Share

3. Galery Elvina

Sebuah galery mewah yang diberi nama sesuai nama owner nya yaitu Galery Elvina, terlihat sangat ramai, sang owner duduk dengan santai diruangan khusus dilantai dua, beberapa pengunjung dari kalangan istri pengusaha dan pejabat sedang mengamati beberapa produk hasil karya dari Galerynya. Dia memperhatikan pengunjung melalui kamera cctv yang dipasang dibeberapa sudut. Untuk harga satu gaun disana paling murah dibandrol dengan harga sekitar tiga juga, tapi tidak diragukan lagi untuk kualitasnya, ada harga ada kualitas. 

Disela santainya Elvina menyeruput secangkir original chinese green tea dikirim langsung dari China yang dipercaya sangat baik untuk kesehatan.

"Permisi Nyonya," ucap Sam. Manager di Galery tersebut.

"Iya kenapa?"

"Kiriman dari Tuan sudah datang,"

"Oke langsung ke gudang, jangan lupa periksa berapa jumlahnya,"

"Baik Nyonya,"

Sam pun langsung pergi, menuju gudang dibelakang Galery. Galery itu area nya cukup luas, dibelakangnya terdapat gudang dan ruang khusus menjahit pakaian, terdapat lima orang pegawai di Galerynya , lima orang untuk gudang, sepuluh orang untuk penjahit dan empat orang untuk penjaga siang dan malam. Semua pegawainya memakai seragam berwarna biru muda dengan logo "Galery Elvina".

"Saya mau yang ini," ujar salah satu pengunjung, pakaiannya terlihat mewah dan rambutnya yang tertata dengan rapi, sepertinya dia baru keluar dari salon. 

"Silakan Nyonya, mau dicoba dulu atau–?"

"Tidak, saya langsung bayar saja," 

"Mari saya antar untuk melakukan pembayaran Nyonya,"

"Oke," 

"Totalnya lima belas juta rupiah Nyonya," ujar Kasir.

"Saya bayar debit ya," ucapnya sambil menyerahkan salahsatu kartu debitnya.

"Baik Nyonya,"

Setelah selesai pembayaran, dia pergi dan diantar oleh pegawai galery sambil membawakan barang belanjaannya, di depan pintu Nyonya itu sudah ditunggu oleh sopirnya, dia langsung masuk kedalam mobil dan memberi uang tips pada pegawai galery. 

"Ada yang bisa saya bantu Nyonya?" Tanya pegawai dengan ramah.

"Saya mau yang ini," satu pelanggan lagi tertarik untuk meminang produk di galery. 

"Silakan Nyonya, mau dicoba dulu?"

"Tidak usah, oh ya ibu Elvina ada?" Tanyanya seolah kenal dengan pemilik galery itu.

"Ada Nyonya, sedang diruangan ya,"

"Bisa tolong panggilkan, bilang saja dari Sarah,"

"Baik Nyonya," pegawai itu lalu pergi ke ruangan Elvina.

Sedangkan Sarah dia menuju ke kasir untuk melakukan pembayaran.

"Totalnya duapuluh juta Nyonya,"

"Saya pakai debit ya," Sarah menyerahkan kartu debitnya.

"Hai Jeng, sudah lama disini?" Sapa Elvina yang baru saja datang setelah pegawainya memberi tahu dia keberadaan Sarah.

"Baru saja, apa kabar Jeng?" Sarah balik tanya. 

"Ayo kita duduk dulu," ajak Elvina.

"Lain kali saja Jeng, saya masih ada urusan, lain kali kita ketemu lagi ya," jawab Sarah.

"Iya Jeng, Minggu besok kan kita ada arisan,"

"Iya, sampai ketemu disana ya," ucap Sarah.

"Sering-sering singgah kesini ya, kami selalu mengeluarkan produk terbaru,"

"Benarkah?"

"Iya, sebentar lagi kami akan mengeluarkan produk yang limited edition,"

"Bagus kalau begitu, nanti kabari ya Jeng," pinta Sarah.

"Tentu Jeng," ucap Elvina.

"Terima kasih,"

"Sesekali ajak suaminya kesini, disini juga banyak pakaian untuk pria loh," Elvina ada sedikit rasa penasaran dengan Sarah. Karena dia sering belanja pakaian yang mahal dari galery nya.

"Iya Jeng, kebetulan suami sedang diluar kota,"

"Oh jadi suaminya jarang dirumah ya?"

"Iya biasanya seminggu sekali pulang,"

"Hati-hati Jeng, sekarang itu kalau suami sering pergi gitu, nanti ada yang godain,"

Wajah Sarah berubah memerah, dia merasa tidak enak dengan ucapan Elvina.

Elvina pun seharusnya tidak terlalu berbicara menyangkut pribadi orang lain, apalagi Sarah adalah pelanggannya. 

"Ya sudah , kalau begitu saya permisi Jeng Elvina,"

"Maaf loh Jeng, saya tidak bermaksud menuduh suami Jeng Sarah selingkuh,"

"Oh tidak apa-apa, aku juga tidak mempermasalahkan hal itu,"

Setelah kepergian Sarah, Elvina kembali ke dalam ruangannya. Dia Terlihat bahagia karena selain hari ini Galery nya cukup ramai dia juga merasa cukup puas karena berhasil membuat Sarah salah tingkah. Kemudian dia mengambil ponselnya dan menghubungi beberapa temannya untuk sekedar komunikasi. Elvina tipe perempuan yang begitu terlihat manis di depan, tapi pikirannya selalu picik dan selalu iri dengan keberhasilan orang lain. Dia mau berteman dengan orang yang sekira bisa menghubungkan baginya. 

"Halo Jeng Diana," 

"Iya Jeng Elvina,"

"Ada kabar baru, Sarah habis belanja dari Galery, dia beli baju yang mahal,"

"Masa seh Jeng?" Ucap perempuan yang dipanggil Diana itu seolah tidak yakin.

"Iya, aku tuh heran loh sama dia, dari mana dia punya uang sebanyak itu ya, padahal kan suaminya orang biasa," lanjut Diana.

"Aku juga tidak tahu, malah dia sering belanja disini,"

"Kita harus hati-hati sama dia," ucap Diana.

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status