Share

Nasihat untuk Arkan

Di sela-sela rasa sakitnya, Arkan berusaha meraih gawainya yang ada di saku celana, kemudian menghubungi seseorang yang terlintas dalam benaknya.

"Hamzah, lu ada di mana?" tanya Arkan dengan suara tersengal-sengal.

"Gue ada di bengkel, lu kenapa, Arkan?"

Arkan terbatuk-batuk, dia merebahkan tubuhnya di rerumputan yang ada di samping jalan.

Sedari tadi, tidak ada satupun orang yang lewat ke hadapan Arkan, sehingga dia tidak bisa meminta pertolongan pada siapapun.

"Cepet lu ke jalan merpati, gue ada di sana!"

Bip!

Tanpa menunggu jawaban dari Hamzah, Arkan langsung mematikan sambungan telepon dan kembali merebahkan tubuh di rerumputan.

Sesekali Arkan menarik napas panjang, kala dadanya terasa begitu sesak, akibat di pukuli ketiga orang tersebut.

***

Hamzah--tidak lain adalah orang yang paling dekat dengan Arkan, bergegas memasukkan gawai ke saku jaket, kala mendapat telepon dari Arkan.

Entah kenapa, Hamzah merasa ada yang tidak beres dengan Arkan, kala mendengar nada bicara Arkan yang se
Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status