Chapter: Bab 63. Tamat.Sore ini, Kediaman Raihanah nampak sedikit ramai. Orang-orang masih terlihat sibuk menata ornamen untuk menyambut kedatangan Revan di rumah ini."Apa nggak berlebihan, Ma? Aku takut Kak Revan malah nggak nyaman dengan penyambutan ini," ungkap Azila saat melihat para pekerja yang tengah sibuk."Mama cuman ingin membuat dia yakin kalau dia masih sangat berharga untuk keluarga kita. Mama sangat senang saat kamu bilang dia mau menginjakkan kakinya lagi di rumah ini. Selama ini, sulit banget buat bujuk diapulang." Tidak ada yang berani membantah perintah Nyonya Besar--kecuali Revan.Namun,tiba-tiba sorot mata itu berubah sendu, seolah mengisyaratkan ada sebuah penyesalan masa lalu yang masih terbayang.Azila yang menyadari hal tesebut, lantas langsung mengganti topik pembicaraan. Ia tidak mau rasa sedih kembali menaungi ibunya. Malam pun tiba, Azila masih berada di kamarnya. Masih berkutat dengan make up yang akan menghi
Last Updated: 2025-06-20
Chapter: Bab 62.Semenjak keluar dari rumah sakit, Azila lebih banyak menghabiskan waktunya di kamar. Membaca novel kesukaannya atau sekedar melukis untuk menghilangkan kejenuhan. Azila yang terus mendesak sang ibu untuk bercerita tentang bagaimana Revan bisa datang ke rumah sakit menemuinya, malah membuatnya kecewa. Sebuah kenyataan, bahwa selama ini mereka telah mengetahui keberadaan Revan. "Kenapa meraka harus menyembunyikan semua ini dariku? Apa cerita mama dan Liana benar adanya? Arggghh!" Rasa frustasi semakin menguasainya. Azila melemparkan tubuhnya sembarang di atas kasur. Pandangannya kosong, ia hanya menatap langit-langit kamarnya yang berwarna putih bersih. Rasa sakit mulai kembali menjalar di kepalanya. Ia mencoba kembali tenang. Perlahan menarik napas panjang, ia tidak mau asam lambungnya kembali membuat dirinya terkapar di rumah sakit."Aku nggak bisa kayak gini terus, aku harus temuin kak Revan dan mendengarnya lan
Last Updated: 2025-06-18
Chapter: Bab 61Liana berusaha bangkit dan mengambil obat yang selalu ia bawa di dalam tas kecilnya. "Aku harus bisa!" Dengan napas yang mulai tersenggal-senggal. Hampir saja ia kembali terjatuh sebelum akhirnya ada seseorang yang berhasil menopang tubuhnya yang kurus."Ya ampuuuun, Non?" ucapnya saat berhasil menahan tubuh Liana agar tidak terjatuh. Ternyata itu Alexa dan perawat pribadi Liana yang datang.Dengan sigap sang perawat segera memberikan obat yang harus Liana minum. "Makasih," katanya dengan lemah."Untungnya kita datang tepat waktu, kalau nggak ya ampiun, Non, Non! Nanti kalau udah tenang Yey harus cerita sama Ekye pokoknya! Sekarang Yey istirahat, kita stand by di sini. Kita bakal jagain Yey dua puluh lima jam kalau perlu!" ucapan Alexa berhasil membuat Liana tersenyum."Sekali lagi terima kasih, kalian seperti malaikat yang Allah kirim untuk aku," ujar Liana lemas. Tidak lama kemudian dia terlihat terlelap
Last Updated: 2025-02-18
Chapter: Bab 60Rasa penasaran pada sosok anak kecil yang berada di samping Revan, sepertinya harus Azila tahan dulu. Dia tidak mau merusak suasana hati yang kini sedang berbunga-bunga. Penantiannya pada pria bertubuh tinggi itu tak lekang oleh waktu. Dan kini, saat sang pujaan berada tepat di hadapannya, rasanya tidak rela harus merusak segalanya. "Sebaiknya nanti saja aku tanyakan tentang anak ini. Tapi tunggu, kenapa wajahnya sangat tidak asing, ya?" gumamnya dalam hati. Menyadari tingkah Azila, Raihanah dan Liana mencoba kembali mencairkan suasana yang mulai sedikit kaku dan ada kecanggungan. Mereka juga tidak tahu kalau Revan akan mengajak serta putri dari adiknya-mendiang Shopia-untuk hadir di acara dadakan hari ini. Awalnya mereka akan memberi kejutan di sebuah hotel berbintang. Tetapi karena Azila tiba-tiba masuk rumah sakit, semua rencana dipindahkan secara mendadak. "Hmmm, kita potong kuenya dulu, ya! Kasian tuh yang lain pada nungguin," pinta Liana pada Azila. "Iya, nih, Teh,
Last Updated: 2025-02-14
Chapter: Bab 59Tak terasa cairan itu kembali lolos membasahi pipinya. Cepat-cepat ia menyusutnya. Ia tidak ingin kembali larut dalam kesedihan. Perlahan Azila menutup kembali matanya, menikmati derasnya hujan yang membasahi tubuhnya. Seolah-olah ia bisa merasakan kehadiran Revan ada di dekatnya. Wangi aroma parfum yang ia kenal tiba-tiba menguar masuk ke dalam setiap hela napasnya."Bahkan wangi aroma tubuhmu masih bisa kuingat dengan baik." Azila menarik napas panjang, merasakan aroma parfum yang semakin dekat dengan dirinya."Tunggu! Wangi ini ...?" Azila mengendus wangi parfum itu tanpa membuka matanya."Nggak mungkin itu dia, sepertinya aku terlalu berharap kalau sekarang dia ada di depanku," ucapnya pelan.Tiba-tiba kepalanya terasa sakit dan berputar, perutnya juga mulai terasa mual, mungkin karena Azila seharian ini belum makan. Rencananya ia ingin makan bersama dengan Bi Nani dan Danur. "Neng, Bibi udah nemuin payung--, Yaa Allah, Neng? Kamu kenapa, Neng?" teriak Bi Nani terkejut. Ia berlar
Last Updated: 2024-08-04
Chapter: Bab 58"Sebuah jurang seperti sengaja dibuat untuk memisahkan kita. Seharusnya aku tahu diri, sejak awal, rasa ini tidak sepatutnya ada. Tapi, kenapa ...? Kenapa kamu tidak berterus terang di awal kalau rasa ini berbalas? Kenapa kamu harus pergi dengan menyisakan rasa bersalah yang besar di hidupku? Dan kini, kenapa kamu harus kembali saat aku berusaha keras untuk melupakan semua tentangmu?" Azila tertunduk lesu menatap sebuah foto yang berada di sebuah ruang kerja yang dulu adalah milik 'sang kakak'.Gadis itu akhirnya menangis sejadi-jadinya sesaat setelah mengirimkan sebuah pesan kepada sang ibu, kalau dirinya memutuskan untuk membatalkan perjodohan ini.Langit kini berubah gelap, bintang-bintang sudah menampakan dirinya untuk menemani sang bulan menyinari malam yang syahdu. Suara daun-daun yang bergesekan karena tertiup angin malam, seolah berbisik lirih menyampaikan pesan rindu yang telah lama ditunggu. "Ya Rabb, hamba sungguh ikhlas dengan segala ketentuan yang telah Engkau gariskan un
Last Updated: 2024-08-03
Chapter: Part 15. Kekasih Pengganti Nona Arogan Ketegangan terjadi. Pria bermasker itu perlahan-lahan terus menuju Renata, sorot matanya yang tajam memancarkan kebencian dan rasa sakit hati yang mendalam. Bayangan wajah yang tersembunyi di balik masker membuat Renata semakin ketakutan. Renata merasakan detak jantungnya semakin cepat saat pria bermasker itu datang mendekat. Ia mencoba berteriak tapi suaranya tercekat di tenggorokan. Noval yang melihat kejadian itu langsung bereaksi. "Jangan coba-coba ganggu Renata!" pekiknya kencang sambil memegang salah satu teman pria bermasker itu. Namun, pria itu seperti sengaja ingin membuat Renata ketakutan. Ia semakin mendekati Renata dengan seringai jahatnya di balik masker. "Jangan gila lu, ya! Lu mau ngapain, hah?" Tangan kanan Renata mencoba menahan pria itu. Tapi sayang kekuatannya terlalu lemah. Jarum infus itu tercerabut, seketika cipratan cairan kental berwarna merah langsung keluar dari lengan kirinya, menetes perlahan mengotori seprai da
Last Updated: 2025-10-24
Chapter: Part 14. Kekasih Pengganti Nona Arogan Noval mengernyitkan keningnya. Antara percaya dan tidak dengan apa yang dia lihat saat ini. "Bukankah seharusnya Anda berada di ruang ICU?"Pria itu berdiri dan berjalan menghampiri Noval yang mematung. Mr. William seolah mengerti dengan apa yang ada dalam pikiran Noval tentangnya saat ini."Sebenarnya, semua ini hanya sebuah sandiwara. Aku tidak tahu jika rencana ini akan berdampak buruk untuk kesehatan Rery," ungkap Mr. William merasa bersalah."Jadi, selama ini Anda telah berbohong tentang masalah kesehatan Anda sendiri?""Ya, aku hanya ingin sedikit perhatian darinya. Selama ini dia mengabaikanku bahkan sering membangkang . Mungkin semua salahku juga. Aku selalu sibuk bekerja dan bekerja sepanjang waktu, hingga aku harus kehilangan masa kecilnya. Dan di saat aku menua seperti sekarang, keadaan seolah berbalik." Sorot matanya menyiratkan penyesalan yang dalam."Aku telah gagal menjadi seorang ayah. Padahal sebelum istriku meninggal aku per
Last Updated: 2025-08-26
Chapter: Part 13. Kekasih Pengganti Nona Arogan Kediaman Noval, 21.55 WIB. Gemeric air hujan masih terdengar dengar jelas mengguyur jalanan. Cukup lama hujan turun. Sejak sore hari sampai menjelang tengah malam seperti sekarang. Belum ada tanda air langit itu akan surut. Bahkan sesekali kilatan petir terlihat menyambar-nyambar kemudian menggelegar seolah membelah langit malam yang pekat. Suhu udara panas yang biasa menyelimuti setiap raga yang terlelap kini berganti, lebih sejuk bahkan cenderung lebih dingin dari biasanya. Noval mematikan AC yang ada di kamarnya. Membuka jendela lalu mendongakkan kepalanya melihat ke arah luar. Matanya terpejam seolah menikmati udara segar yang langsung mengguar masuk ke dalam paru-parunya. Ada suatu beban berat yang seakan ikut terhempas saat ia menghembuskan napasnya. Setidaknya satu masalah besar sudah bisa ia hilangkan dari hidupnya. "Alhamdulillah, terima kasih Ya Allah." Tak lama berselang, terdengar suara pintu terbuka. Noval meliha
Last Updated: 2025-08-25
Chapter: Part 12. Kekasih Pengganti Nona Arogan Jam dinding sudah menunjukkan angka 11.35 malam. Suasana terasa hening. Renata terbangun dari lelapnya. Menggeliat seperti bayi. Melihat sekelilingnya, ia baru ingat jika malam ini tidak ada guling kesayangan menemaninya bermimpi. "Oh iya, gue lagi di rumah sakit," ucapnya pelan. Renata berdiri, berjalan menuju dispenser yang terletak dekat sebuah meja panjang, mengambil segelas air putih dan langsung menenggak habis semua isinya. Dia menengok ke arah sofa ruang tunggu. Ada Renata yang tengah terlelap dengan memegang remot TV. "Dia ketiduran di sana rupanya." Renata menghampirinya dan menyimpan remote TV itu ke tempatnya. "Sil, bangun!" ucapnya pelan. "Sil, bangun, Sil!" Renata mencoba kembali membangunkan Sesilia. Untuk ketiga kalinya, Sesil akhirnya terbangun. "Apa?" Sambil kembali menguap, menahan matanya yang enggan terbuka. "Kok papi belum masuk ruangan? Lu temenin gue tanyain perawat di depan, ya!" "Lah, lu kan tinggal pencet tombol di sana, yang deket bed. Tar ju
Last Updated: 2025-08-12
Chapter: Part 11. Kekasih Pengganti Nona Arogan"Tunggu, gue mikir apaan, sih? Terus kenapa dia berani meluk gue?" gerutunya perlahan hampir tidak terdengar oleh siapapun termasuk Noval. Tiba-tiba Renata mendorong tubuh Noval untuk menjauh darinya. "Lu ngapain meluk-meluk gue? Lu mau ambil kesempatan dalam kesempitan, hah?!" pekik Renata kencang. Membuat gempar para tenaga medis di sana. Bahkan ada beberapa perawat keluar dari ruang ICU untuk melihat keadaan di sana. Namun, mereka hanya diam saja melihat Renata memarahi Noval. Petugas kesehatan di sana sudah mengetahui siapa Renata, anak Mr William, salah satu pemenang saham di rumah sakit tempat mereka bekerja. "Maaf, aku nggak bermaksud ...." Renata langsung memotong ucapan Noval. "Alah, omong kosong." Noval mencoba menenangkan Renata yang tiba-tiba meledak amarahnya. Namun, sepertinya wanita itu tidak mengindahkan ucapan Noval. Malah terjadi adu mulut di antara keduanya. Hingga Sesil datang dan berhasil menenangkan keduanya.
Last Updated: 2025-08-10
Chapter: Part 10. Kekasih Pengganti Nona Arogan Beberapa saat sebelumnya."Mana Nak Renata, Ibu mau bicara?" Ibu Wati menahan Noval yang akan masuk ke kamar."Sudah pulang. Ada urusan mendadak katanya. Dia titip maaf karena tidak bisa pamitan sama Ibu.""Kalau begitu kita bicara di depan. Ini menyangkut tentang hubungan kalian berdua.""Ibu, sudah berapa kali Noval bilang, dia nggak hamil. Dan walaupun hamil juga itu bukan anak Noval. Noval sama sekali nggak pernah sedikit pun nyentuh Renata. Ibu harus percaya sama Noval, ya! Sekarang lebih baik kita pergi ke rutan buat lihat kondisi ayah," ajaknya dengan halus. Mengalihkan perhatian ibunya untuk tidak lagi membahas tentang Renata.Noval masuk kamarnya, mengambil jaket hoody berwarna hitam yang tergantung di belakang pintu. Setelah itu mengambil tas selempang yang tergeletak di dekat meja komputer.Namun, perhatiannya teralihkan oleh sebuah tas perempuan berwarna soft pink yang tidak ia kenal. Tergant
Last Updated: 2025-08-09