ingat sama kenangan denganku?" sapa Sa
Last Updated: 2025-06-28
Chapter: 26. Wanita Racun DuniaJelas Satya tidak baik-baik saja dengan keadaan ini. Air matanya secara otomatis mengalir, sejarah sendu terulang lagi dalam hidupnya.Memang ini bukan momen pertama kali Satya menangis. Saat kedua orang tua Satya meninggal, adalah momen di mana Satya benar-benar kehilangan dan benar-benar hancur. Apalagi saat itu Satya masih sangat muda, masih SMA. Sepertinya momen saat ini adalah pengulangan yang akan membuat Satya kembali hancur. Belum selesai kehilangan Binar, malah Satya akan kehilangan Davi lagi."Daddy ... jangan nanis, kan Dapi udah jadi anak baek—Daddy jangan nangis, kan Davi udah jadi anak baik." Davi mengusap air mata Satya. Sungguh Davi jadi anak baik, tapi kenapa sikap baik Davi ini seperti sinyal kalau ini adalah pertemuan terakhir mereka?"Ke-kenapa Davi bohongin Daddy? Kenapa Davi nggak bi-bilang ka-kalau Davi punya papa?" Satya menangis sesenggukan. Rugi Davi menghapus air mata Satya, kalau ujung-ujungnya tetap banjir juga. Davi hanya menggelengkan kepalanya. Entah
Last Updated: 2025-05-12
Chapter: 25. Papa DaviKecurigaan terhadap Binar makin menjadi-jadi, saat Satya akhirnya menyadari kalau semua barang-barang milik Binar di kamarnya ternyata sudah tidak ada. Apa pun tidak ada yang tersisa. Rekaman cctv di rumah Satya menunjukkan kalau Binar pergi dari rumah di saat subuh, lengkap dengan membawa tas besar. Ketika Satya mengecek rekaman cctv, ternyata memang benar kalau Binar sempat membuka laptop milik Satya. Anehnya, dari mana Binar bisa tahu password di laptop milik Satya itu? Ah, Satya lemas di tempat. Tentu saja Binar bisa tahu, Binar sering bersih-bersih di dekat Satya saat laki-laki itu sedang ingin bekerja dengan laptopnya. Kemungkinannya Binar curi-curi kesempatan untuk melirik password di laptop Satya. Apa pun itu, yang jelas Satya jadi paham kalau sebenarnya Binar bukanlah orang kampung yang asli, pantas saja kerjaan Binar saat menjadi pembantu memang kurang becus. Berhari-hari rasanya Satya galau, ditambah galau karena ide produknya kemungkinan besar dicuri Binar. Apa ini mung
Last Updated: 2025-05-08
Chapter: 24. Kabar Buruk"Tumben banget lo baru muncul jam segini, Sat! Terus ngapain bawa bocah ke kantor?" Julian, sahabat Satya, terlihat keheranan saat mendapati Satya datang terlambat, ditambah datangnya juga tidak sendirian.Satya menghela napas dengan panjang. Tidak bisa berkata-kata lagi.Sementara Davi yang sedang ada dalam gendongan Satya pun tersenyum lebar memamerkan giginya ke arah Julian."Halo Om!" sapa Davi dengan ramah kepada Julian. "Gue makin yakin kalau nih bocah memang anak kandung lo, makin lama mukanya makin mirip sama lo, Sat." Pandangan Julian terus bergiliran ke arah Satya dan Davi, memastikan kemiripan wajah dua makhluk yang ada di hadapannya itu."Jul, gue lagi nggak peduli masalah yang itu. Masalah yang lebih gede lagi adalah, gue kehilangan Binar. Itu sebabnya Davi gue ajak ke sini," jelas Satya dengan sedikit lemas.Julian mengernyit. "Binar? Maksud lo baby sitter-nya anak lo ini? Yang waktu itu sempat datang ke kantor, kan? Yang body-nya oke itu? Yang udah lo dapetin perawanny
Last Updated: 2025-05-06
Chapter: 23. Aku Nggak Bikin Kamu Kesakitan, Kan?Di tengah perjalanan nikmat yang mereka lalui di dapur, tiba-tiba saja Binar baru menyadari sesuatu yang terlupakan sejak tadi. Dengan cepat ia pun mendorong tubuh Satya dengan kuat, hingga laki-laki itu pun terjatuh di lantai dapur."Aduuuuhhhhh, uuuuhhh ...." Satya mengaduh kesakitan. "Ke-kenapa, Bi?""Kondomnya!" Binar melotot seperti orang kesurupan. "Kenapa Tuan nggak pakai kondom?"Satya yang masih di lantai pun akhirnya nyengir lebar. Perlahan ia berdiri dan mendekati Binar yang masih melotot tajam itu."Kan tadi udah terlanjur keenakan, ya mana inget juga ambil begituan, Sayang!" ucap Satya dengan lembut sambil meraih tangan Binar, mencoba merayunya lagi."Nggak!" Binar langsung menolak sentuhan dari Satya. "Tuan nggak boleh deket-deket!""Nggak boleh deket-deket gimana? Barusan aja kita tempel-tempelan mirip tokek-tokek di dinding kok!""Tapi Tuan bandel, kenapa nggak pakai pengaman sih?" Binar tetap ngotot, sampai lupa dengan birahinya yang barusan, gara-gara saking syoknya
Last Updated: 2025-05-04
Chapter: 22. Jadi, Sekarang Kita Resmi?Fix, Binar ngambek!Ini terbukti saat makanan yang Satya pesan datang, tiba-tiba saja Binar makan mirip orang kesurupan. Tidak sampai disitu, setiap Satya bertanya selalu jawabannya ketus dan berakhir dengan membuang muka.Kalau begini sih Satya jadi tidak berani mengganggu Binar dengan pertanyaan-pertanyaan lagi. Bahkan sampai mereka pulang pun ternyata Binar masih betah dalam settingan ngambek.Kalau Davi? Sepertinya malam ini Davi paham kalau Binar sedang tidak baik-baik saja, jadi ia pun juga tidak mengganggu baby sitter-nya itu. Davi jadi lebih nempel dengan Satya, hingga akhirnya bocah itu pun ketiduran saat perjalanan pulang.Sesampai di rumah, Satya langsung menidurkan Davi di kamarnya, kemudian ia hendak mencari Binar untuk meminta maaf lagi.Sudah pasti perempuan muda itu kini sedang mengunci pintu di kamarnya, atau mungkin sudah tidur? Satya jadi ragu, sepertinya malam ini Satya tidak akan mengganggu Binar, siapa tahu besok Binar sudah kembali ke settingan awal lagi.Rasany
Last Updated: 2025-04-11
Chapter: 65. Membongkar Sikap Buruk Juan"Ya ampun, Anya, saya nggak bisa lama-lama di sini. Istri saya mau lahiran, saya harus segera pulang." Juan berusaha melepas pelukan dari sekretarisnya tersebut. "Pusing, pu-pusing, Pak!" "Makanya kan tadi saya bilang, kalau nggak bisa minum ngapain dicobain sih? Kamu kan bisa tolak dengan baik-baik, mereka bakalan paham kok kalau kamu nggak biasa. Kalau begini saya harus gimana? Harus titipin kamu sama siapa?" Anya sudah lemas tak karuan, mana peduli dengan omelan atasannya tersebut. Akhirnya mau tidak mau Juan harus mengantar sekretarisnya untuk balik ke kamarnya. Membiarkan Anya beristirahat di sana, mungkin pilihan terakhir Juan akan menitipkan Anya pada staf hotel. "Kunci kamar kamu mana, Nya?" tanya Juan. Anya hanya menunjuk saku di celana bahan yang ia gunakan tanpa bicara apa-apa, sudah terlanjur sakit kepala. Mau tidak mau Juan pun harus meraba saku celana itu cuma untuk mengambil kunci kamar Anya. Dapat! Untung saja kuncinya berbentuk kartu yang mudah diambil. L
Last Updated: 2023-10-24
Chapter: 64. Bahagia Dengan Pilihannya“Ah, aku sih selalu senang kalau temanku ada yang mampir ke sini apalagi kalau sama keluarganya atau suaminya,” jawab Kania. Ekspresinya masih terlihat santai dan ramah. Sesekali Kania melirik ke arah Juan, semakin hari suami orang semakin tampan.“Bagus kalau gitu.” Ralin tersenyum manis. “Kebetulan aku lagi ngidam, kepengen minum kopi yag dibuatin sama kamu. Kebetulan banget kamu ada di sini, Kania, jadi aku bisa dibikinin kopi langsung sama kamu, kan?”“Ngidam kopi yang dibuatin langsung sama aku? Wah, anak kamu tahu banget ya mana Tante yang pinter bikin kopi.” Lagi-lagi Kania melirik ke arah Juan. Kali ini sambil memberi kerlingan mata.Sudah tentu Juan langsung mengalihkan pandangannya, tak mau fokus ke Kania. Lagipula Juan memang sedang menghindari perempuan ini, malah bisa-bisanya Ralin ngidam kopi buatan Kania. Apa benar anaknya ini paham kalau bapaknya ada sesuatu dengan Kania?Ralin fokus mengelus perutnya yang belum begitu buncit. “Sekaligus tahu juga kalau Tante Kania itu
Last Updated: 2023-10-17
Chapter: 63. Kopi Buatan Kania"I-ini, bukan kotak apa-apa, Bu. Kebetulan aja ini kotak bekas, saya diminta tolong sama Pak Juan untuk membuangnya." Anya terpaksa mengarang cerita. Sesuai perjanjian kalau ia akan tutup mulut masalah perselingkuhan Juan. Terlihat Ralin seperti kurang percaya dengan perkataan sekretaris suaminya itu. Matanya terus memperhatikan kotak yang dipegang oleh Anya. "Kotak bekas? Tapi Kenapa kelihatannya masih bagus, ya?" tanya Ralin. "Sa-saya kurang tahu, Bu, saya cuma mengikuti perintah Pak Juan." Anya menunduk hormat. "Mohon maaf, saya permisi sebentar, Bu, kebetulan setelah buang kotak ini saya mau mengerjakan pekerjaan yang lain." Ralin menghela napasnya. "Ya udah!" "Permisi, Bu!" Anya pun kemudian pamitan pergi. "Honey, kenapa nggak bilang kalau mau ke sini?" Juan langsung menghampiri istrinya, sebenarnya agak panik juga karena Ralin datang tiba-tiba. Beruntung saja foto-foto Juan yang dikirim oleh Kania itu sudah dibawa pergi oleh Anya. Terlihat Ralin menatap suaminya dari atas
Last Updated: 2023-10-05
Chapter: 62. Itu Kotak Apa?"Nggak perlu dijelasin, kamu nggak perlu tahu aku lihat buktinya di mana!" Ralin bangun dari posisinya, ia pun langsung pergi meninggalkan Juan dan masuk ke kamar. Juan makin tak paham dengan situasi ini, kenapa malah jadi makin runyam. Belum saja urusannya dengan Kania benar-benar selesai, tetapi kini Ralin sudah salah paham dengan sekretaris Juan. Langsung saja Juan menyusul ke kamar, hendak menjelaskan kembali kalau dirinya tidak ada apa-apa dengan Anya. "Honey ... buka pintunya, dong!" Juan menggedor pintu, meminta istrinya untuk membukakan pintu kamar. "Aku sama Anya beneran nggak ada apa-apa, Honey!" Tak ada jawaban dari dalam kamar, sudah pasti Ralin ngambek tak karuan karena kesalahpahaman ini. Juan lemas di tempat, kalau begini bagaimana caranya untuk meyakinkan istrinya? Juan kembali ke sofa, ia menghempaskan tubuhnya dengan lemas di sofa tersebut. Lama ia terdiam, menyadari kalau dirinya memang kurang ajar karena sudah menduakan istrinya, bahkan dengan sahabat istrinya
Last Updated: 2023-04-06
Chapter: 61. Imbalan Tutup Mulut Juan menganggukkan kepalanya. "Iya, mereka sahabatan dari SMA. Bisa dibilang benar-benar dekat dan saling mengenal satu sama lain!"Anya masih kaget, tak menyangka kalau bos-nya bisa sejahat itu. "Bapak keterlaluan, malah sangat keterlaluan! Kalau saya jadi Bu Ralin dan tahu masalah ini udah pasti saya nggak mau pertahanin rumah tangga saya, Pak! Bapak selingkuh aja udah salah, malah selingkuh sama orang terdekat dari Bu Ralin, itu makin salah lagi!" Anya geleng-geleng kepala keheranan."Ck ... kamu jangan ngomong gitu, dong!""Saya serius, Pak! Nggak ada perempuan yang rela-rela aja suaminya selingkuh apalagi selingkuhannya itu sahabatnya sendiri. Saya nggak bakalan pikir dua kali buat pertahanin pernikahan, mending pisah aja! Malah di awal saya kira karena Bu Ralin itu tipenya Bapak jadi Bapak nggak mungkin berpaling ke cewek lain, ternyata ... ah, memang omongan cowok nggak ada yang bisa dipercaya!"Juan memijat keningnya sejenak. Ia jadi kepikiran dengan kata-kata sekretarisnya in
Last Updated: 2023-01-01
Chapter: 60. Anya, Saya Percaya Sama Kamu!Juan melipat kedua tangannya di depan dada. "Apa yang membuat aku nggak bisa pamitan sama kamu?"Kania lagi-lagi bergerak sesuai kemauan hatinya, kali ini dengan impulsif ia memeluk Juan. Sudah pasti Juan kaget dengan tindakan Kania ini, ia khawatir dengan kamera CCTV yang menyoroti gerak-gerik mereka. "Please, Kania ... jangan begini!" Juan langsung menolak tangan Kania yang memeluknya itu. "Kita harus sama-sama menghargai situasinya. Oke, aku akui kalau aku yang salah, aku yang sudah membuka gerbang perselingkuhan ini. Aku cuma ... cuma awalnya iseng, tapi malah keterusan.""Iseng kamu bilang?" tanya Kania.Juan hanya mengangguk pelan. "Bukannya iseng itu malah membuat kamu jadi ketagihan sama aku? Kamu lebih suka caraku memuaskan kamu daripada istri kamu itu, kan?" "Apa sih mau kamu? Kamu mau menuntut lebih ke aku masalah hubungan ini? Aku nggak bisa, Kania, aku sudah ada istri dan aku nggak akan menceraikan dia!" Juan bersikap tegas, tak mau lagi terpengaruh dengan pesona janda
Last Updated: 2022-11-02
Chapter: Bukan Akhir, Namun Awal BahagiaJun menahan rasa sakit akibat tamparan dari perempuan itu, sambil terus memegang pipinya, Jun pun mendelik kesal ke arah perempuan yang menamparnya."Jadi setelah bertahun-tahun hilang, kamu kembali dan malah melamar perempuan lain?" bentak Hana, perempuan yang menamparnya.Lova kaget akan hadirnya Hana yang tiba-tiba di sana, kenapa perempuan ini bisa ada di sini? pikir Lova terus dalam hati.Padahal sedari tadi Hana membuntuti Barna dan Lova. Ia ingin mencari tahu keberadaan Jun dengan membuntuti mereka, kagetnya Hana saat melihat ada sosok Jun yang tiba-tiba mendekati Lova. Lebih kaget lagi begitu melihat Jun mengeluarkan cincin berlian untuk Lova. Hana tak bisa terima, baginya tak ada perempuan lain yang bisa bersama Jun selain dirinya. Sekian tahun menunggu kabar dari Jun, betapa sakitnya saat melihat kejadian di hadapannya itu.Sementara Jun tak menjawab pertanyaan dari Hana, ia hanya diam tanpa suara. Kemudian malah memilih pergi meninggalkan Hana
Last Updated: 2021-07-24
Chapter: Pasangan Yang Serius?Barna memperhatikan penampilan Lova dari atas sampai bawah, kepalanya menggeleng berkali-kali."Kenapa?" tanya Lova."Kenapa aku baru sadar kalau pakaian kamu terbuka? Pantas daritadi banyak mata laki-laki yang memperhatikan kamu," ucap Barna masih keheranan sendiri, padahal hari ini mau mencari para korban dari Jun, kalau pakaian Lova terbuka begini yang ada Lova lah yang menjadi korban mata laki-laki."Terbuka apanya sih, Bi? Bukannya kamu biasa lihat aku yang lebih terbuka dari ini? Lagian aku udah pakai ini daritadi, kenapa baru sadar sekarang sih?" jawab Lova dengan santai sambil memainkan kuku-kuku cantiknya.Barna menghela napas kasar, ia memang baru sadar kalau pakaian Lova cukup terbuka, mungkin gara-gara Barna terlalu sering melihat Lova dengan pakaian minim bahan jadi menurutnya biasa saja. Namun setelah sadar sedari tadi banyak mata laki-laki di tempat kumuh ini yang memperhatikan Lova, barulah Barna mulai memanas. Tak boleh ada laki-laki lain
Last Updated: 2021-07-22
Chapter: Korban JunBarna mendapatkan rekaman CCTV 3 tahun lalu di minimarket tersebut. Lova lah yang terus-terusan merayu Manager di minimarket itu agar mau membantu mereka mencari rekaman CCTV yang mereka mau.Namun rasanya kalau hanya ini saja tentu tak akan cukup menjerat Jun ke penjara. Mereka harus mendapatkan banyak bukti yang lainnya lagi.Barna mengajak Lova untuk bertemu dengan seseorang yang pernah menjadi korban dari Jun. Ia menuju ke sebuah daerah yang cukup kumuh, ada rumah susun yang bisa dikatakan kondisinya tidak begitu baik. Kotor, jorok, membuat Lova bergidik ngeri dan menempelkan badannya pada Barna."Ngapain sih tempel-tempel?" tanya Barna."A-aku jijik, Bi! Banyak tikusnya itu," Lova menunjuk kumpulan sampah yang tak jauh dari penglihatannya dan ada makhluk kecil berwarna hitam yang paling Lova takuti."Kan jauh, kalau jalan sambil nempel-nempel gini aku jadi gak konsentrasi," ucap Barna."Iiisshhh..." Lova mendesis kesal, kemudian menjauh
Last Updated: 2021-07-18
Chapter: Mencari BuktiLova terbangun dari tidurnya, kepalanya rasanya masih sangat pusing. Perlahan ia coba bangun dan masih di atas ranjang dalam posisi duduk, menguap dengan sangat lebar. Matanya lalu tak sengaja melihat ke arah bawah ranjangnya.Barna masih tertidur nyenyak, hanya saja ada pemandangan yang aneh. Mezi si kucing anggora juga ikut tertidur di sana bersama Barna, namun posisi Mezi tertidur itu membuat Lova bergidik ngeri.Seenaknya si Mezi tidur tepat di atas tongkat sakti milik Barna. Mana dia berkali-kali mengelus kepalanya di sana sambil sesekali membuka mata dan melirik ke arah Lova, lalu terpejam dan tidur lagi."Iiisshhhh, Mez! Kamu apa-apaan tidur di sana?" bentak Lova sambil kemudian turun dari ranjangnya dan perlahan mencoba mengangkat Mezi dari tempat terlarang itu."Kamu tahu aja ya tempat yang begitu!" bisik Lova yang kini sudah berhasil mengangkat Mezi dan menggendongnya. Lalu ia segera memasukkan Mezi ke kandangnya, Mezi terus-te
Last Updated: 2021-07-13
Chapter: Aku Takut“Bi?” Lova kembali menggelengkan kepalanya, ia sangat takut kalau salah lihat lagi seperti tadi, apa laki-laki yang ada di dalam mobil ini memang benar Barna?Laki-laki itu segera keluar dari mobilnya kemudian memegang tangan Lova, “aku dari tadi khawatir, hp kamu gak bisa di hubungin! Kamu gak apa-apa, Lov?”“Kamu Barna kan? Barna yang asli?” Tanya Lova setengah tidak yakin karena selain pengaruh alkohol, tempat itu juga cukup gelap, hanya sedikit penerangan dari cahaya lampu apartemen.“Ya ampun, iya ini aku Barna! Mau siapa lagi?”Lova mendekatkan tubuhnya, berusaha meneliti lebih dekat lagi wajah laki-laki di hadapannya. Rupanya memang benar barna yang dia kenal. Lova pun langsung memeluk Barna, dia ketakutan sekali.“Aku takut, Bi! Tolong aku,” gumamnya lirih.“Takut? Kamu kenapa? Dia apain kamu?” Tanya Barna dengan nada suara yang mulai meninggi.Lova semaki
Last Updated: 2021-07-10
Chapter: KaburJun memeluk tubuh Lova semakin erat, sambil satu tangannya berusaha masuk ke dalam baju kedodoran yang Lova pakai. Tangannya bermain di belakang punggung Lova sambil kemudian melepas pengait bra yang Lova pakai. Kini tangan Jun jadi lebih leluasa untuk bermain di kedua gundukan milik Lova, ia memainkan jarinya di kedua puncak gundukan itu sampai membuat Lova melenguh berkali-kali sambil tetap berciuman. Jun melepas ciumannya kemudian menggendong badan Lova dan membawanya ke dalam kamar yang di tempati oleh Lova tadi. Rasa gairah seakan telah menutupi mata Jun begitu melihat gadis cantik itu yang setengah sadar tak menolak perlakuan yang Jun berikan padanya. Rasanya malam ini akan dia habiskan untuk bersenang-senang dengan gadis cantik ini. Badan Lova terbaring di atas ranjang, dengan lembut Jun kembali mencium bibir Lova, memberi tekanan yang intens lalu menjalar turun ke lehernya, baju Lova sedikit tersingkap ke atas lalu Jun melanjutkan aksinya untuk
Last Updated: 2021-07-08