Share

Fakta

"Kamu ... berani melakukannya, Vanya?" suara Nyonya Nia terdengar bergetar.

Vanya menatap Nyonya Nia dengan ekspresi datar.

"Sebenarnya sebelum masuk ke dalam rumah ini, aku berharap jauh dari dalam lubuk hati Tante akan menyesali semua perbuatan Tante," ucapnya. "Tapi ternyata aku salah. Seharusnya dari dulu aku tidak membiarkan keluarga kalian masuk ke dalam keluargaku lebih dalam. Aku mengutuk diriku yang lemah."

Aku ikut terdiam mendengar ucapan Vanya. Aku seakan bisa merasakan betapa pedih hatinya saat dia mengucapkan hal itu.

"Sekarang tak ada pilihan lain dariku selain menegakkan hukum demi kedua orang tuaku," lanjutnya.

"Kamu tidak akan berani melakukan itu, Vanya! Kamu tidak akan berani!" Nyonya Nia berteriak histeris sambil mencengkeram kepalanya dengan kedua tangan."

Aku membuang napas miris melihatnya. Bahkan sampai seperti inipun, Nyonya Nia tidak menunjukkan sedikitpun penyesalan.

"Apa-apaan ini?"

Kami semua menoleh. Rupanya Tasya baru saja pulang dan langsung berjalan k
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status