Share

Bab 48 Marahnya Sarah

Setelah perjalanan 1 jam lamanya, taxi pun memasuki kompleks perumahan elite, "Maaf Neng, rumahnya yang mana?" tanya Sopir.

"Itu pak, yang warna pagarnya putih, yang terbuka lebar, yang ada bendera ...," jawab Sarah kaget melihat bendera kuning berada di depan rumah.

"Neng mau ke rumah duka dengan baju seperti itu?" tanya Sopir melecehkan.

"Bapak diam saja. Ini uangnya." Sarah memberikan uang kepada sopir dan langsung keluar dengan menggunakan high heelsnya.

"Siapa yang meninggal?" gumam Sarah melihat pintu gerbang yang terbuka lebar dan pintu utama yang juga terbuka.

Karangan bunga turut berduka cita pun menghiasi halaman rumah, "Daddy?" tanya Sarah dengan keraguan-raguan, "Apa yang terjadi?" gumamnya.

Para pelayat yang keluar dari rumah tampak heran melihat Sarah dengan pakaian yang mencolok berwarna merah, tidak seperti pada umumnya orang yang hendak melayat, berwarna hitam atau putih.

Daman melihat Sarah yang baru
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status