Lebih memilih tambatan hatinya dari pada dijodohkan oleh ayahnya, Renata Prameswari Robert seorang pengusaha muda sekaligus pewaris tunggal berusia 27 tahun itu, malah harus menelan pil pahit. Sang kekasih yang bernama Juan Xavier, seorang pria keturunan Brazil telah membuat hatinya hancur lebur dengan perselingkuhannya. Namun, siapa sangka justru pada saat itulah Renata bertemu dengan orang yang paling dia benci, Noval Sanjaya. Pertemuan antara Renata dan Noval malah membuat mereka harus bersama karena suatu kesepakatan. Apa yang akan terjadi dengan Renata ketika harus keluar dari sebuah perjodohan tapi malah harus menikah dengan laki-laki yang paling dia benci? Akankah benih-benih cinta itu akan tumbuh subur di antara Renata dan Noval? Bagaimana dengan Juan? Apakah dia akan kembali mengganggu hidup Renata?
view more"Renata?"Pikirannya langsung tertuju pada wanita yang tempo hari tiba-tiba menyebutnya pacar."Kenapa akhir-akhir ini aku harus berurusan lagi dengan dia."Noval bergegas menuju tempat yang disebutkan menejernya. Dengan membawa sebotol minuman beralkohol pada seorang tamu VVIP. Noval sempat menolak perintah atasannya itu, karena dia pikir itu pekerjaan seorang waiters bukan dirinya. "Permisi, ini minumannya." Sambil melihat ke arah Renata yang tengah tersenyum padanya. "Duduklah, ada yang mau gue jelasin sama lu!" Tangan Renata menggenggam lengan Revan yang akan beranjak pergi."Maaf, aku harus kerja lagi. Permisi." Noval melepaskan genggaman tangan Renata."Lu, udah gue booking. Jadi lu aman, tenang aja," ujarnya dengan santai. Renata membuka sebungkus rokok dan membuat ruangan dipenuhi asap.Noval menghela nafas, kemudian duduk di dekat Renata."Sekarang bicaralah!" "Gue mau minta maaf soal di rumah sakit. Gue terdesak. Papi mau jodohin gue dan gue nggak mau." Renata mengawali c
"Apa? Papi kenal dengan orang ini?" Siapa sangka, seorang William Hadian Robert--ayah Renata, malah kenal lebih dahulu dengan pria yang baru saja Renata lihat. "Papi ... kenal sama laki-laki ini?" Mata Renata terbelalak melihat ayahnya itu langsung menjabat tangan laki-laki yang berperawakan tinggi di sampingnya. Pria itu langsung menyambut hangat jabatan tangan Mr. William. "Selamat malam, Om." Sambil tersenyum dan sedikit membungkukkan badan tanda hormat. "Tentu saja. Dia Noval. Anak muda yang dengan penuh keberanian masuk dalam kobaran api saat mobil papi terbakar. Penyelamat papi dari kecelakaan tiga bulan yang lalu. Kalau nggak ada dia waktu kecelakaan mobil itu, papi mungkin sudah nggak ada di dunia ini," jelas Mr. William pada anak perempuannya itu. "Apa? Papi pasti lagi bercanda, 'kan?" tanya Renata masih memasang wajah terkejutnya. "Papi serius, ah ... sudahlah kamu mana peduli sama papi. Kenapa kamu nggak pernah cerita kalau Noval adalah pacar kamu, papi sanga
Setelah membersihkan badannya, Renata sudah terlihat cantik kembali. Sambil mengeringkan rambutnya yang panjang menggunakan hairdryer, wanita itu mulai menceritakan kenapa dia bisa sampai mabuk berat. "Gila, bener, 'kan dugaan gue. Kalau si Juan ntu cowok red flag," ujar Sesil geram."Tapi, Sil. Gue cinta banget sama dia. Juan selalu bikin gue nyaman," ungkap Renata yang membuat cairan bening itu kembali keluar."Sakit, Sil. Sakit banget!" isaknya perlahan.Tak mau sahabatnya itu kembali bersedih, Sesil beranjak ke dapur dan membuatkan Renata makanan."Udah jangan sedih terus, laper, 'kan? Nih mie kuah ala chef Sesil spesial buat Nona Renata yang cantik." Sesil menyodorkan semangkok mie kuah lengkap dengan topping telur setengah mateng dan sayur serta irisan cabe yang menggugah selera."Cuman mie? Nggak ada yang lain?" Renata mengejek pemberian Sesil."Ya elah, udah bagus gue bikinin. Ya udah sini, buat gue aja!" Sesil mengulurkan tangannya."Becanda. Gitu aja marah!" jawab Renata m
"Sial!" Renata mendengus kesal. Bruk!"Kenapa, Lu?" tanya Sesil terkejut melihat sahabatnya itu tiba-tiba memukul meja kafe tempat mereka makan."Papi, Sil. Dia terus nyuruh gue pulang ke rumah, males!""Soal perjodohan itu?" "Ya, iya. Apalagi coba, males gue!" sahut Renata dengan menekuk mukanya ke atas meja. Sudah satu Minggu, ayah Renata membujuk anak semata wayangnya itu untuk pulang ke rumah. Namun lagi-lagi Renata menolak. Gadis berusia dua puluh tujuh tahun itu menolak untuk dijodohkan dengan pria pilihan ayahnya. Sebuah pernikahan bisnis pikirnya, yang akan memperkuat gurita bisnis sang ayah saja. "Ya udah, pulang sana! Emang lu mau dicoret dari daftar ahli waris keluarga? Nggak enak tahu hidup miskin!" seloroh Sesil membuat kuping Renata semakin panas."Bodo amat!" acuhnya. Sambil memainkan gelas minuman di depannya."Sorry, gue mesti balik sekarang," pamit Sesil setelah mendapat telepon dari seseorang. "Elu yang bayar makanannya, ya! Thanks, Re!" pintanya sambil berlalu
Selamat datang di dunia fiksi kami - Goodnovel. Jika Anda menyukai novel ini untuk menjelajahi dunia, menjadi penulis novel asli online untuk menambah penghasilan, bergabung dengan kami. Anda dapat membaca atau membuat berbagai jenis buku, seperti novel roman, bacaan epik, novel manusia serigala, novel fantasi, novel sejarah dan sebagainya yang berkualitas tinggi. Jika Anda seorang penulis, maka akan memperoleh banyak inspirasi untuk membuat karya yang lebih baik. Terlebih lagi, karya Anda menjadi lebih menarik dan disukai pembaca.
Mga Comments