Si Bangsawan dan Gadis Desa

Si Bangsawan dan Gadis Desa

last updateLast Updated : 2023-08-10
By:  Zhang A YuOngoing
Language: Bahasa_indonesia
goodnovel16goodnovel
10
1 rating. 1 review
20Chapters
2.5Kviews
Read
Add to library

Share:  

Report
Overview
Catalog
SCAN CODE TO READ ON APP

Synopsis

Pertemuan pertama Smith Carlos dengan Elinoure langsung menumbuhkan benih-benih cinta. Waktu demi waktu berlalu, cinta mereka semakin tumbuh secara mengerikan hingga mereka telah lupa siapa mereka sebenarnya. Suatu ketika, hubungan keduanya terkuak. Dari keluarga kedua belah pihak, tidak ada satupun yang setuju. Hal itu dikarenakan perbedaan status yang besar di antara keduanya. Smith Carlos yang merupakan tuan muda keluarga bangsawan dilarang keras memiliki ikatan dengan Elinoure yang berstatus masyarakat kelas rendah. Hubungan mereka berjalan penuh luka liku dan tantangan yang berat. Apakah keduanya bisa bertahan atau justru saling lepas? Sampul by Amea. Sumber gambar dan edit Canva Pro.

View More

Chapter 1

Atas Nama Cinta

Waktu cerita adalah pada zaman setelah tragedi tenggelamnya kapal Titanic.

Di luar hujan mengguyur deras. Anginnya menggulung-gulung. Meniup kencang pohon-pohon, serta membawa percikan air ke dalam.

Diantara gemuruh hujan, aktifitas panas sedang terjadi. Mereka adalah Smith Carlos dan kekasih tercintanya, Elinoure.

Keduanya saling menyatu tanpa sehelai benang pun. Mengeluarkan desahan demi desahan, yang tidak akan mungkin bisa didengar oleh siapapun, mengingat tempat mereka bercinta adalah sebuah menara setinggi 20 meter dari permukaan tanah.

Semakin lama, desahan keduanya semakin kencang. Bahkan bisa dibilang, hampir-hampir ingin menyamai gemuruh hujan.

Nampak merah wajah pria itu. Keningnya yang putih dihiasi buliran keringat. Dan sungguh, bila seperti ini, bagi Elinoure, Smith Carlos teramat gagah perkasa.

"Aku mencintaimu," bisik Smith Carlos membuat dada Elinoure terasa hangat.

Selang dua detik kemudian, sebuah cairan hangat menyembur hebat memenuhi dinding rahim Elinoure. Disusul tubuh Elinoure mengejang beberapa saat sebelum akhirnya ia terkulai lemas.

"Aku mencintaimu, Elinoure," ulang Smith Carlos dengan nafas berderu. Kemudian ia menjatuhkan tubuhnya di atas tubuh wanita itu.

20 menit kemudian.

Keduanya sudah berpakaian lengkap seperti saat sebelum pergulatan panas tadi terjadi.

Dengan penuh kasih sayang, Smith Carlos menata rambut ikal Elinoure. Ia juga menuang wewangian di gaun khas gadis desanya. Kata Smith Carlos, wewangian itu dibeli seharga satu ekor kambing. Padahal isinya tidak lebih dari 50 ml. Tapi emang wanginya awet. Elinoure sudah membuktikan sendiri.

"Aku akan sangat merindukanmu," kata Smith Carlos sambil menatap sedih.

Elinoure menangkupkan kedua tangan pada pipinya. Bola matanya yang kecil dan kecoklatan itu tampak indah dimata Smith Carlos.

"Jangan khawatir," ucap Elinoure dari mulut kecil yang selalu manis bila dilumat, "dua Minggu lagi kita bertemu," lanjutnya, secara penuh memberi semangat.

Smith Carlos mengangguk. Tapi rasanya tetap berat. Bagaimana tidak?

Selama tiga bulan ini, ia dan Elinoure tidak pernah saling berjauhan. Tiga kali selama satu pekan, keduanya pasti bertemu. Entah sekedar menikmati pemandangan hamparan rumput atau melakukan hubungan panas seperti barusan.

Intinya, Smith Carlos tidak bisa, jika tidak bertemu Elinoure meski itu hanya dua pekan.

"Hujan berpamitan." Elinoure mengarah ke luar jendela tanpa kaca. Smith Carlos mengikuti arah pandangan wanita itu.

Langit masih mendung, tetapi hujannya benar-benar reda. Rintik-rintik tipis pun tidak ada sama sekali. Seolah hujan tadi benar-benar puas mengguyur.

"Pulanglah," suruh Elinoure.

"Kau juga," balas Smith Carlos.

Elinoure mengangguk. "Tentu aku pulang, jika tidak, Bibiku akan marah-marah sampai fajar."

Smith Carlos terkekeh-kekeh.

Elinoure menjauhkan kedua tangannya. Wanita itu mengambil payung hitam, yang agak usang. Maklum, itu payung pertama yang dibeli Bibi nya Elinoure. Bahkan, payung tersebut menjadi satu-satunya payung di rumah mereka.

"Elinoure," panggil Smith Carlos.

Elinoure menoleh. "Iya?"

Smith Carlos menggigit bibirnya pelan. Bola matanya mengarah bibir tipis nan merah milik Elinoure. Seketika, nafsu pria itu kembali terpancing.

Dengan sigap, ia meraih pinggul wanita itu. Ia dekap dan ia sambar bibirnya yang merekah.

Elinoure tersenyum. Pun balas melingkari leher Carlos usai meletakkan payungnya secara asal.

Tidak tahu seberapa lama mereka beradegan kissing. Yang jelas, saat ini Carlos berhasil menurunkan resleting celananya (lagi). Kemudian ia berangsur duduk diikuti Elinoure, yang juga duduk diatas pangkuannya sembari menyingsing gaun agar Carlos kembali memasukinya.

Smith Carlos melepas satu persatu tali pengikat gaun di bagian belakang. Sesudah terurai, ia masih harus menanggalkan kain lapisan kedua. Tapi itu tidak lama. Jelasnya, ketika gaun itu tidak menutupi dada Elinoure lagi.

"Carlos," desis Elinoure seraya lebih menenggelamkan kepala Carlos.

"Aku tidak akan pulang. Kita tidak akan pulang. Tunggu sampai tengah malam, sayang," minta Carlos tanpa menghentikan kesibukan tangan dan mulutnya.

"Tapi, Carlos."

Carlos tidak peduli. Ia meremas gundukan itu sangat keras sampai Elinoure menjerit, menggigit bibirnya.

Persetan dengan waktu.

Seakan mendukung, hujan tiba-tiba mengguyur lagi. Bahkan kali ini lebih deras dari sebelumnya. Itu memancing semangat Carlos kian menggebu.

Disisi lain.

Yolanda beranjak dari kursi kayu eboni yang dilapisi cat hitam mengkilap. Jam tua di kediaman megah mereka menunjukkan pukul sepuluh malam. Dan anak bungsu wanita itu belum juga kembali usai tadi siang pamit berkuda.

"Cari putraku itu!!! Besok ada perjalanan jauh, dan sampai sekarang, ia belum pulang." Perintah Yolanda bak perintah raja. Sekali ucap, jangan harap bisa ditentang.

Maka berlari terburu-buru seorang pelayan rumahnya yang membawa payung berkualitas. Demi tidak membuat Yolanda naik pitam, pria itu rela menerobos derasnya hujan, juga melawan ketakutan atas kilatan petir yang menyambar kesana kemari.

"Ya Dewi Fortuna, beri aku keberuntungan," doa pria tersebut.

Bagai didengarkan, ia pun diberi pendengaran suara kuda sekaligus cambukan yang tidak asing di telinganya.

Seketika mata pelayan itu berbinar-binar. "Itu pasti tuan muda."

Harap-harap, tebakannya benar. Namun, rupanya salah. Yang datang bukanlah Carlos, melainkan seorang anak lima belas tahun yang entah kenapa membawa kuda Carlos.

Hiii

Kuda meringkik. Penunggangnya turun. "Hei, paman," sapanya.

Si pelayan berhenti. Cepat-cepat, ia menghampiri. "Tuan kecil, bagaimana bisa kuda tuan muda Carlos ada disini?" Tanya si pelayan.

Bocah yang ia panggil tuan kecil, tidak lain adalah keponakan Carlos. Tepatnya, anak dari kakak perempuan pria itu. Ia lahir saat krisis ekonomi terjadi di negeri penghasil susu sapi terbaik ini. Nama bocah itu, Diego Marvel.

Sambil melepas pakaian Bangsawannya, bocah itu menjawab, "Aku tidak tahu. Si coklat, aku temukan tengah makan rumput di kejauhan sana. Kebetulan, kudaku sedang ngambek. Jadi aku menggantinya dengan kuda milik paman Carlos."

"Jadi tuan kecil tidak melihat tuan muda Carlos?"

Diego Marvel menggeleng. Lalu, pergi begitu saja sembari menyeret tali kudanya.

Si pelayan bergumam, "Terpaksa harus pergi ke padang rumput."

***

Jarak kediaman bangsawan Yolanda menuju padang rumput tidak jauh, juga tidak dekat. Kurang lebih membutuhkan waktu satu jam untuk sampai disana. Pun karena tengah hujan, sekaligus jalan menanjak.

Si pelayan tidak bisa memaksa kuda miliknya menempuh perjalanan ini. Bukannya sampai, nanti yang ada ia terguling-guling mengelilingi dataran bukit.

Bermodalkan payung, serta jantung yang sehat. Akhirnya, si pelayan sampai di lokasi.

Benar, kuda milik Diego Marvel ada di sini. Sungguh tega bocah itu. Meninggalkan kuda tanpa perlindungan dari derasnya hujan.

Lantas, si pelayan membawa kudanya ke bawah pohon yang lebih dari cukup untuk melindungi si kuda dari guyuran hujan.

Kemudian ia berdiri memandangi hamparan hijau basah tersebut.

Meski tanpa penerangan, akan tetapi malam ini bulan nyaris menunjukkan seluruh rupanya.

Berkat cahaya rembulan itulah, si pelayan dapat memastikan, tidak ada seorangpun di atas hamparan rumput tersebut.

Ia mendesah kesal. Ia harus mencari ke sebelah mana?

Expand
Next Chapter
Download

Latest chapter

To Readers

Selamat datang di dunia fiksi kami - Goodnovel. Jika Anda menyukai novel ini untuk menjelajahi dunia, menjadi penulis novel asli online untuk menambah penghasilan, bergabung dengan kami. Anda dapat membaca atau membuat berbagai jenis buku, seperti novel roman, bacaan epik, novel manusia serigala, novel fantasi, novel sejarah dan sebagainya yang berkualitas tinggi. Jika Anda seorang penulis, maka akan memperoleh banyak inspirasi untuk membuat karya yang lebih baik. Terlebih lagi, karya Anda menjadi lebih menarik dan disukai pembaca.

Comments

user avatar
Abigail Briel
sukaaaaa......... jangan lama2 uploadnya ya thor...
2023-06-08 15:07:07
0
20 Chapters
Atas Nama Cinta
Waktu cerita adalah pada zaman setelah tragedi tenggelamnya kapal Titanic.   Di luar hujan mengguyur deras. Anginnya menggulung-gulung. Meniup kencang pohon-pohon, serta membawa percikan air ke dalam.   Diantara gemuruh hujan, aktifitas panas sedang terjadi. Mereka adalah Smith Carlos dan kekasih tercintanya, Elinoure.   Keduanya saling menyatu tanpa sehelai benang pun. Mengeluarkan desahan demi desahan, yang tidak akan mungkin bisa didengar oleh siapapun, mengingat tempat mereka bercinta adalah sebuah menara setinggi 20 meter dari permukaan tanah.   Semakin lama, desahan keduanya semakin kencang. Bahkan bisa dibilang, hampir-hampir ingin menyamai gemuruh hujan.   Nampak merah wajah pria itu. Ke
last updateLast Updated : 2021-11-03
Read more
Pelayan Setia Pada Tuannya
"Menara," kata si pelayan saat kepalanya menengadah, dan mendapati lampu penerangan berwarna oranye dari jendela terbuka menara itu sendiri. Seolah dituntun, si pelayan itu melangkahkan kakinya menuju tempat tersebut. Sementara di dalam menara, Carlos dan Elinoure tengah menuruni anak tangga sambil berpegangan tangan dan sesekali berciuman. Saking bahagianya mereka hari ini, mereka tidak menyadari seseorang telah hadir di depan mereka. Di depan adegan ciuman panas mereka. Hingga kedua bibir mereka saling lepas, mereka seketika tersentak. Bagi diberi titah, Carlos sigap menyembunyikan Elinoure di balik punggungnya. Elinoure pun menundukkan wajah dengan rasa
last updateLast Updated : 2021-11-04
Read more
Batas Antar si Kaya dan si Miskin
"Elinoure." Mendengar nama sang kekasih tercinta disebut, Carlos lekas berbalik. Ditatapnya dengan sorot serius pelayan wanita tersebut. Lalu, Carlos agak mendekat. Setengah berbisik, ia bertanya. "Siapa Elinoure?" Carlos tidak mau rahasia terbongkar. Ia terpaksa pura-pura tidak mengenali Elinoure. Sudut bibir si pelayan wanita itu terangkat. Ada senyum yang tidak bisa dijelaskan melalui kata-kata. Namun, satu yang membuat Carlos takut. Bagaimana kalau pelayan wanita itu melaporkannya pada Yolanda? "Elinoure adalah tetangga saya di kampung halaman, tuan. Semua penduduk menyebut gadis itu sebagai la
last updateLast Updated : 2021-11-06
Read more
Cintaku
Rosita Johannes dan Ivory Johannes. Itulah nama kedua anak perempuan yang saat ini menebar pesonanya, demi memikat hati Carlos. Nampak mereka saling bersaing mengerahkan seluruh kecantikannya. Harap-harap, Carlos dengan segera menentukan. Namun, malang. Bukannya Carlos terpikat, justru ia enggan menatap mereka. Hal itu menimbulkan raut kekecewaan di wajah kedua perempuan itu, disusul tatapan resah dari sang tuan rumah. "Nak Carlos, di depanmu pemandangan indah disajikan. Lantas, mengapa, kau berpaling?" Carlos mau tak mau menoleh. Terlihat wajahnya yang masam. Lalu, dengan perasaan seadanya, ia berucap, "Maaf, Paman. Kedua anak perempuanmu tidak membuatku terpikat." 
last updateLast Updated : 2021-11-07
Read more
Pergilah
Elinoure terhenyak hebat. Reflek, ia menjauhkan kepala Carlos dari lehernya. Namun, sulit bagi Elinoure melakukan itu. Pagutan bibir Carlos terasa kuat. Hampir-hampir seperti hisapan vampir yang gila darah. "Berhenti, Carlos! Berhenti!" Minta Elinoure dengan wajah merah menahan birahi sekaligus panik. Tatapan Larissa kian tajam. Baru Elinoure sadari, sang bibi ternyata membawa kayu rotan yang biasa dipakai untuk membersihkan kasur. Sekarang kayu rotan itu diayun-ayunkan. Tampaknya siap mendarati tubuh Carlos. Dan sebelum hal itu terjadi, Elinoure lantas berteriak. "Jangan, Bu!!!" Spontan Carlos men
last updateLast Updated : 2021-11-08
Read more
Dua Pihak Memisahkan
"Apa begini caramu membalas kebaikan kami semua, Smith Carlos?" Lontar sang kakek, mengawali persidangan panas. Carlos terdiam. Ia mematung, memandangi satu persatu wajah anggota keluarganya. Lengkap. Semua anggota keluarga hadir. Terkecuali para keponakan, termasuk Diego Marvel. Lalu, pandangan Carlos berhenti pada sang ibu. Wanita bergaun putih tulang yang dihiasi brokat itu seolah sedang sesak nafas. Wajahnya merah, matanya nyaris keluar. Dan semenjak Carlos datang, ia terus mengipasi wajahnya dengan kipas mewah keluaran desainer terkenal asal Amerika. Carlos merasa bersalah telah membuatnya malu, kemarin. Ia pun tidak berani memandang mereka lagi. Ia tertunduk menahan segala perasaan dalam dadanya.
last updateLast Updated : 2021-11-10
Read more
Penghinaan
"Jadi, Elinoure sayang. Anggap itu adalah bentuk lamaran ku untuk mu. Dan bulan depan, kita bisa melangsungkan pernikahan." Kalimat itu sukses membuat Elinoure terbelalak. Spontan ia menarik kalung yang baru saja dikenakannya secara paksa. "Akhh." Wanita itu memekik kesakitan. Kulit di lehernya sedikit tergores. "Elinoure! Apa yang kau lakukan?" bentak Larissa. Sementara pria pemberi kalung itu sudah melotot tajam, siap memuntahkan amarah. Elinoure tidak berpikir panjang. Kalung batu Ruby itu ia lemparkan begitu saja di wajah pria pemberinya. "Aku tidak sudi menikah denganmu!" Tolaknya mentah-menta
last updateLast Updated : 2021-11-13
Read more
Ancaman
"Elinoure! Bangun!" Seruan ibunya tak digubris. Ia mengeluarkan surat itu, ia membukanya sambil berjalan menuju jendela. [Pejamkan matamu] Dua kata itu diikuti Elinoure. Ia memejamkan matanya selama beberapa detik. "Carlos," sebutnya lirih. Dengan wajah tenang dan senyum tipis mengukir, Elinoure kembali membuka matanya. Ia lanjut membaca surat itu. [Gelap, bukan? Begitulah aku saat ini] Elinoure menghela nafas. Dulu, ia dan Carlos juga pernah melakukan hal serupa. Disetiap Carlos membuka mata, maka ia akan berkata, "Hidupku gelap tanpamu."
last updateLast Updated : 2021-11-18
Read more
Menembus Malam Hanya Untukmu.
Siang berganti malam.Carlos berdiri di tengah hamparan rumput. Tempat ia menemukan sosok Elinoure yang sangat ia cintai itu, menjadi sepi seperti pemakaman tapi disana tidak ada batu nisan tertancap.Carlos mengedarkan pandangan. Entah kenapa, ia merasa pohon-pohon di sekeliling hamparan rumput menjadi buram, dan hampir semuanya seolah tertutup kabut.Carlos mengecek kedua matanya agar penglihatan jelasnya kembali, tetapi tidak. Apa yang ia lihat masih buram kecuali hamparan rumput yang ia pijakki.Diantara keheningan itu, suara wanita tiba-tiba muncul. "Carlos, tolong!"Carlos otomatis balik badan mencari sumber suara. Namun, selain pandangan buram, ia tidak menemukan apapun! Apapun!"Carlos!!!" Suara wanita itu semakin jelas. Carlos kini dapat mengenal siapa pemilik suara itu."Elinoure!" Carlos balik berseru. "Elinoure!" Sekaligus berputar mengedarkan pandangan tanpa melewati satu jengkal pun."Carlos!!!" Suara Elinoure terdengar lagi, tetapi anehnya Carlos tidak menemukan wujud w
last updateLast Updated : 2023-03-16
Read more
Tetap Pada Pendirian.
Bulan masih bertahta. Dingin seolah enggan pergi. Sepasang kekasih yang lama tak berjumpa itu masih sibuk dengan kegiatan menghangatkan tubuh masing-masing.Desahan demi desahan memenuhi ruang utama dan satu-satunya ruangan di menara itu. Desahan di tengah kabut dingin sungguh indah di telinga Carlos. Itu membuatnya kian bersemangat, lebih bersemangat hingga akhirnya sesuatu yang sangat ingin dia keluarkan tumpah ruah di atas perut Elinoure."Aku mencintaimu," bisik Carlos menyusul.Elinoure tersenyum di sela nafasnya yang tersengal-sengal.Kemudian Carlos jatuh ke pelukan Elinoure. Lalu gadis itu merangkul serta menyelimuti sebagian tubuhnya menggunakan gaun yang dia tanggalkan sejak satu jam lalu.Selang beberapa saat, Carlos beranjak bangun. Dan Elinoure ikut beranjak duduk.Carlos menggunakan pakaiannya satu persatu, sekaligus membantu Elinoure menggunakan gaunnya yang agak lembab karena keringat percintaan mereka.Setelah semua pakaian kembali melekat, Carlos merangkul Elinoure d
last updateLast Updated : 2023-05-23
Read more
Explore and read good novels for free
Free access to a vast number of good novels on GoodNovel app. Download the books you like and read anywhere & anytime.
Read books for free on the app
SCAN CODE TO READ ON APP
DMCA.com Protection Status