Marriage With Dosen

Marriage With Dosen

By:  Indriani sonaris  Ongoing
Language: Bahasa_indonesia
goodnovel16goodnovel
10
5 ratings
32Chapters
16.3Kviews
Read
Add to library

Share:  

Report
Overview
Catalog
Leave your review on App

Ini seperti mimpi buruk yang berlangsung lama. Saat Stella harus menikah dengan Dosen Killer di kampusnya. Tidak pernah sekalipun terpikirkan ataupun terbayangkan dirinya akan hidup bersama dengan orang yang dia benci. Apakah yang akan terjadi saat kedua insan yang saling membenci harus bersama karena sebuah perjodohan. Akankah Stella bertahan hidup bersama dengan sang Dosen Killer?

View More
Marriage With Dosen Novels Online Free PDF Download

Latest chapter

Interesting books of the same period

To Readers

Selamat datang di dunia fiksi kami - Goodnovel. Jika Anda menyukai novel ini untuk menjelajahi dunia, menjadi penulis novel asli online untuk menambah penghasilan, bergabung dengan kami. Anda dapat membaca atau membuat berbagai jenis buku, seperti novel roman, bacaan epik, novel manusia serigala, novel fantasi, novel sejarah dan sebagainya yang berkualitas tinggi. Jika Anda seorang penulis, maka akan memperoleh banyak inspirasi untuk membuat karya yang lebih baik. Terlebih lagi, karya Anda menjadi lebih menarik dan disukai pembaca.

Comments
user avatar
Zheenius
ini bsa lanjut gak?
2023-04-18 18:39:41
0
user avatar
Andy Aldiano
semoga setelah berbulan2 ini akan ada kisah selanjutnya
2022-12-09 21:23:15
0
user avatar
Kinan Larasati
keren banget novelnya. gak bosen bacanya
2022-11-30 16:18:19
1
user avatar
via komalasari
Ini gada kelanjutan nya lagi kah?
2022-03-03 02:44:33
1
user avatar
Anggraeni
suka, favorite banget
2021-05-25 21:00:07
2
32 Chapters
Prolog
"Kenapa mau menerima perjodohan ini?" tanya wanita yang berdiri di depan meja bersebrangan dengan pria tampan yang duduk angkuh di meja kebesarannya."Karena aku merasa harus menerimanya," jawabnya dengan enteng."Bisakah memberi alasan yang lebih logis?" tanya wanita itu mendelik tajam."Apa kurang masuk akal alasanku? Aku tidak memiliki alasan apapun, aku hanya ingin saja.""Tapi kenapa?" wanita itu tampak emosi."Karena saya mau." Jawaban sang pria sudah pastilah membuat sang wanita tersulut emosi hingga ke ubun-ubun."Batalkan perjodohan ini, saya tidak mau menikah dengan Bapak!" desisnya tajam."Saya menolak," jawabnya enteng."Kau!""Saya senang menghabiskan waktu untuk menjatuhkanmu." Jawaban itu membuat sang wanita semakin emosi dan menatap tajam pria di depannya."Baiklah, maka aku tidak akan membatalkan perjodohan ini. Aku menerima tantangan anda, Pak Dosen! Kita lihat saja siapa yang akan memenangkan permaina
Read more
Bab 1
Stella Pov"Hooaaammm" rasanya ngantuk sekali.Aku baru selesai mengerjakan tugas kuliahku dan merenggangkan seluruh tubuhku yang terasa kaku. Aku melihat jam Doraemonku yang bertengker cantik di meja belajar. Waktu sudah menunjukkan pukul 11 malam dan aku baru selesai mengerjakan tugas kuliahku. Baru masuk kuliah saja sudah di kasih tugas seubruk. Aku mengikat rambutku asal, dan merebahkan tubuhku di atas ranjang king size doraemon empukku.Aku memang maniak doraemon, kucing lucu itu sungguh aku sangat menyukainya. Jadi hampir semua barang yang ada di kamarku itu berbentuk doraemon atau bergambar doraemon. Anggap saja aku ini alay, tetapi kalau sudah maniak yah mau gimana lagi.Oh iya, aku Stella Anindita Wiratmaja. Aku seorang mahasiswa semester 3 di fakultas kedokteran di salah satu universitas di Jakarta. Usiaku masih 20 tahun, masih sangat muda kan?Baiklah cukup sampai di situ aku memperkenalkan diriku, sekarang ras
Read more
Bab 2
Aku baru saja sampai di rumah dengan wajah yang di tekuk karena masih sangat kesal dengan dosen TMII itu. "Aduh anak Mama yang begitu cantik, kenapa cemberut pulang kuliah?" aku menengok ke arah Mama yang terlihat tengah duduk santai sambil membaca majalahnya."Mama,, Stell lelah." Aku merajuk manja pada Mamaku dengan memeluknya dari belakang."Ya sudah sebaiknya kamu mandi biar segar terus makan. Mama akan hangatkan makanan untukmu.""Oke Ma." Aku berlalu pergi meninggalkan Mama, dan sedikit berlari menuju kamarku.30 menit sudah aku habiskan dengan berendam air hangat di dalam bathup untuk menetralisir pikiranku tentang dosen TMII itu. Akupun segera menuju ke ruang makan, karena perutku sudah berdrum band meminta upah."Ayo sayang makan." Sesampainya aku di meja makan, aku melihat Mama tengah menyajikkan makanan ke dalam piring untukku."Makasih Mamaku sayang," aku menampilkan senyuman terbaikku padanya. Mama duduk di deka
Read more
Bab 3
Adrian PovAku baru pulang dari rumah sakit, pekerjaanku lumayan sibuk sekali. Selain menjadi dosen sementara menggatikan Bu Dwi, aku juga harus bertugas di rumah sakit sebagai dokter. Aku memasuki rumah yang tampak sepi, mungkin Mama dan Papa sudah beristirahat.Kedua Kakakku sudah memiliki kehidupan mereka sendiri, jadi kini hanya aku dan kedua orangtuaku yang tinggal di rumah besar ini. Aku berjalan memasuki kamarku dan menyimpan kunci mobil beserta handphone ku di atas nakas. Aku bergegas masuk ke kamar mandi untuk membasuh tubuhku yang terasa lengket sekali.Setelah merasa segar, aku berjalan menuju ke atas ranjang dan memainkan handphoneku. Ada beberapa pesan masuk dari Milner, yang memintaku untuk bertemu dengannya. Milner adalah kekasihku satu bulan ini. Selain pesan dari Milner, group chat membuat notipku jebol hingga 999+. Group chat Asosiasi Pria dan Group Asosiasi Little Brotherhood selalu ramai setiap harinya apalagi dengan
Read more
Bab 4
Stella PovMalam ini sesuai rencana, aku bersama kedua orangtuaku pergi ke sebuah restaurant Kristal yang begitu mewah di Jakarta. Siapa yang tak mengenal kata Kristal, semuanya pasti tau, perusahaan kuliner yang termasuk 5 besar perusahaan yang mendunia di Indonesia. Itu adalah perusahaan makanan yang katanya ownernya itu tampan banget. Dan sialnya setiap kali aku ke sini untuk makan siang, aku tidak pernah bertemu dengannya. Malah bertemu dengan Bapak-bapak gemuk dengan kepala plontos yang bilang sebagai Manajernya.Mama memintaku untuk turun dari dalam mobil dan berjalan memasuki restaurant yang mengambil gaya Eropa dan memiliki bangunan beberapa tingkat. Selain itu di bagian atas restaurant ini di buat outdoor dan terbuka hingga memperlihatkan langit malam tanpa penghalang. Terdapat juga sebuah kolam renang berukuran sedang dan beberapa gazeboo juga tempat pembakaran. Sepertinya sangat cocok untuk berkencan di sana dengan nuansa yang begitu romantic.
Read more
Bab 5
"Ayo kita ke club," seru kak Datan saat aku mampir ke rumah latihan Brotherhood. Di sana ternyata sudah ada bang Vino, kak Datan dan juga Joshua. Mereka semua sedang ada masalah dengan para istri mereka dan melarikan diri ke sini.Aku mengangguk menyetujui ajakan mereka dan mengikuti mobil mereka dari belakang hingga kami semua sampai di sebuah club malam yang ada di Jakarta. Mereka langsung memesan private room untuk kami semua.Di dalam ruangan, beberapa minuman berjejer dan mereka meneguknya perlahan tanpa ingin mabuk dan sibuk berbincang dengan begitu khidmat. Intinya mereka mengeluh tentang istri mereka semua dan juga anak. Aku sampai ngeri mendengarnya, apa pernikahan semengerikan itu saat terkena masalah? Apalagi putra kak Datan yang sangat sangat ajaib itu.Aku memilih pergi ke toilet meninggalkan mereka semua, hingga langkahku terhenti di dekat meja bartender. Pandanganku menangkap seseorang yang aku kenali. Dia Stella, sedang apa dia di tempat seperti
Read more
Bab 6
Adrian tersenyum puas melihat ekspresi Stella yang melotot. “Ini tidak mungkin!”          “Kau masih mau mengelak padahal jelas-jelas di foto itu kau yang memelukku,” ucap Adrian dengan santainya meneguk minuman yang ada di atas meja bar.          “Itu gak mungkin,” tolak Stella menatap tajam Adrian yang melipat kedua tangannya di dada. “Ja-jadi apa semalam kita-“          “Ya,” ucap Adrian dan itu membuat Stella memekik kaget seraya menyilangkan kedua tangannya di dada dan menatap Adrian dengan horor. Sungguh saat ini Adrian ingin tertawa melihat wajah Stella yang terlihat bodoh.          “Tidak tidak,” kekeh Adrian tak kuasa melihat wajah Stella. “Kita hanya tidur, aku tidak tertarik dengan tubuh krempengmu itu,” ucap Adrian masih dengan kekehannya dan seketika wajah Stella be
Read more
Bab 7
“Hallo Kirana,”          “Uncle Rian!” teriak Kirana, gadis kecil berusia 5 tahun itu berlari menerjang tubuh Adrian yang baru saja datang.          “Om bawa banyak boneka untukmu, Sayang.” Adrian memangku tubuh Kirana dan menyerahkan boneka ke Kirana. “Sebagian di bawa Bibi dari dalam mobil Om.”          “Selalu saja memanjakannya, boneka di kamarnya sudah sangat banyak, bikin sumpek dan gak bisa gerak,” gerutu Leonna.          “Mommy iri yah sama Kiran, karena Kiran dapat boneka banyak. Sedangkan Mommy nggak dapat,” ucap Kirana seraya meleletkan lidahnya ke arah Leonna membuat Leonna mendengus.          “Aku dengar kau menerima perjodohan dengan anak teman Papa,” ucap Leonna menyuguhkan orange jus di atas meja untuk Adrian ya
Read more
Bab 8
Stella melempar semua boneka di dalam kamarnya karena kesal, tega sekali orangtuanya tetap menjalankan perjodohan ini dan sialnya ia tak mengetahui apapun. Pantas sejak pulang koas tadi sore, Ibu nya meminta dia diam di dalam kamar dan menyerahkan sebuah dress cantik berwarna pastel. Ini alasannya, karena keluarga dari Mr. Adrian akan datang dan sekarang sudah berada di bawah tengah berbincang-bincang.          “Sial!” gerutu Stella terus mondar mandir di dalam kamarnya dengan mengepalkan kedua tangannya erat. Bahkan dosen itu tak menolak perjodohan ini. Stella yakin Adrian merencanakan sesuatu hingga dia mau menerima perjodohan ini dengan mudah.          “Aku harus kabur dari sini,” gumam Stella langsung mencari sesuatu untuk meloncat dari jendela kamarnya dan turun ke bawah dimana kamarnya berada di lantai 2. “Kalau aku kabur dan membuat Mama khawatir, mereka pasti akan menuruti
Read more
Bab 9
          “Sah!”          Ucapan itu menggelegar hingga sampai ke kamar dimana Stella masih duduk gelisah dengan balutan kebaya pengantin putihnya. Mereka menikah di kediaman Stella, dan rencananya nanti malam akan mengadakan acara resepsi di salah satu hotel bintang 6 milik keluarga Mahya.          “Selamat yah Stell, akhirnya lu gak single lagi,” seru Lenna begitu heboh memeluk Stella dari samping.          “Harus yah mengucapkan kata itu?” cibir Stella dengan raut wajah kesal.          “Eh pengantin gak boleh cemberut dan kesel, ingat lho nanti malam kalian akan aha ihi di kamar hotel,” bisik Lenna dengan nada menggoda.          “Shut up Lenong! Gue kagak mau ngelaku
Read more
DMCA.com Protection Status