Share

Bab. 9

Akhirnya _me time_ku bersama Hera gagal. Curahan hati yang sedari tadi telah kusiapkan akhirnya menjadi curahan omelan dan kemarahan kawanku ini.

Bahkan setelah kepergian Aini, Hera masih meluapkan amarahnya dan meladeni pertanyaan beberapa pengunjung yang kepo dengan kejadian tadi.

Sementara Aini yang kutohok dengan kata-kata indah tadi, semakin malu dengan air mata yang melaju deras. Perempuan perebut itu akhirnya memilih meninggalkan cefe ini dengan wajah memerah dan diiringi terikan mencemoh dari pengunjung.

Bisa-bisanya ia juga datang disini dan mempermalukan dirinya sendiri.

Dan apa tadi katanya mas Pras tak bersamanya.

Kemana lelaki itu. Harusnya mereka menikmati masa-masa indahnya pengantin baru mereka.

Bukankah mas Pras mengatakan ingin punya anak dari perempuan itu.

"Dasar perempuan nggak tahu diri. Nggak punya kaca apa ya?"

"Cepet habisin, Her. Bentar lagi suamimu datang."

"Kamu kok nggak jambak dia tadi sih? Gemes tahu!"

Aku tertawa kecil mendengar kemarahan Hera.

Siapa bi
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status