Chapter: Bab 22. Kekasih Pengganti Nona Arogan Noval mendekatkan wajahnya. Kini hanya berjarak lima centimeter saja, membuat kedua mata mereka saling beradu. Tatapannya penuh pesona, membuat Renata menjadi sangat bergairah. Wanita itu langsung mengalungkan kedua lengannya ke leher Noval. kedua bola matanya yang biru langsung terpejam. Seakan tak peduli dengan apa yang akan dilakukan Noval padanya. Dia benar, situasi seperti ini membuat setan dengan leluasa menggodanya. Dan sialnya dia sangat menikmati hal tersebut. Pria itu memiringkan wajahnya, semakin dekat dengan leher jenjang milik Renata. Bahkan hembusan napasnya bisa langsung Renata rasakan. Sensasinya membuat tubuhnya menginginkan hal lebih. Sesaat kemudian Noval berbisik lirih," Pergilah mandi, aroma alkohol masih melekat di badanmu!""Apa?" Seketika Renata melepaskan pelukannya. Pikirannya dipenuhi keinginan untuk berteriak dan memaki, melampiaskan kekesalannya. Namun, setiap kali ia membuka mulut, bayangan kejadian memalukan tadi melintas, membuatnya ingin menarik selim
Last Updated: 2025-12-09
Chapter: Bab 22. Kekasih Pengganti Nona Arogan Renata mematung, melihat bayangn dirinya di dalam cermin. Tak ada rona kebahagiaan terpancar di sana. Yang ada hanya kabut pekat yang menyelimuti dunianya. Cukup lama ia larut dalam keheningan. Pikiran dan hatinya kini dinaungi awan hitam, penuh keraguan. Perlahan gadis bermata biru itu mengusap lembut cincin putih yang melingkar manis di salah satu jarinya yang lentik. Renata tampak gusar. Berulang kali ia meremas rambutnya yang panjang. Menghela napas panjang dan membuangnya kasar. "Sial!" Penampilannya bahkan terlihat sangat kacau siang ini; pakaian tidur yang masih melekat di badan; rambut singa yang berantakan dan badan yang bau dengan alkohol. Ting! Tong! Berulang kali suara bel itu terdengar memanggilnya. Karena merasa terganggu ia bangkit walau dengan terpaksa. "Siapa sih, berisik banget?!" Renata membuka lubang intip di pintunya. Seketika matanya terbelalak. Ia mengucek matanya, bahkan sampai mencubit pipi untuk memastikan jika pe
Last Updated: 2025-12-07
Chapter: Bab 21. Kekasih Pengganti Nona Arogan "Iya, tapi 'kan kamu tau, kafe Mas bentar lagi grand opening. Rencananya saat nanti acara itu Ma mau lamar dia dihadapan umum, eh taunya dia batal pulang." Raut wajah Noval terlihat sedikit murung. Ia teringat dengan cincin yang sudah ia pesan untuk acara penting itu. "Ya udah, makanya udah susul aja ke sana. Gimana kalau kondisi ayahnya itu terus menurun, umur nggak ada yang tau, Mas!" ujarnya lalu menggigit buah pir yang ada di atas meja kerja Noval. "Eh, itu buah pir Mas maen gigit aja," Noval merebut buah itu dari tangan Tiara. Seolah mengalihkan topik pembicaraan. "Pelit! Huuuu!" ucapnya sambil berlalu pergi. "Eh, lupa!" Tiara mendongakkan kepalanya di depan pintu kamar yang belum tertutup. "Apa lagi?" jawab Noval malas, ia lalu memutar kursi kerjanya menghadap Tiara. "Bantuin ngerjain PR dong, tugas Kimia sama Matematika! Mumet nih, soalnya susah banget!" rengeknya manja. "Ya udah bawa sini!" jawab Noval setengah malas. Tapi demi adik
Last Updated: 2025-12-06
Chapter: Bab 20. Kekasih Pengganti Nona Arogan "Pak Zul, tolong dengarkan penjelasan saya lebih dulu. Kita kembali ke dalam dan bicarakan ini baik-baik. Kita harus dengarkan apa pendapat anak-anak kita tentang masalah perjodohan ini, Karena sejatinya merakalah nanti yang akan menjalani pernikahan ini," bujuk Pak Sanjaya. "Sudah tidak ada yang perlu kita bicarakan lagi. Tadi saya dengar sendiri kalau Noval tidak menginginkan anak saya menjadi istrinya."Mendengar pertengkaran yang terjadi di rumah Noval. Para tetangga sekitar mulai berdatangan melihat. "Ada apa ini?""Ada apa ini?"Terdengar suara riuh ibu-ibu yang sudah memadati halaman rumah Noval yang pagarnya tidak terkunci. Bahkan sudah terlihat beberapa orang yang sudah siap dengan ponsel masing-masing yang siap mengabadikan momen pertengkaran yang ada di depan mata.Ketika rasa empati mulai terkikis, dan siapa saja sudah bisa jadi reporter dadakan. Semua direkam, semua diliput dalam media sosial. Dan menjadi trending adalah tujuan yang dicar
Last Updated: 2025-12-05
Chapter: Bab 19. Kekasih Pengganti Nona Arogan "Gue udah di bandara." Sebuah chat masuk ke aplikasi hijau milik Noval. "Beneran aku nggak boleh nganter kamu pergi?" jawab Noval. Tak lama balasan chat Renata datang. "Nggak usah, yang ada tar gue nggak mau pisah dari lu. Makasih ya, buat yang tadi. Sumpah tadi gue malu banget diliatin orang-orang kayak gitu.""Aku yang makasih karena kamu ... udah terima aku. Jangan lepas cincinnya, ya! Maaf aku belum bisa ngasih yang layak buat kamu." Noval mengirim emoji hati merah. Renata mengirim sebuah PAP cincin yang melingkar di jari manis tangan kiri beserta emoji hati yang banyak. "Always together, Hopefully ( selalu bersama, semoga)." Tulis Renata penuh harap. "Semoga ayah kamu segera pulih. Habis itu aku bakal lamar kamu segera." Renata kembali membalas dengan emoji tersenyum girang. Lalu menulis AAMIIN. LOVE YOU. Tok! Tok! Tok! Terdengar suara ketukan di pintu kamar Noval. Sebelum menutup ponselnya ia dengan cepat membalas chat terak
Last Updated: 2025-12-04
Chapter: Bab 18. Kekasih Pengganti Nona Arogan Sebuah pikiran buruk sempat terlintas di benak Renata. "Apa jangan-jangan dia mau bawa gue ke hotel atau ke tempat sepi terus gue di gitu-gituin sama dia. Ah, nggak mungkin dia pria baik-baik. Nggak mungkin dia ngelakuin hal gila kayak gitu. Ngeres banget ini otak.""Ikut aja, nanti aku tunjukin tempatnya." Noval mengulurkan tangannya dan langsung disambut oleh Renata. "Ok!" jawabnya tanpa pikir panjang lagi.Noval memberikan helm-nya yang berwarna putih itu pada Renata. Dia mulai menghidupkan kuda besinya dan melaju perlahan meninggalkan pelataran rumah Renata yang luas.Jalanan cukup lengang siang ini. Mungkin karena hari kerja, para pekerja masih disibukan dengan urusan pekerjaan mereka masing-masing. Beda halnya dengan para bos dan pimpinan perusahaan, terkadang meraka memiliki waktu luang yang lebih."Pegangan yang erat," pinta pria yang kini memakai jaket khusus untuk berkendara motor itu pada Renata saat melewati sebuah kawasan perbukitan yang cukup
Last Updated: 2025-12-03
Chapter: Bab 63. Tamat.Sore ini, Kediaman Raihanah nampak sedikit ramai. Orang-orang masih terlihat sibuk menata ornamen untuk menyambut kedatangan Revan di rumah ini."Apa nggak berlebihan, Ma? Aku takut Kak Revan malah nggak nyaman dengan penyambutan ini," ungkap Azila saat melihat para pekerja yang tengah sibuk."Mama cuman ingin membuat dia yakin kalau dia masih sangat berharga untuk keluarga kita. Mama sangat senang saat kamu bilang dia mau menginjakkan kakinya lagi di rumah ini. Selama ini, sulit banget buat bujuk diapulang." Tidak ada yang berani membantah perintah Nyonya Besar--kecuali Revan.Namun,tiba-tiba sorot mata itu berubah sendu, seolah mengisyaratkan ada sebuah penyesalan masa lalu yang masih terbayang.Azila yang menyadari hal tesebut, lantas langsung mengganti topik pembicaraan. Ia tidak mau rasa sedih kembali menaungi ibunya. Malam pun tiba, Azila masih berada di kamarnya. Masih berkutat dengan make up yang akan menghi
Last Updated: 2025-06-20
Chapter: Bab 62.Semenjak keluar dari rumah sakit, Azila lebih banyak menghabiskan waktunya di kamar. Membaca novel kesukaannya atau sekedar melukis untuk menghilangkan kejenuhan. Azila yang terus mendesak sang ibu untuk bercerita tentang bagaimana Revan bisa datang ke rumah sakit menemuinya, malah membuatnya kecewa. Sebuah kenyataan, bahwa selama ini mereka telah mengetahui keberadaan Revan. "Kenapa meraka harus menyembunyikan semua ini dariku? Apa cerita mama dan Liana benar adanya? Arggghh!" Rasa frustasi semakin menguasainya. Azila melemparkan tubuhnya sembarang di atas kasur. Pandangannya kosong, ia hanya menatap langit-langit kamarnya yang berwarna putih bersih. Rasa sakit mulai kembali menjalar di kepalanya. Ia mencoba kembali tenang. Perlahan menarik napas panjang, ia tidak mau asam lambungnya kembali membuat dirinya terkapar di rumah sakit."Aku nggak bisa kayak gini terus, aku harus temuin kak Revan dan mendengarnya lan
Last Updated: 2025-06-18
Chapter: Bab 61Liana berusaha bangkit dan mengambil obat yang selalu ia bawa di dalam tas kecilnya. "Aku harus bisa!" Dengan napas yang mulai tersenggal-senggal. Hampir saja ia kembali terjatuh sebelum akhirnya ada seseorang yang berhasil menopang tubuhnya yang kurus."Ya ampuuuun, Non?" ucapnya saat berhasil menahan tubuh Liana agar tidak terjatuh. Ternyata itu Alexa dan perawat pribadi Liana yang datang.Dengan sigap sang perawat segera memberikan obat yang harus Liana minum. "Makasih," katanya dengan lemah."Untungnya kita datang tepat waktu, kalau nggak ya ampiun, Non, Non! Nanti kalau udah tenang Yey harus cerita sama Ekye pokoknya! Sekarang Yey istirahat, kita stand by di sini. Kita bakal jagain Yey dua puluh lima jam kalau perlu!" ucapan Alexa berhasil membuat Liana tersenyum."Sekali lagi terima kasih, kalian seperti malaikat yang Allah kirim untuk aku," ujar Liana lemas. Tidak lama kemudian dia terlihat terlelap
Last Updated: 2025-02-18
Chapter: Bab 60Rasa penasaran pada sosok anak kecil yang berada di samping Revan, sepertinya harus Azila tahan dulu. Dia tidak mau merusak suasana hati yang kini sedang berbunga-bunga. Penantiannya pada pria bertubuh tinggi itu tak lekang oleh waktu. Dan kini, saat sang pujaan berada tepat di hadapannya, rasanya tidak rela harus merusak segalanya. "Sebaiknya nanti saja aku tanyakan tentang anak ini. Tapi tunggu, kenapa wajahnya sangat tidak asing, ya?" gumamnya dalam hati. Menyadari tingkah Azila, Raihanah dan Liana mencoba kembali mencairkan suasana yang mulai sedikit kaku dan ada kecanggungan. Mereka juga tidak tahu kalau Revan akan mengajak serta putri dari adiknya-mendiang Shopia-untuk hadir di acara dadakan hari ini. Awalnya mereka akan memberi kejutan di sebuah hotel berbintang. Tetapi karena Azila tiba-tiba masuk rumah sakit, semua rencana dipindahkan secara mendadak. "Hmmm, kita potong kuenya dulu, ya! Kasian tuh yang lain pada nungguin," pinta Liana pada Azila. "Iya, nih, Teh,
Last Updated: 2025-02-14
Chapter: Bab 59Tak terasa cairan itu kembali lolos membasahi pipinya. Cepat-cepat ia menyusutnya. Ia tidak ingin kembali larut dalam kesedihan. Perlahan Azila menutup kembali matanya, menikmati derasnya hujan yang membasahi tubuhnya. Seolah-olah ia bisa merasakan kehadiran Revan ada di dekatnya. Wangi aroma parfum yang ia kenal tiba-tiba menguar masuk ke dalam setiap hela napasnya."Bahkan wangi aroma tubuhmu masih bisa kuingat dengan baik." Azila menarik napas panjang, merasakan aroma parfum yang semakin dekat dengan dirinya."Tunggu! Wangi ini ...?" Azila mengendus wangi parfum itu tanpa membuka matanya."Nggak mungkin itu dia, sepertinya aku terlalu berharap kalau sekarang dia ada di depanku," ucapnya pelan.Tiba-tiba kepalanya terasa sakit dan berputar, perutnya juga mulai terasa mual, mungkin karena Azila seharian ini belum makan. Rencananya ia ingin makan bersama dengan Bi Nani dan Danur. "Neng, Bibi udah nemuin payung--, Yaa Allah, Neng? Kamu kenapa, Neng?" teriak Bi Nani terkejut. Ia berlar
Last Updated: 2024-08-04
Chapter: Bab 58"Sebuah jurang seperti sengaja dibuat untuk memisahkan kita. Seharusnya aku tahu diri, sejak awal, rasa ini tidak sepatutnya ada. Tapi, kenapa ...? Kenapa kamu tidak berterus terang di awal kalau rasa ini berbalas? Kenapa kamu harus pergi dengan menyisakan rasa bersalah yang besar di hidupku? Dan kini, kenapa kamu harus kembali saat aku berusaha keras untuk melupakan semua tentangmu?" Azila tertunduk lesu menatap sebuah foto yang berada di sebuah ruang kerja yang dulu adalah milik 'sang kakak'.Gadis itu akhirnya menangis sejadi-jadinya sesaat setelah mengirimkan sebuah pesan kepada sang ibu, kalau dirinya memutuskan untuk membatalkan perjodohan ini.Langit kini berubah gelap, bintang-bintang sudah menampakan dirinya untuk menemani sang bulan menyinari malam yang syahdu. Suara daun-daun yang bergesekan karena tertiup angin malam, seolah berbisik lirih menyampaikan pesan rindu yang telah lama ditunggu. "Ya Rabb, hamba sungguh ikhlas dengan segala ketentuan yang telah Engkau gariskan un
Last Updated: 2024-08-03