Share

BAB 15

Aku berusaha mengangkat kepalaku dan melihat ke atas. Aku tidak mungkin menangis di tempat ini. Oke, aku harus menguatkan diri. Aku tidak boleh terlihat lemah di depan mama.

Aku berjalan menemui meja makan mama. Berusaha membuat ekspresi wajahku santai.

“Di toilet rame atau nggak?” tanya mama dengan wajah takut.

“Lumayan sih, ma. Mama mau ke sana?” tanyaku dengan lembut sambil duduk di samping mama.

“Tapi kamu tungguin mama sampai selesai ya di toilet,” pinta mama seperti anak kecil lagi.

Aku mengangguk sabar.

“Iya, ma. Bella temenin mama sampai selesai,” ucapku dengan lembut.

“Mbak, Bella. Mirna makan dulu ya, nggak papa 'kan?” tanya Mirna dengan sopan.

“Iya, nggak papa kok, Mir. Makan dulu aja. Kamu pasti laper,” ucapku pada Mirna.

Kini aku menggandeng mama untuk menuju ke toilet. Aku berharap tidak berpapasan dengan Mas Bara. Semoga saja mama juga tidak melihat Mas Bara dengan Arum. Aku tidak tahu sih, mereka berdua ada di mana sekarang, yang jelas ter
Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status