Share

BAB 22

“Kamu lagi?” tanya Dipta. “Sehari saja wajahmu itu tidak muncul di hadapanku, bisa?”

Mata Senja mengerjap heran. “Bukankah wajah Tuan Dipta yang muncul di hadapan saya?” balas Senja.

Dipta terkekeh pelan. “Keberanianmu memang patut di acungi jempol.”

Senja tersenyum tipis. “Nona Gauri juga mengatakan hal yang sama.”

Dipta menaikkan alisnya. “Tapi apa kamu tahu, keberanianmu juga bisa menjadi bumerang untukmu?”

“Kenapa menjadi bumerang?” tanya Senja.

Dipta berjalan pelan mendekati Senja. “Kamu harus tahu tempat menggunakan keberanianmu itu.”

“Keberanian itu tidak perlu tempat, tapi perlu usaha. Bukankah manusia memang memerlukan usaha untuk menciptakan keberanian dalam dirinya?”

“Menarik!” sahut Dipta yang sudah berada tiga langkah di depan Senja. “Usaha apa yang di perlukan?”

“Bangun rasa percaya diri, lawan rasa takut dan mencoba tegar.”

Dipta bertepuk tangan tiga kali mendengar jawaban Senja. “Tiga usa

Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status