Share

8. Siapa Sebenarnya Dia

Author: Rumi Cr
last update Huling Na-update: 2025-09-03 15:00:21

Bunyi jam beker di pukul dua dini hari itu membangunkan pemiliknya. Wafa segera meraih jam kecil berbentuk kelinci itu, memelototi jarumnya. Ia yang terbiasa bangun Subuh, sengaja memakai alarm untuk membangunkan dirinya lebih awal dari jam biasa ia bangun pagi.

Sebelum bangkit dari tempat tidur untuk pergi ke kamar mandi, Wafa menggeser tombol on yang terletak di belakang jam itu. Gadis itu mengusap wajahnya, termanggu sejenak mengingat mimpinya barusan. Mimpi yang sangat manis menurutnya. Dirinya berjalan dengan seorang pria ke sebuah taman yang sangat indah.

Sayangnya ia tidak menatap pria yang menggenggam tangannya. Hingga ia tidak bisa mengingat wajah pria itu seperti apa. Yang jelas di dalam mimpi dianya bahagia. Dan perasaan bahagia itu, masih terasa hingga dirinya terbangun barusan.

Sambil tersenyum karena mengingat adegan manis dalam mimpinya, Wafa kembali mengusap wajahnya. "Entah, apa makna mimpi itu, Yaa Rabb ... apakah jodohku semakin dekat. Y
Patuloy na basahin ang aklat na ito nang libre
I-scan ang code upang i-download ang App
Locked Chapter

Pinakabagong kabanata

  • AMALIA, Kesetiaanku Diragukan   15. Pengakuan Satria

    "Hanya padamu, aku mengakui ini, Nun. Aku telah menghancurkan masa depan gadis itu," air mata Satria menetes saat pernyataan jujur itu meluncur dari bibirnya.Kedua mata Wafa membulat sempurna, mendengar pengakuan dari Satria. "Jadi, ternyata kamu manusia bejat itu!" telunjuk gadis itu, tepat mengarah ke dada Satria. Dengan mata memerah, menahan geram ia telangkupkan telunjuknya menjadi kepalan."Iya, Nun. Boleh dikatakan aku telah memperdaya Kanaya. Aku mengambil kesempatan saat dia tak berdaya. Pada kenyataannya, imanku hanya setipis belahan tisu."Wafa beranjak berdiri, kemudian dengan cepat ia layangkan tinju pada muka Satria hingga pria itu tersungkur dari bangku taman.Satria memegang pipi kirinya, pukulan dari Wafa menembus nyeri hingga rahangnya. Kejadian barusan, diluar prediksinya hingga ia terkejut dan tak sempat menghindar."Kamu tahu, akibat dari perbuatanmu itu. Kanaya sangat menderita. Tetapi, ia masih melindungimu dengan t

  • AMALIA, Kesetiaanku Diragukan   14. Satria

    "Bu Ninik, sudah!" Panggil seseorang sembari memencet bel yang disediakan di atas meja kasir. Wafa meminta Mbak Wahyu untuk menggantikannya, karena ia pergi ke atas untuk melaksanakan salat Dhuhur. Gadis itu, ke atas setelah waktu makan siang karyawan selesai. "Iya, sebentar!" seru Wafa dari ujung tangga atas. Sambil menuruni tangga, gadis itu mengancingkan lengan gamisnya."Ainun!" tunjuk seorang pria dengan tatapan tak percaya di depan meja kasir."Satria," ujar gadis itu mempercepat langkahnya menuju meja kasir. "Yaa ampun, kok bisa-bisanya kita bertemu di sini. Kamu anaknya Bu Ninik?" tanya Satria.Wafa menggelengkan kepala. "Aku keponakannya. Kamu sendiri kok bisa berada di sini?""Aku sudah dua bulan magang di sini, kamu sudah lama tinggal di kantin ini?""Sudahlah, aku kan juga bekerja di sini.""Masak sih, kok kita enggak pernah ketemu.""Aku di devisi perencanaan. Anggota Bu Tamara.

  • AMALIA, Kesetiaanku Diragukan   13. Kanaya

    Penjelasan dari dokter kandungan membuat Wafa dan Kanaya syok, tak percaya. Terlebih Kanaya, putri kesayangan almarhum Ghizra Arsyad itu, bahkan tak terdengar isakan tangisnya. Air matanya tumpah, sebagai tanda hatinya terguncang. Tidak dalam keadaan baik-baik. "Kak Ainun, jangan ninggalin aku ya ... semua boleh pergi, kecuali kakak. Kalau aku enggak dianggap bagian keluarga Santosa lagi. Boleh kan, aku tinggal sama kakak," pinta Kanaya lirih dengan tatapan kosong sepulang mereka dari dokter kandungan. "Kakak percaya kan, padaku ... bahwa aku tak mungkin melakukan zina. Aku masih waras, Kak! Aku sayang keluargaku. Enggak mungkin aku mencoreng muka mereka dengan tindakan bodoh seperti itu. "Dik, coba ingat. Mungkin kamu pernah dirudapaksa dalam keadaan tak sadar?" tanya Wafa dengan nada cemas. Namun, gelengan kepala dari Kanaya, membuat Wafa meraih bahunya. Keduanya saling berpelukan erat dengan tangis nestapa. Dua bulan setelah pemeriksaa

  • AMALIA, Kesetiaanku Diragukan   12. Saling Mengingatkan

    ["Barangsiapa menjaga dalam mengerjakan sholat sunnah dua belas rakaat, maka Allah akan membangunkan rumah untuknya di surga, yaitu empat rakaat sebelum Zuhur, dua rakaat setelah Zuhur, dua rakaat setelah Maghrib, dua rakaat setelah Isya, dan dua rakaat sebelum Subuh."(HR Tirmidzi)] Kanzu tersenyum membaca balasan pesan singkat dari Wafa tersebut. Anggota timnya itu, selalu mengirimi pesan berisi nasehat memperbaiki ibadah. Sebenarnya untuk mengingatkan diri sendiri juga, syukur-syukur yang menerima pesannya juga melaksanakan. Demikian pemikiran Wafa. Tidak pernah lagi membahas mengenai perasaan. Namun, Kanzu selalu membuka gawainya di pagi hari untuk mengirim pesan dahulu kepada Wafa sebelum melakukan pekerjaannya di kantor. Apakah ini, bisa dimaknai perselingkuhan? Bisa jadi demikian, karena setiap membuka pesan dari Wafa, hati Kanzu berbunga. Padahal ia sadar, dianya sudah menikah demikian juga wanita yang dihubungi, mengaku sudah memi

  • AMALIA, Kesetiaanku Diragukan   11. Aku Menyukaimu

    "Di mana Saka lihat Mama Ainun?" terdengar suara Bu Syaiba dari ponsel Kanzu.Wafa dengan cepat bergeser, menjauh dari Kanzu. Supaya tidak terlihat bayangannya di layar ponsel pria tersebut. Dalam hati dia berharap, pintu lift segera terbuka, sehingga bisa pergi menjauh dari atasan."Hayo, mana Mama Ainun?" Kembali suara Bu Syaiba terdengar. "Memang papamu sama siapa?""Waduh! mati aku!" Wafa memejam sembari merapal doa, semoga Kanzu tak mengarahkan ponsel padanya."Ada sama anggota, Bun?" jawab Kanzu sembari melirik ke arah Wafa yang menggeser tubuhnya hingga di pojokkan lift. Seolah menghindar supaya tak tertangkap kamera di handphone miliknya."Oh, begitu. Pasti cantik, ya ... makanya tadi, Saka seperti lihat mama Ainunnya," lanjut Bu Syaiba."Hmmm ...." Terdengar tawa Bu Syaiba. "Ngomong-ngomong tentang Ainun. Bunda sudah lama enggak menghubunginya, Kanzu. Ya, bagaimana mau menghubunginya saat permasalahan kalian be

  • AMALIA, Kesetiaanku Diragukan   10. Mama Nunun

    "Sudah selesai salat Dhuhanya?" Pertanyaan dari Kanzu membuat Wafa mengerjap seketika. Karena gadis itu, tak menyangka tetiba Kanzu bangkit dari tempat duduknya, dan memutar badan hingga pandangan mata keduanya bertemu.Seringnya melihat Wafa di mushola atau sekedar berpapasan di jembatan, jalan pintas menuju lift di gedung, membuat Kanzu mulai hafal rutinitas dari anggota timnya itu."Sudah, Pak," jawab Wafa mengangguk. "Saya permisi dulu, Pak Kanzu." Akhirnya Wafa memilih segera berlalu dari hadapan Kanzu."Silakan."Wafa mempercepat langkahnya menuju jembatan tanpa menoleh ke belakang. Pengalaman yang sudah-sudah ketika ia menoleh, Kanzu masih memperhatikan dirinya. Di situlah, wajahnya menjadi memerah malu saat satu ruangan dengan ketua timnya tersebut.***Rr**"Assalamualaikum, selamat pagi, Pak," sapa Wafa begitu ia memasuki ruang kerja Kanzu."Waalaikumsalam, pagi ... silakan duduk, Wafa!" titah Kanzu d

Higit pang Kabanata
Galugarin at basahin ang magagandang nobela
Libreng basahin ang magagandang nobela sa GoodNovel app. I-download ang mga librong gusto mo at basahin kahit saan at anumang oras.
Libreng basahin ang mga aklat sa app
I-scan ang code para mabasa sa App
DMCA.com Protection Status