Share

Bab 20

“Num, maafkan Mama gak ngabarin kamu dulu kalau Ibu angkat kamu datang. Namun, kamu senang ‘kan?” ucap perempuan yang duduk di kursi roda itu seraya mengusap punggung Hanum yang baru saja saling melepas pelukan dengan Ibu.

Aku menatap hal yang ganjil itu dengan seksama. Apa yang dibilang perempuan paruh baya tadi? Mama? Bukankah mereka hanya ART dan majikan? Kenapa panggilannya bisa sedekat itu?

Hanum hanya mengangguk dengan ekspresi wajah yang tak bisa kuartikan. Apakah dia sedih atau senang? Hanya saja, tangannya tampak memegang erat lengan Ibu dan mengajaknya duduk pada sofa.

“Duduk, Bu. Hmmm, Kok Ibu bisa tahu aku di sini?” Hanum menatap Ibu dalam. Dia bicara disela isak tangisnya yang sudah mulai reda. Namun, sama sekali tatapan itu tak tertuju ke arahku.

“Kamu kenapa pergi dari rumah, Num? Kenapa kamu gak nyari Ibu? Ibu hampir gila mikirin kamu dan cucu-cucu Ibu.” Ibu kembali terisak. Punggungnya tampak bergerak-gerak, sedangkan kedua tangan itu menutup wajahnya yang tampak s
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP
Komen (1)
goodnovel comment avatar
Ernoth
thor, bab 19 kenapa sama isinya dengan bab 18 ?
LIHAT SEMUA KOMENTAR

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status