Share

Mimpi yang dinanti

"Bun...’’panggil Dimas mesra kepada siska yang sedang asik menonton tv sendiri.

"Hehm...’’sahut Siska singkat karena tidak ingin pandangannya ke tv buyar.

"Begini bun..,aku ada bisnis inves batubara dengan  si Toro itu temenku yang aku ceritakan kemarin, tp untuk modal awal aku harus menyediakan uang 50juta dulu bun, kira-kira bunda bisa pinjemin aku dulu ngga uang itu !" nanti kalo sudah hasil aku langsung balikin 2x lipat ke bunda’” ujar Dimas seraya memohon kepada istrinya yang banyak mendapat warisan dari almarhum bapaknya.

"Hah...50juta?? itu ngga sedikit mas...uang yang kemarin kamu pake sudah hampir 100juta! tapi sampe sekarang ngga ada hasilnya,,sekarang 50juta??aduh nggak deh mas...aku takut ini akan terulang lagi sama usahamu yang sudah-sudah gagal terus !!” tegas Siska sembari beranjak dan berjalan ke dapur dan mengambil segelas air putih,,lalu meminumnya tanpa tersisa.

Dimas yang melihat istrinya gusar,,langsung mengikutinya di belakang sang istri.

"Bun,,kali ini aku  janji ngga akan meleset deh , dan kalo aku masih meleset juga,,aku  udah siap terima resiko dari bunda..’’grutu Dimas seraya meyakinkan istrinya.

Siska yang sedang berfikir dan mencoba percaya terhadap suaminya,,akhirnya mulai mempercayai kata - kata Dimas.

"Baik lah kalo begitu secepatnya akan aku transfer uang itu ke rekening mu,,tapi ingat mas..,,ini trakhir kalinya aku kasih uang ke kamu ya !" kalo ini gagal lagi,,aku ngga akan kasih kamu  sepeserpun uang  lagi!!’’tegas sang istri seraya mengancam suaminya yang berulang kali melakukan kesalahan.

"Makasih sayang.....kamu memang malaikat hidupku !”bual Dimas sembari memeluk sang istri yang kian hari tubuhnya semakin menggemuk.

Siska yang tanpa sadar di bodohi suaminya sendiri, akhirnya mentransfer Dimas dengan nominal yang  diinginkan Dimas.

Sebelumnya siska adalah wanita yang cantik dan modis ,,latarbelakang keluarganya yang kaya raya membuat siska tak pernah merasakan susahnya hidup,,Dimas yang seorang anak yatim piatu sangatlah beruntung menikah dengan wanita seperti Siska,sayang hobi siska  yang suka hunting makanan enak membuat tubuh siska lambat laun menjadi membesar,,sehingga membuat Dimas yang melihatnya  tak lagi bergairah seperti dulu.

Melihat saldo di rekeningnya mulai menggemuk,,,Dimas mengurungkan niatnya menyewa apartemen untuk Hana karena banyak teman siska nampak dimana-mana.Dimas memilih kontrakan rumah sederhana untuk Hana tinggal. Setelah berkeliling ke sana ke mari, lalu Dimas bergegas tak sabar  ingin menemui Hana.

Sesampai nya Dimas di rumah tempat ia biasa melampiaskan nafsu bejatnya,ternyata Dimas tak melihat sosok Hana disana. Hana yang tidak ada di tempat membuat Dimas khawatir Hana tidak menepati janjinya untuk ikut dengan Dimas.

"Hei Madam...kemana Hana pergi!" aku sudah beri kamu uang cukup ,agar aku bisa pergi dengan Hana, tapi kenapa Hana tidak  terlihat disini!!” seru Dimas

"Uang  yang kamu beri memang cukup,,tapi Cuma untuk sewa Hana sehari saja, selebihnya kamu harus beri tambahan lagi!’’sahut mucikari dengan wajah kecut.

"Lebih baik kamu cari wanita yang lain saja, disini kan banyak wanita cantik selain Hana!” dia sedang pergi dengan pelanggan double VIP ku !” jelas madam sambil mencibir .

"Menurutku Cuma Hana wanita yang paling cantik....” gumam Dimas.

"Jangan-jangan pria yang kemarin memukulku!!" grutu Dimas sambil mengepalkan tangannya kencang.

.....

Hana yang saat ini  bersama  Rangga dan memutuskan berkeliling di taman kota sambil menikmati pepohonan ,seketika mulai tersenyum bahagia.

Melihat senyuman Hana yang manis membuat Rangga tak ingin melewatkannya dan terus menatapnya. Hana yang sadar oleh tatapan Rangga,,lalu mulai salah tingkah.

"Mas...kenapa ? kok liat aku seperti itu?" tanya Hana yang penasaran.

"Emang ngga boleh ya liat orang cantik.." sahut Rangga sambil menatap tajam Hana seolah serius.

Hana yang merasa risih dengan tatapan teman sekampungnya , berusaha menoleh.

"Hana.....dari dulu aku selalu ingin bisa bersamamu..."ujar rangga mulai sedikit terbuka tentang perasaannya.

"Apa kamu merasakan hal yang sama Hana?" tambah Rangga.

Mendengar pernyataan Rangga yang membuatnya bingung harus menjawab apa, Hana  hanya tersenyum tanpa menjawab.

Tak lama kemudian Rangga mulai memberanikan diri memegang jari tangan Hana yang lentik.Hana pun tak bisa menolaknya karena Rangga memegang sangat erat.

"Hana dari dulu waktu kita masih SMA,aku udah lama memerhatikanmu,,tapi aku hanya bisa melihatmu dari jauh,,waktu itu aku masih takut untuk ungkapin perasaanku ke kamu,,,tapi sekarang aku akan ungkapin semua perasaanku ke kamu,,,aku mohon kamu mau menjawabnya..".

"Hana...aku suka sama kamu dan aku mencintaimu tulus apa adanya,,"ungkap Rangga yang mulai memberanikan diri .

Hana yang mendengarnya tiba-tiba tak terasa  matanya berkaca-kaca. Hana mulai bingung harus berkata apa, seakan tidak ingin menolak Rangga yang sudah baik terhadapnya.

Rangga yang tidak ingin Hana bingung memberi Hana waktu untuk menjawabnya.

"Sudah Hana jangan sedih.,maafkan aku ya?” aku mengungkapkannya terlalu cepat’” ujar Rangga bingung.

"Tidak mas ...mas Rangga ngga salah ?" tapi aku yang salah karena selama ini tidak peka terhadap sikap mas Rangga yang sudah baik sama aku dan keluargaku" sahut  Hana yang merasa bersalah.

Karena tidak ingin ada kesalah pahaman, Hana berusaha mengungkapkan sesuatu kepada Rangga.

"Mas Rangga....sebenarnya aku.....””

"Aku apa Hana...ayo lanjutkan,kenapa diam!”.

"Aku sudah mulai jatuh cinta Mas.....tapi...tapi bukan dengan mas Rangga, ada orang lain di hati aku!”ucap Hana lirih

"Siapa itu Hana...apa aku mengenalnya?”tanya Rangga penasaran.

Hana mengangguk....kemudian menjelaskan bahwa  seseorang  yang dia maksud tak lain adalah Dimas, laki-laki yang ditemui Rangga di rumah bordir.

Mendengarnya membuat Rangga kecewa dan marah, seolah berfikir bahwa Dimas bukan laki-laki yang benar benar tulus mencintai Hana.

"Hana...kapan kamu mulai mencintai laki-laki itu, apakah sudah lama?”tanya Rangga penasaran dan gelisah.

"Sebenarnya awalnya aku tidak mencintai dia Mas....pertama kali dia datang ke rumah itu,madam memberikan banyak foto wanita yang akan melayaninya, tapi mas Dimas memilih aku.....".

"Hanya karena itu terus kamu bilang itu cinta!" tegas Rangga yang memotong ucapan Hana yang belum sempat  selesai bicara.

"Bukan itu maksudku mas , mas Dimas pertama kali melihatku dia langsung menyatakan perasaannya kepadaku dan berjanji akan membawaku pergi dari rumah terkutuk itu !” sedang aku yang selama ini berfikir bahwa aku adalah wanita yang tidak pantas di cintai, ternyata salah".

"Mas Dimas  meyakinkan perasaanku,sehingga membuat aku jatuh hati kepadanya !”jelas Hana

Rangga yang mendengarnya mulai pasrah dan tertunduk diam .

"Baik Hana kalo memang itu keputusanmu!”aku tetap mendukungmu  tapi ijinkan aku tetap menjadi temanmu.”pinta Rangga tulus.

"Trimakasih mas Rangga udah memahami aku,” sahut Hana yang sepertinya nampak  berat.

"Oiya mas Dimas kayaknya udah nunggu aku mas...aku balik sekarang ajah ya.”ujar Hana yang mulai tidak sabar dengan janji Dimas yang akan membawanya pergi.

"Hana ....kamu mau berjanji padaku anggap saja  sebagai seorang sahabat ".

"Apa itu mas...".

"Kalo memang Dimas laki-laki yang baik di matamu,setelah kamu bersamanya, segeralah  menikah  dan berhenti  dari pekerjaanmu yang sekarang!” ujar Rangga sambil menatap mata Hana tajam.

Hana yang melihat ketulusan Rangga,hanya menganggukkan kepala dan tersenyum kecil.

Tak lama Rangga mengantarkan Hana ,tapi Hana hanya ingin di antar sampai sudut jalan saja. Karena Hana kekeh ...Rangga menuruti kemauan Hana.

Sesampainya di pinggir jalan Hana turun dari mobil Rangga dan bergegas jalan menyusuri jalan setapak.

Dimas yang sudah menunggu Hana di depan salon (salon berkedok rumah bordir) melihat Hana dari kejauhan sedang berjalan,sontak membuat Dimas buru-buru menghampiri Hana.

Hana melihat Dimas menghampirinya,tiba-tiba hatinya menggebu-gebu tak karuan.

"Hana.....aku menunggumu dari tadi!"cletuk Dimas sambil mendekat.

"Ayo Hana  waktu kita ngga lama disini, keburu si gendut(ditujukan untuk madam si mucikari) melihat kita!”ajak Dimas sambil menggandeng tangan Hana dan  membalikkan badan Hana kembali keluar jalan setapak .

"Kita mau kemana mas...baju dan barang-barangku semua di rumah itu!”ujar Hana sedikit cemas karena ajakan Dimas yang  mendadak.

"Sudah itu nanti gampang ..aku belikan lagi buatmu..!”seru Dimas sambil mengajak Hana masuk ke dalam mobinya  yang terpakir di pinggir jalan.

"Hana....sekarang  sebelum aku tunjukan sesuatu untukmu, sebaiknya  kamu beli perlengkapan baju untukmu ya...aku akan bawa kamu pergi dari sini.”ujar Dimas sembari membelai wajah Hana.

"Mas Dimas serius mau ngajak aku pergi?”tanya Hana yang masih belum percaya.

Meliat Hana yang sepetinya sumringah,,Dimas hanya menganggukkan kepala sesekali tersenyum .

Di depan  sebuah  toko  yang nampak  seperti  toko  pakaian.  Dimas menghentikan mobilnya.Lalu  mengajak  Hana untuk turun  dan masuk  ke dalam toko  baju yang tepat di depannya.

Sambil  menggandeng Hana, Dimas  meminta  Hana  membeli  pakaian yang  bagus  untuknya.Hana  yang  saat  itu tak berfikir  apapun, mulai mengikuti kata-kata Dimas .Hana  membeli  semua  kebutuhannya  mulai  dari  baju hingga dalaman .

Setelah  semua baju sudah  di dapat Hana,keduanya   bergegas  masuk  kedalam  mobil.Tanpa  di sadari  dengan  apa  yang telah  mereka  lakukan, seseorang  yang rupanya  mengenal  Dimas  melihat keduanya dari sebrang  jalan.Sontak  membuat  orang  itu  bertanya-tanya penasaran dengan  sosok  wanita  yang  sedang  bersama  Dimas  yang  terlihat  menggandeng  tangan  Dimas.

Di perjalanan  Dimas  memandangi  wajah hingga tubuh  Hana  tak henti-hentinya.Hana  yang  melihatnya  langsung  membelai  dada Dimas yang sedang  menyetir sembari membisikkan kata-kata manja di telinga Dimas,membuat Dimas menjadi  salah  tingkah.

"Mas....kita mau kemana ini!”tanya Hana penasaran karena melihat sekeliling sepertinya mulai menjauh dari kota.

"Hana.....aku sudah menyiapkan rumah...ya memang tidak besar tapi cukup untuk kamu tinggali “ jelas Dimas yang mulai menyusuri perkampungan yang tidak begitu ramai penduduk.

Melihat dari kaca pintu mobil,Hana hanya terdiam memandangi sekeliling jalan yang nampak asing baginya.

"Mas..dimana ini kita mas..”aku takut.

"Apa yang kamu takuti Hana...kan ada aku!”ujar Dimas dengan senyum kecut seolah mulai menunjukkan sifat aslinya.

Tak lama kemudian  Dimas memberhentikan mobilnya tepat di depan sebuah rumah sederhana yang sekelilingnya terlihat sepi penduduk.

"Ayo Hana kita sudah sampai...”ajak Dimas bergegas turun dari mobil.

Hana yang biasa nya terlihat baik-baik saja kali ini hatinya mulai diselimuti rasa takut.

"Rumah siapa ini mas.....?”tanya Hana yang sudah berdiri di depan pintu rumah yang terlihat seperti lama tidak di huni.

Sambil membuka kunci pintu Dimas bergegas masuk dan mengatakan kepada Hana kalo Dimas menyewa rumah ini untuk ditinggali Hana sementara.

Melihat rumah yang nampaknya sudah rapi di dalamnya,Hana langsung mengambil tas yang berisi perlengkapan ganti dan mandi yang sudah ia beli dengan Dimas dan membawanya ke dalam sebuah kamar yang sudah rapi dan lengkap dengan tempat tidur.

Hana mulai membuka pakaiannya dan menutupinya dengan handuk putih dan menghampiri  Dimas yang sudah duduk  di sebuah sofa didepan ruang kamar.

"Mas....aku mau membersihkan diri dulu ya....mas Dimas mau aku buatkan kopi?”ujar  Hana sembari mengikat rambutnya yang panjang dan melihat perlengkapan  dapur yang sudah disiapkan lengkap.

"Baik Hana ...buatkan aku secangkir kopi...dan setelah ini aku ingin dipijat olehmu..”sahut Dimas sambil mengedipkan mata ke arah Hana yang  sudah bersiap untuk mandi.

...

Hari mulai gelap siska  yang gelisah karena suaminya tak kunjung memberi kabar,berniat  menelpon Dimas untuk menanyakan keberadaannya.Tapi seketika mengurungkan niatnya, alih alih berfikir bahwa Dimas mungkin sedang sibuk  dan  belum sempat berkabar.

Karena merasa selalu kesepian perihal suaminya yang jarang dirumah.Siska  berniat  mengundang  teman-teman nya semasa kuliah untuk berkumpul di rumahnya  sambil bernostalgia.Siska mulai menghubungi temannya satu persatu.

...

Sedang Rangga  yang  sudah kecewa cintanya di tolak Hana.Tiba-tiba berfikir yang tidak-tidak tentang sosok Dimas laki-laki yang  dicintai Hana.

Rangga pun  berniat  hari esok  datang lagi  menemui  Hana di Rumah bordir,untuk menanyakan latar belakang Dimas yang masih membuatnya penasaran.

....

Hana  yang  saat  ini  hilang rasa takut dan curiga hatinya mulai lega,melihat  Dimas yang sudah menenangkannya.

Dimas yang menagih janji Hana untuk memijat dirinya,lalu bersiap berbaring di atas ranjang hanya menggunakan dalaman saja.

"Hana......ayo pijat aku sekarang”pinta Dimas mesra.

Hana yang hanya mengenakan baju tidur  transparan nampak sexy terlihat bagian intimnya.

Sedang Dimas yang merebahkan badannya menghadap wajah Hana mulai merasakan sensasi yang mendalam  melihat kemolekan tubuh Hana. Tak lama Dimas mulai menarik tangan Hana. Dan  lagi-lagi seperti biasanya mereka melakukan hubungan intim lagi.

Karena  suasana sunyi dan jauh dari warga sekitar, keduanya melampiaskan dengan penuh hasrat bahkan desahan Hana membuat Dimas semakin menggila.

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status