Share

Bab 17

Part 17

"Hanum, kakakmu tidak bisa dihubungi. Bagaimana ini?" Aku mendengar suara itu, tapi aku tidak bisa berpikir apapun.

Mereka pasti tahu, bagaimana cara menanganiku. Masalah tidak ada keluarga yang mendampingi, tak mengapa. Aku sudah merasakan yang jauh dari sekedar merasa hidup sendiri.

"Pembukaan sudah tujuh," kata bidan yang memeriksa.

Rasanya semakin sakit saja. Kontraksi hanya berselang beberapa detik. Tidak sampai setengah jam setelah pembukaan tujuh, rasanya seperti ingin buang air besar.

"Tahan, jangan mengejar! Dicek dulu pembukaan berapa. Hasna, dokter ada 'kan?" ujar salah satu orang. Aku sudah tidak terlalu tahu itu siapa.

Dalam hati terus berdzikir menyebut namaNya.

Allah, Allah, Allah, Allah, Allah. Hanya itu yang terus terucap. Air mata sesekali jatuh membasahi pipi ini. Dengan tanganku sendirilah aku mengusap.

"Pembukaan lengkap."

"Keluarganya belum datang?"

"Gak ada yang bisa dihubungi,"

"Terus bagaimana ini?"

"Ya harus dilahirkan. Masa dibiarkan di dalam
Locked Chapter
Continue to read this book on the APP
Comments (1)
goodnovel comment avatar
Ika Yulia
pengen rasanya mengumpat lakinya, tp sadar ini hanya cerita fiksi,
VIEW ALL COMMENTS

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status