Share

Accidentally Married
Accidentally Married
Penulis: Kanietha

1. Diam!

“Ma-Mas Al …”

Rumi mundur satu langkah, tetapi tubuhnya langsung menabrak meja resepsionis hotel yang berada tepat di belakang. Ia baru saja berbalik dan terkejut bukan main saat mendapati Alpha ada di hadapannya. Beberapa saat yang lalu, ia sukses menghindar dari Dandi yang terpaku menatap tanya dari kejauhan. Namun, saat ini ia sama sekali tidak bisa menghindari Alpha yang berada tepat di depannya.

“Rumi Ayudhia.” Alpha menarik napas, lalu membuka topi yang dipakai gadis itu secara perlahan. Sejak menginjakkan kaki di lobi hotel, entah mengapa Alpha yakin sekali gadis yang dilihatnya di depan meja resepsionis adalah Rumi. Meskipun gadis itu memakai topi dan terlihat sering menunduk, tetapi bentuk dan gestur tubuh yang ditampilkan, membuat Alpha sangat penasaran.

“A-aku … aku cuma sebentar.” Rumi menggeser langkahnya, ketika melihat seseorang hendak menghampiri meja resepsionis. “Mau nitip kado buat resepsi mas Qai nanti malam. Permisi.”

“Eit!” Dengan sigap, Alpha meraih siku Rumi lalu membawa gadis itu dengan paksa menuju parkiran basement. “Kamu pikir, kamu bisa pergi begitu aja?”

Rumi menelan ludah. Jantungnya mulai berdebar tidak karuan, karena kalimat Alpha yang bernada mengancam. Rumi kembali mengingat sebuah kardus yang berisi rahasia perusahaan, yang pernah ia serahkan pada Qai beberapa waktu lalu. Karena isi dari kardus itu pula, perusahaan milik keluarga Mahawira – Glory – harus jatuh dan kembali merangkak dari bawah.

“Mas … sakiiit.” Rumi benar-benar merasakan nyeri di lengannya, akibat cengkraman Alpha yang terlampau erat.

“Sakit?” Alpha tertawa pelan sembari terus menarik Rumi dengan kasar. “Kamu belum tahu apa itu namanya sakit? Perusahaan papaku kamu buat berantakan. Papaku meninggal. Hera sampai sekarang masih ada di kursi roda. Jadi, apa masih harus aku jelaskan, apa itu sakit?”

Rumi kembali meneguk ludah. Matanya terbelalak setelah mendengar penuturan Alpha. Apakah, semua itu hasil dari perbuatan Rumi?

“Berani-beraninya kamu bocorin rahasia perusahaan ke Qai, he!” Alpha melepas kasar lengan Rumi, sekaligus menghempas gadis itu ketika mereka berdua sudah berada di basement. Tepatnya, di depan Alpha memarkirkan mobilnya. Ia mengeluarkan remote kunci mobil, lalu membukanya. “Masuk ke dalam dan jangan coba-coba kabur!”

Rumi menggeleng cemas. Ia ingin berlari, tetapi kakinya seolah terpaku di hadapan Alpha. Ada banyak rasa takut dan rasa bersalah karena sudah membuat kerusuhan sebesar itu. Ternyata, tidak hanya Glory yang terkena imbas dari “pengkhianatan” Rumi, tetapi keluarga dari pendiri perusahaan pun terkena imbasnya.

“Mas, a-aku minta maaf.” Tangan Rumi hanya bisa mengepal erat, untuk menahan tremor yang kini mendera. “A-aku nggak bermak—”

“Kamu pilih masuk sendiri.” Alpha menunjuk pintu mobil di sisi penumpang bagian depan dengan garang. “Atau aku seret dan paksa seperti tadi.”

“A-aku masuk.” Dengan gemetar, Rumi berjalan rikuh menuju pintu yang ditunjuk Alpha dan masuk tanpa bisa melempar protes dan bantahan sama sekali. Kali ini, Rumi benar-benar terpukul dan menyesal atas semua perbuatannya kala itu. Jika tahu akibatnya sampai harus menghilangkan nyawa, Rumi pasti tidak akan pernah melakukannya.

Alpha akhirnya bisa menghela panjang. Entah itu menunjukkan rasa lega, senang, marah, ataukah kesal karena bisa kembali bertemu dengan Rumi. Ada rasa yang tidak bisa ia ungkapkan dan hal itu akan Alpha cari tahu, setelah membawa Rumi ke apartemennya.

Ya, Alpha akan membawa Rumi ke unit miliknya. Tempat di mana mereka biasa menghabiskan waktu dengan bebas dan melakukan semua hal tanpa batas. 

Akan tetapi, baru saja Alpha membuka pintu mobil, suara klakson dari mobil yang berhenti di depannya, seketika membuat Alpha mengumpat pelan. Risa, gadis yang dijodohkan dengannya kini baru saja membuka jendela kaca mobilnya.

“Al, aku cari …” Tatapan Risa memicing, saat melihat sosok seorang gadis di dalam mobil Alpha. Merasa pernah bertemu dengan gadis itu, Risa lantas kembali menatap Alpha yang menutup pintu dengan kasar. Pria itu berjalan ke arahnya, lalu menunduk dengan kedua tangan bertumpu pada bingkai jendela kaca mobil.

“Aku—”

“Siapa dia, Al?” Risa menunjuk ke arah mobil Alpha dengan dagunya. “Kenapa aku kayaknya nggak asing dengan mukanya?”

“Dia …” Alpha menghela lalu menoleh sebentar ke arah Rumi. “Dia orang yang sudah bocorin rahasia perusahaan.”

“Rumi bukan?” Risa mengumpat keras. Ia baru saja hendak membuka pintu, tetapi Alpha kembali menutup dan menahannya. “Dia, perempuan yang masuk ke unitmu waktu itu, kan? Dia—”

“Iya, dia!” Alpha tidak akan membantah. Karena semakin Alpha berkelit, maka rencananya bisa berantakan. “Aku mau bawa di ke kantor polisi. Aku mau buat laporan—”

“Serius kamu mau bawa dia ke kantor polisi?” Antara percaya dan tidak, tetapi Alpha punya alasan kuat untuk melakukan itu semua. Lagipula, tidak ada yang perlu Risa khawatirkan, karena dirinya dan Alpha juga akan menikah tidak lama lagi. Gadis itu memang pembuat onar dan harus diberi hukuman setimpal, atas semua perbuatannya pada keluarga dan perusahaan.

“Kenapa? Nggak percaya?” Alpha semakin menunduk dan mendekatkan wajahnya dengan Risa. Ia memberi satu kecupan singkat, lalu kembali berdiri dan menatap sejenak pada Rumi. “Pergi duluan ke atas, tapi jangan bilang sama siapa-siapa, misal kamu ketemu Rafa atau yang lainnya.”

Risa tersenyum tipis. “Tapi, kenapa dia bisa diam dan nurut begitu? Kalau aku jadi dia, aku pasti bakal kabur waktu kamu tinggal.”

“Berani kabur, keluarganya di Malang aku pastikan bakal dapat masalah.” Alpha mengusap sisi wajah Risa sebentar, lalu menunjuk ke arah belakang mobil wanita itu. Ada sebuah mobil yang berjalan pelan ke arah mereka. Entah sedang mencari tempat parkir, atau hendak keluar dari basement. “Buruan cari parkir. Terus masuk ke dalam.”

Risa mengangguk-angguk dan segera mengganti persneling mobilnya. Alasan yang dikemukakan Alpha sungguh masuk di akal, jadi Risa tidak perlu curiga dan ikut campur. “Aku cari parkir dulu, terus ke atas. Buruan balik, I love you.”

“Hm …” Alpha melambai pada Risa dengan senyum tipisnya. Permasalahan dengan Risa selesai dengan mudah dan tinggal menyelesaikan permasalahannya dengan Rumi. “Love you too.”

Baru beberapa detik mobil Risa melesat melewatinya, Alpha segera berbalik dan masuk ke dalam mobilnya.

“Aku mau muntah.” Rumi tidak bisa menjelaskan dan mengungkapkan perasaannya saat ini. Ada rasa sakit, mual, benci, dan marah yang bercampur aduk jadi satu saat melihat Alpha mencium Risa. Wanita yang ternyata lebih dicintai Alpha dan kabarnya mereka berdua akan menikah sebentar lagi.

Semua yang dilakukan Rumi selama ini, ternyata tidak pernah dianggap sama sekali oleh Alpha. Rumi bahkan rela memberikan segalanya pada Alpha, tetapi semua itu hanya berakhir sia-sia. Pada akhirnya, Alpha lebih memilih mencampakkan Rumi dan lebih memilih wanita itu.

“Mau pura-pura sakit?” Alpha menstarter mobilnya dan tidak memedulikan keluhan Rumi.

“Aku jijik dan mau muntah waktu lihat kamu sama dia.”

“Hei!” Alpha menghardik dan tidak jadi menginjak pedal gasnya dan menetralkan persnelingnya. “Jangan sok—”

“Apa maumu, Mas?” Mengingat perlakuan Alpha yang membuangnya seperti sampah dan tidak pernah membalas rasa cintanya, Rumi mendadak memiliki semua keberanian itu. “Mau kamu bawa ke mana aku sekarang?”

“Kamu bahkan nggak punya hak untuk bicara, setelah semua yang sudah kamu lakukan dengan keluarga dan perusahaan papaku!”

Rumi tersentak ketika Alpha semakin mengeraskan suaranya. Rasa gemetar itu kembali datang, karena sosok Alpha memang terlalu mengintimidasi.

“Aku—”

“Diam!” hardik Alpha mulai mengganti persnelingnya dan membawa mobilnya melaju keluar dari basement. “Hak kamu itu cuma satu, yaitu diam! Berani teriak atau macam-macam, keluargamu … yang bakal menderita. Aku jamin itu!”

~~~~~~~~~~

Setelah sekian purnama, akhirnya Rumi bisa rilis jugak ~~~

Hepi riding Mba beb ... kissseeesss .....

 

Komen (9)
goodnovel comment avatar
mega silvia
kayaknya tokoh baru yaa.....hmmmm masih menyimak ini
goodnovel comment avatar
App Putri Chinar
masih nyimak Thor
goodnovel comment avatar
Iin Rahayu
hampir 1 tahun baru di tulis cerita Rumi, makin penasaran dgn ending ceritanya
LIHAT SEMUA KOMENTAR

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status