author-banner
Xzyon_
Xzyon_
Author

Novels by Xzyon_

Rahasia di Balik Meja Kerja

Rahasia di Balik Meja Kerja

Rani Widyastuti punya tiga prinsip hidup yang sakral: jangan lupa password e-banking, jangan sentuh es krim mantan kos, dan yang paling penting—jangan jatuh cinta sama atasan sendiri. Sayangnya, prinsip terakhir itu resmi runtuh sejak kedatangan Adrian Baskara, bos baru yang bikin satu kantor mendadak rajin pakai eyeliner. Ganteng? Iya. Karismatik? Banget. Tapi buat Rani, cinta diam-diam pada atasan itu seperti cicilan KPR—bikin deg-degan dan nggak ada jaminan lunas. Dengan strategi ninja, Rani berusaha menyembunyikan rasa sukanya di balik file laporan dan post-it warna pink. Tapi bagaimana kalau ternyata sang bos juga menyimpan rahasia kecil tentang Rani? Rahasia yang bisa mengubah segalanya... atau bikin satu kantor meledak karena drama internal lebih heboh dari sinetron prime time. Ini bukan sekadar kisah cinta kantor biasa. Ini tentang rahasia, tawa, dan satu meja kerja yang jadi saksi bisu jatuh cinta paling absurd tahun ini.
Read
Chapter: Chapter 06 - Hati-Hati, Ada Jatuh Cinta di Antara Deadline
Setelah malam itu di mobil, aku nggak bisa tidur.Bukan karena kopi instan sachetan yang tadi kuminum di kantor, tapi karena kalimat Adrian yang muter-muter di kepalaku kayak sinetron tanpa iklan."Aku tertarik sama kamu.""Kalau suatu saat aku ngajak kamu... bukan buat meeting, tapi buat makan malam... kamu nggak kaget."Plis, Pak. Aku udah kaget dari kalimat ketiga. Ini bukan nonton film, tapi dada aku beneran ngilu-ngilu dikit kayak abis sit-up dua kali.*****Pagi harinya, aku bangun dengan kepala penuh drama dan rambut segimbal gulali. Udah kayak tokoh utama drama Thailand yang lupa siapa dirinya.Dan untuk pertama kalinya, aku berangkat kerja tanpa drama snooze alarm. Bahkan sarapan. Bahkan pakai concealer.Kenapa? Karena ada kemungkinan besar aku akan satu ruangan sama orang yang bilang dia tertarik padaku.Lo tau rasanya masuk kantor setelah itu semua? Rasanya kayak masuk sekolah setelah nulis surat cinta ke guru BK. Deg-degan, awkward, tapi setengah penasaran juga.*****Begi
Last Updated: 2025-05-28
Chapter: Chapter 05 - Kalau ini Bukan Taksiran, Aku Mau Lempar Kalender
Setelah malam itu di kafe rooftop, aku pulang dengan kepala penuh tanda tanya dan dada penuh... ya, penuh deg-degan.Bukan karena kopinya mengandung kafein tingkat dewa. Tapi karena Adrian—bosku sendiri—baru aja bilang aku itu beda, jujur, spontan, dan bikin segalanya terasa lebih hidup.Bos, plis… jangan gitu. Aku bisa salah paham dan mulai ngelamun nyari nama anak.Besok paginya, aku bangun lebih awal. Ajaib. Biasanya alarm lima kali snooze, baru bangun. Tapi pagi ini? Alarm baru bunyi dua detik, aku udah duduk. Kayak tokoh utama film yang sadar dirinya punya peran penting dalam hidup orang lain.Aku berdiri di depan cermin sambil oles lip tint yang biasanya cuma kupakai kalau ada kondangan. Hari ini… buat meeting. Meeting bareng Adrian."Tenang, Ran," bisikku ke pantulan wajah sendiri. "Ini cuma kerja. Cuma kerja."Tapi bibirku udah kayak abis makan stroberi langsung dari ladangnya.*****Di kantor, Dinda udah nunggu di meja, matanya melotot kayak baru lihat diskon 90 persen di tok
Last Updated: 2025-05-28
Chapter: Chapter 04 - Jangan-Jangan Aku Lagi di FTV?
Aku duduk di halte depan kantor, nungguin ojek online yang kayaknya lagi cari jalan pulang dari Bandung. Udara panas, makeup udah luntur, dan aku masih bengong mikirin omongan Adrian tadi di rooftop."Aku butuh bantuanmu. Tapi bukan soal kerjaan."Kalimat itu muter-muter di kepala kayak lagu dangdut remix. Bukannya fokus balas chat dari Dinda yang nanya, "Lo hidup nggak sih, Ran? Kenapa tiba-tiba ilang?", aku malah ngelamun sambil ngelus-ngelus sedotan di tangan yang tadi kupakai buat ngaduk teh.Sampai akhirnya motorku datang dan aku naik tanpa banyak mikir. Begitu duduk, si abang nanya, "Mbaknya Rani, ya?""Iya, Bang. Jalan aja, jangan nanya macem-macem ya, hati saya lagi goyang."Abangnya ngangguk paham. "Oh, abis meeting besar, ya? Saya sering jemput penumpang yang abis meeting, memang suka mellow."Luar biasa empati abang ini.*****Sampai rumah, aku langsung masuk kamar dan ngelempar tas kayak di film remaja. Buka ikat rambut, nyalain kipas, terus jatuh ke kasur sambil teriak, "
Last Updated: 2025-05-28
Chapter: Chapter 03 - Badai Bernama Meeting
Aku baru duduk lima menit, secangkir kopi belum sempat diseruput, dan playlist mellow pagi ini baru nyampe lagu kedua, ketika notifikasi Google Calendar muncul seperti petir di siang bolong:📅 Meeting All-Staff: Jam 10.00 – R. Presentasi Besar – Agenda: Perkenalan dan Penyelarasan VisiAku menatap layar, lalu menatap cermin kecil di laci meja.“Visi? Yang aku lihat sekarang cuma kantung mata dan jerawat kecil yang muncul kayak hadiah kejutan,” gumamku sambil panik menepuk-nepuk bedak padat ke wajah. Sialnya, aku malah kelebihan dan sekarang pipiku kayak pantat bayi yang baru bedakan.Dinda menyembul dari belakang kubikel, matanya berbinar kayak penonton sinetron yang baru tahu kalau tokoh utamanya amnesia."Rani, kamu udah siap? Aku denger-denger, hari ini bos baru bakal nyampaikan presentasi perdananya. Serius. Ini kayak debut K-pop tapi versi kantor."Aku meliriknya lemas. "Debut K-pop? Aku takut malah kayak audisi X-Factor kalau dia mulai nanya-nanya dan aku jawabnya pake logat Be
Last Updated: 2025-05-27
Chapter: Chapter 02 - Jangan Kepedean, Ran
Besoknya, aku bangun lebih pagi dari biasanya. Alarm belum sempat bunyi, tapi aku udah melek kayak abis mimpi disawer gaji tiga digit. Aku mandi lebih lama, pilih kemeja warna biru langit (katanya warna tenang dan bikin orang terlihat profesional—padahal niatnya biar matching sama warna mata bos baru. Ups.)Sesampainya di kantor, aku mencoba terlihat santai. Cuek. Tidak terobsesi. Tapi langkahku terlalu ringan untuk dibilang wajar. Bahkan lift kantor aja kayak lebih cepat mengantarku ke lantai lima. Biasanya dia suka drama ngadat di lantai tiga."Tumben datang awal?" tanya Mas Tyo dari bagian IT sambil menoleh dari belakang monitor.Aku pura-pura garuk kepala yang nggak gatal. "Lagi pengin jadi karyawan teladan. Kali aja dapet bonus."Dia nyengir. "Atau dapet perhatian bos baru?"Aku tersedak air minumku sendiri. "Kamu denger gosip dari mana sih?!""Aku nggak butuh gosip. Aku cukup duduk di dekat pantry dan mendengar degupan jantungmu waktu dia ngomong 'kamu' kemarin."Astagaaaa.Tern
Last Updated: 2025-05-27
Chapter: Chapter 01 - Bukan Hari Senin Biasa
Kalau hari Senin biasanya identik dengan kantung mata, kopi dingin, dan kemeja kusut, maka hari ini agak beda. Aku—Rani Widyastuti—bangun lebih pagi, pakai kemeja yang masih wangi setrika, dan bahkan sempat sarapan bukan cuma dengan kopi dan galau.Penyebab perubahan hidup yang drastis ini cuma satu: bos baru."Dia katanya masih muda, Ran. Terus tinggi, putih, dan katanya lulusan luar negeri. Gaya banget!" bisik Dinda, teman satu timku, sambil menyeruput teh tarik dari gelas yang lebih besar dari niatnya kerja hari ini.Aku mendengus pelan. "Terus kenapa emangnya kalau lulusan luar negeri? Emang dia mau ngajarin kita cara bikin laporan keuangan sambil main ski?""Ya siapa tahu dia ngajak kamu dinner dulu, baru ngajarin ski-nya."Aku nyaris menyemburkan roti isi telurku. "Ngajak aku dinner? Din, aku ini siapa? Admin keuangan yang laptopnya aja udah dua kali diselamatin Pak Herman dari BSOD.""Tapi kamu lucu. Mungkin dia suka cewek lucu."Aku menatap Dinda dengan tatapan khas: tatapan '
Last Updated: 2025-05-27
Love Struggle

Love Struggle

Kalian tahu apa yang paling menyakitkan dari sebuah penghianatan? Bukan selingkuhnya, bukan juga tentang wanita yang diam-diam meruntuhkan bahtera suatu hubungan yang kita jalani. Hal yang paling menyakitkan dari sebuah penghianatan adalah ia hanya bisa dilakukan orang yang paling kita percayai. Kata-kata yang kita anggap kejujuran, ternyata hanya bohong belaka. Janji manis yang membuat kita yakin, ternyata hanya ingkar semata. Aku tidak pernah mencintai orang lain sedalam aku mencintai Riga. Aku tidak pernah percaya orang lain, seyakin aku mempercayai Riga dan sahabatku. Lantas apa? Cintaku dikhianati. Kepercayaanku dinodai. Kalian tahu? Luka dari penghianatan tidak bisa disembuhkan. Kata-kata tentang permintaan maaf hanya tameng belaka. Luka itu terlalu dalam. Mengiris relung hati paling rentan
Read
Chapter: Chapter 05: [Bayang-bayang masalalu dan hari pertama dengannya]
"BESOK PULANG SEKOLAH TUNGGUIN GUE DIPARKIRAN MOTOR! GUE GK MAU TAHU! GUE GK MAU ADA KATA PENOLAKAN!!" teiakan dari bibir Liora itu masih terngiang jelas di telinga Riga. Riga pun melirik jam yang melingkar pada pergelangan tangannya, lima belas menit lagi pelajaran akan selesai, dan dia harus menunggu Liora diparkiran motor sekolah, huffttt ini semua salah Alden! Tapi entah mengapa Riga mulai tidak mempermasalahkannya saat ini, justru Riga senang! Arghh persaan aneh!. 15 menit sudah berlalu, jam pulang sekolah tiba, Liora cepat berkemas, dan hendak keluar kelas. "RIGAAA!!!" teriakan itu berhasil memecahkan gendang telinga Riga, dengan sedikit kesal Riga menoleh dan memberikan sang empunya suara itu tatapan tajam seperti ingin menghujam. "Ada apa?" tanya Riga. "Semangat yah, semoga hari lo menyenangkan sama Liora," ucap Alden padaku! Membuatku tersenyum miring!. "Ami
Last Updated: 2021-09-22
Chapter: Chapter 04: [Masalalu]
Akhirnya sampai juga di kediaman Riga, kebetulan Riga Alden, dan Devian memang menempati rumah yang sama. Itu karena orang tua mereka saling kenal dan sama-sama sibuk di dunia bisnis, tak heran bila Riga, Alden dan Devian bersahabat baik Riga memasukkan mobilnya kegarasi, sementara Liora dan kedua sahabatnya menunggu di depan gerbang. "Hey kalian gak mau mampir?" tanya Riga yang tiba-tiba saja sudah berada di depan gerbang. "Gak usah, gak papa kok, btw kalau bisa besok honey pakai mobil lain yah jangan mobil itu lagi, soalnya mereka pasti udah nandain plat mobil honey, dan pasti mereka bakal rencanain sesuatu juga," ucap Liora. "Oke, lo yakin gak mau mampir? Tangan lo gimana?" tanya Riga. "Apaan sih orang tangan Lio gak kenapa-kenapa juga, gak usah lebay pacar!" ucap Liora. "Padahal mah nyeri-nyeri teuing," bati
Last Updated: 2021-09-07
Chapter: Chapter 03: [Dia Penyelamat ku]
Haii, apa kabar?SATU... DUA... TIGA... Liora pun mendongak ke bawah dan ternyata yang ada di bawah sana adalah Riga ha? Sumpah demi apa? Riga!!! "Aaaaaaa!!" teriak Liora dan refleks melempar gitarnya ke bawah lalu terdengarlah bunyi BUKHHSSSS!! "Awsss! Sakit," ringis Riga sembari mengelus elus kepalanya yang tertimpa gitar. "Oupsss maaf gak sengaja honey," Liora menutup mulutnya dengan telapak tangan. "Dasar bad girl's, turun gak!! Sini lo buruan!!" nampaknya Riga tengah marah besar. "Oke, oke, Liora turun," ucap Liora.
Last Updated: 2021-09-06
Chapter: Chapter 02 : [Sang Juara]
"Siap, satu, dua, TIGA." Bola basket yang dilambungkan Liora cukup tinggi, Alden dan Liora bersiap untuk melompat, dan... Haaaaapppp!!! Bola itu berpihak pada Liora, ia mulai men-dribble bola basket yang ada digenggamannya, sementara Alden berfikir bagaimana caranya bola itu bisa berpindah padanya. "Gue emang pendek, tapi soal loncat gue bisa setinggi langit," lirih Liora penuh penekanan. Alden hanya tersenyum sinis mendengar ucapan Liora. "Bola boleh lo yang dapat, tapi gue yang akan tetap menang," ujar Alden dengan nada yang mengejek. "Hehe!! Lihat aja nanti," balas Liora tertawa, lebih tepatnya menge
Last Updated: 2021-09-04
Chapter: Chapter 01: [Menyebalkan]
Terik matahari yang kian membakar kulit tak mematahkan semangat seluruh siswa dan siswi kelas X Ips 1 untuk tetap menunggu kehadian Pak Supriadi sang guru olahraga mereka usai bel jam istirahat pertama selesai berbunyi. Lima belas menit sudah mereka menunggu akan tetapi guru olahraga mereka 'tak kunjung menampakkan diri, sebenarnya kemana sih Pak Supriadi? Lama menunggu membuat Liora bosan, akhirnya ku putuskan untuk mengambil bola basket di keranjang besar yang berada di pinggir lapangan, dan memainkannya sendiri karena Amanda dan Dhita sedang sibuk membuka aplikasi sosmed yg ada di hp mereka. Dughkk.... dughkk... Begitulah sekiranya suara pantulan bola yang sedang dimainkan Liora, matanya menatap lurus pada ring basket dan
Last Updated: 2021-09-04
You may also like
Love Nino
Love Nino
Romansa · Anwarade
4.2K views
PUDING JELLY
PUDING JELLY
Romansa · yessiratna
4.2K views
Greedy
Greedy
Romansa · Ezzel kalila
4.2K views
Hanya Dirimu
Hanya Dirimu
Romansa · ErliyaA
4.2K views
Rahasia di Rumah Maduku
Rahasia di Rumah Maduku
Romansa · Arzaderya
4.2K views
Gairah yang Terpendam
Gairah yang Terpendam
Romansa · Meng Shue
4.2K views
Explore and read good novels for free
Free access to a vast number of good novels on GoodNovel app. Download the books you like and read anywhere & anytime.
Read books for free on the app
SCAN CODE TO READ ON APP
DMCA.com Protection Status