"Eve, sudahlah. Kamu punya penyakit jantung. Sihirmu disimpan saja," ucap wanita muda yang berusia 20 tahun. dia terbaring di sebuah kasur yang berbentuk segi empat dan terbuat dari kapas dengan ukuran tebal. Wanita yang bernama Eve, memakai baju medis dan tengah menemani Anne. Anne tertidur karena kakinya mengecil akibat kutukan dan lahir tidak bisa bergerak.
"Kakakku, Kamu adalah putri mahkota. Aku ingin menemani kamu. Kamu selalu kesepian." Eve meraba-raba tumor sang kakak dengan mana berwarna biru yang tersimpan di tangan, kemudian dia mengambil sebotol obat salep.
"Anne ... aku tidak mau ... kamu ... sakit ...," ucap Anne dengan tidak jelas. Wanita itu tengah terbata-bata, sihir dalam raganya tengah membuat tumor di dalam rahim. Di saat Eve sedang menemani dan berusaha supaya saudara kembarnya sehat, wanita yang tengah ditemani Eve tiba-tiba kejang karena penyakit kutukan mulai mengeluarkan racun.
Saat mereka sedang di kamar, salju di dunia sihir turun sangat lebat. Eve kemudian mengambilnya dengan mengadah tangan untuk membuat salju berada di tangannya, kemudian Eve masukkan ke kain dan mengompres."Eve, mengapa kakakmu?" tanya sang ibu yang datang dengan baju ala Eropa.
"Eve, kamu harus istirahat. Besok tabib akan datang. Jika kakak dan kamu sakit. Siapa yang menjaga batu suci?" tanya sang ibu dengan pertanyaan yang tak pantas dijawab.Ratu kemudian memeriksa putri pertamanya. dia kemudian mengambil tongkat sihir yang terbuat dari kayu pohon pinus dan yang dicampuri minyak almon.
Eve, aku sebagai kakakmu akan membuat kamu sukses di dunia sihir. Aku tahu ada bangsawan sihir yang menentang lahirnya kita karena dianggap kutukan bagi penyihir. Namun, semua ini karena ulah penyihir hitam. Anne yang membatin kemudian menghela napas sebentar.
"Anne, ibu tahu kamu cemas dengan Eve. Eve pasti melalui ujian sihir dengan sukses," ucap wanita yang memakai mahkota. Wanita itu membajakan mantra-mantra. Rambut ratu tergurai dan berwanra pirang. Pupil matanya berwarna hijau emerlad dan bunga yang disukai ratu adalah bunga mawar. Sesuai yang dipakai di baju kekaisaran penyihir putih, terlihat mawar merah dan putih di raga ratu.Ratu juga bertato mawar sebagai simbul penyihir mawar dari bangsawan kelas atas untuk menunjukkan lambang kerajaan.
Sebagai bangsawan penyihir putih dari kelas penyihir mawar. Ratu juga bisa mengobati, sama seperti Eve. Saat ini, ratu sedang mengeluarkan racun di tubuh Anne.
Terdapat berbagai perlengkapan dapur, piring, gelas yang terbuat dari pecah belah tertata rapi. Seorang dayang mata-mata sedang berdiskusi dengan penyihir hitam.
"Kamu kasih ini ke Putri Anne, ini akan menjadi kemenangan buat kita supaya Nyona Resta sang penyihir hitam bisa menikah dengan raja penyihir putih," ucap seorang wanita yang memakai topeng dan tato kala jengking.
"Tetapi, saya tidak mau membuat kekacauan. Bagaimana saya bisa menaruh racun ini?" tanya dayang bernama Marila. Marila adalah keturunan penyihir dan manusia. Dia selalu membawa makanan herbal. Dan sekarang, Marila bertugas untuk membawa herbal ke ruang putri mahkota. Untung saja, di dalam kamar putri mahkota dan Putri Eve sudah dibuatkan bantal mimpi dari penyihir putih."Baiklah Nona Adela, saya akan memasukkannya."
Eve masih menemani Anne, sang ibu sudah mengobati Anne dan Eve.
"Ibu pergi dahulu untuk rapat. Karena perang kerajaan di dunia manusia segera dimulai dan ayah harus mengawal pertempuran."
Wanita yang bertato mawar itu berjalan ke luar dan meninggalkan Eve. Eve sungguh cemas ketika menemani sang kakak, karena kakaknya sedang sakit keras, sementara itu Eve juga sakit keras. Setiap kali Eve merasa kesulitan berjalan karena tidak bisa melihat, Anne selalu menjadi penghibur dan menemaninya. Sekarang, Annelah yang ditemani Eve. Karena Anne adalah kembaran Eve yang selalu baik hati.
Kakak, aku tahu betapa besar pengorbanan kamu kepadaku. Aku tidak bisa menjagamu dan melindungimu. Karena setiap kali aku sibuk, kakak juga sibuk. Eve selalu berbicara dalam hati setiap dia merasa bahagia dan sedih. Eve yang menemani Anne tidur di kasur bersama-sama. Mereka satu sama lain saling melengkapi.
Saat Anne sedang menulis surat, sang adik bernama Eve selalu membantunya, bahkan Eve sering membuatkan obat dari resep sihir untuk Anne. Terkadang tumor yang diderita oleh Anne sering kambuh, sehingga Anne kesulitan dalam menulis surat. Bahkan pendarahan sering terjadi, Anne yang menemani Eve juga tidak bisa menangis. Semua ini Eve lakukan karena Anne terlalu memaksakan diri, Eve jadi cemas dan tidak bisa meninggalkan sang kakak. apalagi Eve sering sakit.
Karena istana sihir putih sering diserang, Eve juga sempat menemani sang kakak. Karena Anne sering diracuni dan bahkan banyak penyusup yang masuk ke kamar Anne untuk menculiknya.
" Ibu sudah pergi, kamu harusnya pergi juga Eve.""Aku tidak mau kakak terluka lagi. Kakak sudah sering sakit-sakitan dan bahkan tidak memberiku kabar.""Kamu ini, ada jadwal malah menemaniku. Apa tidak ada masalah di sekolah sihir?""Eve takut kakak sering kesakitan. Eve tidak mau kakak koma lagi. Eve berhutang budia pada kakak. Jadi Eve ingin kakak sembuh, biarlah Eve yang menemani kakak."Anne merasa bersyukur, sang adik menemaninya. Padahal Anne tidak minta Eve menemaninya tidur karena jadwal Eve yang padat.Anne sebenarnya tidak mau Eve membalas budi, Anne hanya ingin menjadi mata sang adik. Untuk mengungkap kejahatan, Anne harus berusaha keras melindungi Eve. Namun, Eve tidak mau meninggalkan sang kakak.
"Eve, kamu adalah adikku. Terima kasih sudah menemaniku. Aku tahu kamu sekarang. lagi sibuk."
Namun, Anne tiba-tiba kejang dan badannya panas. Eve yang menemani sang kakak kemudian mencari obat. dia tidak mau kakaknya tambah parah. Eve mencari di laci, namun tidak ada satu obat pun yang tersedia. Kemudian Eve mengeluarkan sihir dan menenangkan Anne. Penyakit Anne tiba-tiba kambuh, padahala ibu sudah meringankan rasa sakit.
Pikiran Eve bercampur, melihat Anne yang sakit dan dia menemani namun tidak bisa menyembuhkan. Sihir kutukan memang jahat sekali, sampai-sampai dua wanita di kamar sulit mengontrol sihirnya.
"Eve, kakak merasakan ada penyusup kamu pergilah. Kamu tidak usah menemani kakak."
"Aku akan menolong kakak apa pun yang terjadi."
Eve menggunakan kekuatan sihir, kemudian dia mendengar suara dayang yang melewati kamar Anne.
"Kak, untuk saat ini aman. Kakak tidurlah. Kakak masih sakit. Aku akan menemani kakak, jadi tidak perlu cemas."
"Kalau saja aku bisa mengobati matamu. Mungkin situasinya tidak akan seperti ini. Kita sama-sama sedang kritis, ibu pasti cemas."
Kakak jangan mencemaskan aku, aku di sini memang berniat untuk menjaga kakak sampai aman dan tidak ada yang terluka oleh penyihiri jahat. Jika aku terluka, itu sudah takdirku. Karena kakak selamat, aku juga merasa senang. Meskipun aku akan menyerahkan nyawaku demi kakak. Kakak sudah menjadi penolongku saat sedang jalan di dunia manusia. Pikir Eve dalam hati
“Nona Eve dan Anne, saya datang untuk membawakan makanan?”
Anne kemudian menggelengkan kepala, saat itu juga Eve bilang. Namun perkataannya sudah tidak bisa keluar, saat seorang dayang mata-mata membawakan.
“Aku sudah tahu, kamu ke sini membawa makanan.”
Saat itu Eve kemudian mengeluarkan tongkat dengan pandangan yang gelap, dia kemudian mengucapkan mantra dan saat itu juga Anne membantu Eve.
“Kurang ajar kamu,” bentak dayang. Kemudian Eve membaca mantra, kemudian teriakan ke dua dayang mata-mata terdengar lagi. “Tidak!”
Eve masih menggunakan sihir, dia mengeluarkan cahaya emas dan biru yang keluar dari pancaran raga. Sihir medis Eve adalah membuat air yang bisa menghilangkan rasa sakit sementara. Di dalam raganya ada elemen air berbanding terbalik dengan Anne yang mempunyai elemen api dan pembuat obat-obatan. Anne juga mempunyai sihir level SSS sebagai ahli perasa rempah-rempah yang terbuat dari tanaman obat alami. Di kerajaan putih yang dihuni Anne, Eve, dan ke dua orang tua mereka. Semua memiliki sihir medis.“Kak, cepat sembuh. Aku akan menjaga kakak karena kakak sudah menjadi mataku ketika aku membutuhkan,” ucap Eve. Wanita itu masih terus mengobati Anne yang memakai baju hamil karena tidak ada baju yang pas. Lambungnya yang sakit karena tumor sulit untuk dibedah, Anne juga memiliki sihir api yang kuat. Bila sihir api itu padam, Anne tidak bisa hidup. Dua puluh tahun yang lalu, seorang tabib berkata Anne terlahir dengan lambung yang di dalamnya terdapat tumor untuk menyimpan sihir api yang sulit
Seekor burung sedang bernyanyi di atap istana, Anne membuka mata. Kemudian ia memegang kursi. Namun, ia berhenti melihat sang adik yang tidur dan masih memakai selimut karena tadi malam butiran salju turun dengan lebat. Negeri sihir tempat bangsawan kerajaan penyihir putih selalu diliputi salju dan sihir.“Kakak, sudah bangun. Kenapa tidak siap-siap. Hari ini kakak akan mengikuti ujian praktek pembuatan obat-obat sihir, kan?” tanya Eve. Wanita itu bangun perlahan-lahan. “Kak, aku muntah darah,” lanjut Eve. Anne melihat seorang wanita yang dia cintai dan rawat sepenuh hati sedang lemas karena muntah darah akibat penyakit pusat peredaran darah yang tidak bisa memompa dengan sempurna. Tidak di sangka, Eve penyakitnya kambuh dan Anne meneteskan air mata karena tadi malam dia sakit. Penyakit kutukan setiap hari menghantui mereka berdua.“Aku akan mengobati kamu. Kamu harus di sini dan duduk. Jangan pergi, kondisi kamu lemah. Ini bisa membuat kita diserang penyihir hitam.”Anne mencoba berj
Di sebuah aula, ada beberapa bangsawan yang berdiri menghadap raja penyihir putih. Mereka berdiri dan berbisik-bisik sedang menunggu kedatangan raja. Karena rapat kerajaan harus ada seorang raja untuk memutuskan sebuah kasus atau masalah.Di dalam kamar, Anne menggunakan kekuatan untuk ke aula. “Nona, simpanlah kekuatanmu. Aku yang akan antar,” ucap dayang. Dayang kepercayaan Anne kemudian mendorong kursi roda dan mengantar Anne ke luar. Di tempat tinggal Anne, khususnya di hutan tempat para penyihir tidak pernah ada matahari sekalipun. Karena hutan ini terletak di dekat Norwegia dekat Rjukan dan ketutupan lereng yang curam dan pegunungan. “Hutan ini tidak ada mata hari ya,” ucap dayang yang bersama Anne. Wanita yang menjabat sebagai putri mahkota itu tersenyum mendengar ucapan dari dayangnya. Anne duduk di kursi roda, sementara perasaannya tidak tenang dan jantungnya berdegub sangat tidak teratur. “Dayang, jika aku tiba-tiba sekarat lagi saat memulai rapat. Jangan menangis, aku ta
Saat memasuki aula pertemuan, Anne diantar oleh kekasihnya. Ia duduk di kursi roda, namun air matanya menetes karena banyak para bangsawan yang tidak mau mendengarkan saran dari raja.“Kenapa kamu ketakutan, apa merasa berdosa telah menghina keluarga kerajaan?” tanya Anne yang mengusap air mata yang menetes.“Anne, kenapa kamu di sini nak?” tanya Raja. Ia turun dari singgasana dan berjalan menuju putri Anne. Air mata menetes karena sedih, kemudian dia mengelap dan terus berjalan. Raja tidak boleh sedih di depan banyak rakyat dan bangsawan.“Para bangsawan, apakah kalian tidak menyadari ketamakan kalian. Sekarang kita sedang membantu dunia manusia melawan musuhnya. Banyak para kestaria yang terluka,” ucap Anne. Kemudian ia menyebarkan bukti yang sudah didapatkan dari mata-mata yang disuruh untuk mengamati para bangsawan. Wanita itu mengeluarkan kekuatan sihir di saat penyakitnya masih datang tanpa mengenal usia dan waktu. Sihir keluar dan warna sihir itu kebiruan, kemudian Anne membaca
“Anne, aku akan membantu kamu,” ucap Duke. Lelaki yang memakai pakaian formal kerajaan ala Eropa itu memeriksa denyut nadi kekasihnya. Wanita yang di kursi roda sedang memikirkan cara untuk mengirim sinyal. Namun, Anne belum memikirkan cara bagaimana dirinya bisa membuat sinyal dan melakukan trik sihir. Raja sedang duduk, beberapa bangsawan menutupi muka dan merasa bersalah. Raja yang mendengar teriakan dari seorang bangsawan masih belum bisa menerima dan mengecek kebenaran dari wanita tahanan.“Aku akan membuat mata-mata itu mengaku,” ucap raja. Lelaki yang tahtanya tinggi maju dan kemudian mencium aroma kejujuran dari wanita bayaran penyihir hitam. “Kamu dibayar berapa dengan penyihir yang menyurhmu?”“Duke, kemungkinan kita harus keluarkan rencana yang satunya. Tidak bisa seperti ini.”Jika saja mereka mau mengaku. Aku tidak perlu mengirim sinyal, tetapi kalau dibiarkan raja dalam bahaya. Kita tidak tahu siapa yang membawa senjata, pikir Anne. Dengan perut yang besar karena kutukan
Di rumah sakit yang luasnya melebihi lapangan bola, terdapat seorang bangsawan bernama Eve sedang membawa herbal-herbal dan air yang sudah dibacakan mantra. Eve berjalan dengan sempoyongan, detak jantung masih berdegub cepat. Seakan jantungnya mau meledak karena penyakit jantung. Namun, sebagai bangsawan dan calon istri dari kerajaan penyihir putih di selatan Eropa yang letaknya di hutan sihir seorang calon ratu tidak boleh lengah karena tugas sebagai istri dari putra mahkota sangat berat.“Anne bertahanlah, kita sudah sampai di rumah sakit.”Duke membawa wanita yang berparas indah. Ia segera membawa Anne, lelaki itu memapah perlahan-lahan wanita yang dijaga dan diberi sesuatu yang sangat indah dengan kasih sayang ke sebuah tempat yang berisi alat sihir dan ramuan herbal.“Ada yang bisa saya bantu? Apakah di kamar ujung ada pasien yang terluka?” tanya Eve. Wanita yang memakai baju medis berhenti, dan memegang kerah baju karena sesak. Sesaknya bukan karena pakaian melain kan penyakit j
“Hector, mengapa ke arah laboraturium sihir?” tanya seorang wanita yang memegang lengan Hector. Hector tersenyum manis dan lesung pipitnya kelihatan, ia lalu turun bersama Eve setelah pergi dengan teleportasi.“Jantungmu melemah lagi. Kamu tunggu di sini. Aku akan membuat obat.” Pria yang memakai pakaian bangsawan dengan gagah, kemudian memandang Eve. Ia kemudian mendekap wanita yang akan menjadi ratu. “Eve, aku tidak bisa membuatmu pulih. Aku hanya bisa membuat kamu tidak merasakan sakit.”Aku harus memberi tahu asisten untuk menyelidiki penyihir hitam yang tega mengirim kutukan ke Anne dan Eve. Hector tanpa berpikir panjang, ia kemudian mengambil sebuah botol di saku dan menuju ke ruang pembuatan obat.“Hector, kakakku sudah baikan belum. Kemarin aku sempat melihat mengecek jantung dan paru-paru kakak juga sama sepertiku,” ucap Eve, ia tengah duduk dan mengeluarkan sebuah gelang pemberian Anne. Wanita itu memasang wajah sedih, karena sang kakak dan dirinya tidak bisa menolong keraja
“Duke, sebaiknya kamu antar aku ke tempat tahanan. Di sana ada beberapa tahanan yang akan aku intrograsi.”Anne memejamkan mata, dia tak sanggup lagi untuk berdiri karena penyakit kutukan.“Kamu sakit. mengapa kamu harus membuat dirimu jadi terbebani.” Duke kemudian mengecek kening Anne, tangan duke kemudian mengeluarkan elemen es. “Ini kamu pakai untuk menurunkan panas mu. Karena tidak ada cara lain,” lanjut duke. Kemudian Anne mencium kening Duke, wajah pria itu memerah.“Kamu ini, selalu saja tidak mau aku sakit. Aku kuat dan sehat. Jadi jangan cemas dan ikuti saja perintahku,” ucap Anne. dia masih berada dekat Duke, Anne melihat Duke yang memegangnya. “Aku akan memberi pelajaran ke bangsawan itu. Karena tega meracuni ku.”Peperangan membantu dunia manusia melawan beberapa musuh membuat Anne dan Eve begitu tertekan, sekarang wanita yang berada di dekat Duke sedang meneteskan air mata. Duke langsung mengeluarkan sihir, warna biru dan abu-abu keluar dari tubuh. dia kemudian memfokusk