Share

Bab 6

Pukul sepuluh malam.

Sejak kulihat dia memasuki kamar tadi, otakku terus menerus mendikte raut wajah Anindya. Gerakan bibirnya, tubuh kecilnya, dan pikiran kotorku selalu berakhir dengan membayangkan yang bukan-bukan.

Kuakui sejak malam itu, setelah sekian lama tidak berhubungan intim dengan gadis manapun, aku merasa kembali mengecap surga. Dia bisa menjadi obat untuk kepenatan pikiranku. Seorang Anindya pasti bisa menyenyakkan tidurku. Ah entah karena lama tak bercinta atau memang Anindya begitu indah hingga aku masih bisa mengingat gairah yang sudah-sudah setiap kali memandang wajahnya.

Aku pun bangkit dari ranjang. Menggaet tshirt yang tergantung lalu memakainya. Lanjut kuberdiri di ambang pintu kamar. Menoleh ke kanan, ke arah pintu kamar yang dekat dengan tangga, kamar Anindya.

Entahlah.. Hasratku padanya kian penuh, membuncah. Haruskah secepat ini aku melampiaskan kelelakianku padanya?

Aulia Lapan Bilan

Jangan lupa follow dan komentar ya

| 2
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP
Komen (1)
goodnovel comment avatar
Sendy Zulkarnain
apa apa sih ini cerita.. brengsek tokoh nya..
LIHAT SEMUA KOMENTAR

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status